24 Tanda Kiamat Kecil (Bagian ke-1)

Ilustrasi. (Foto : techno.okezone.com/read)

Ilustrasi. (Foto : techno.okezone.com/read)

Syahida.com – Setiap sesuatu ada awal dan ada pula akhirnya. Begitu pula dengan dunia ini. Jika dihitung mundur ke masa lalu, kita akan mendapatkan bahwa terjadinya kehidupan dunia ini berawal dari kejadian Big Bang yang sangat dahsyat, seperti yang telah dikemukakan oleh banyak ilmuwan. Bila hal itu benar, maka yang menjadi pertanyaan, sudah berapa miliar tahunkah umur dunia ini? Apalagi bila prediksi “pembatasan” kejadian dunia yang disebutkan ilmuwan itu diragukan kebenarannya, sehingga dengan serta-merta menafikan arti “batas” awal bumi ini mulai ada. Hingga kini belum dapat diketahui, sudah berapa lamakah umur dunia ini? Mungkinkah waktu sudah mendekati kiamat?

  1. Diutusnya Nabi Muhammad SAW

Rentang sejarah antara kejadian manusia pertama (Adam) sampai kepada masa Nabi Muhammad SAW, kejadian kiamat diungkap dalam hadist Nabi Muhammad SAW begitu dekat. Telah dikatakan di dalam sabdanya:

“Aku diutus (sebagai Nabi dan Rasul) sedangkan kiamat itu sangat dekat, seperti di dekatnya kedua jari ini.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Daud).

Hadits tersebut menunjukkan sudah berapa tuanya umur dunia ini. Tanda-tanda berakhirnya dunia di antaranya ditandai diutusnya Nabi dan Rasul terakhir (Muhammad SAW) sebagai utusan yang memberikan petunjuk kebenaran agar manusia kembali sebelum tibanya hari perhitungan tersebut. Allah SWT berfirman: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40).

Dalam kaitannya dengan firman Allah tersebut, Imam Qurthubi menjelaskan bahwa tanda kiamat yang pertama adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut karena beliau adalah sebagai Nabi umat akhir zaman, tidak ada lagi Nabi setelah beliau.

  1. Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Umur dunia telah lanjut. Ada awal tentu ada akhir, begitu pula Allah jadikan dunia ini. Diantara sekian banyak tanda-tanda akhir kehidupan dunia adalah wafatnya Nabi dan Rasul terakhir. Hal tersebut sebagaimana diterangkan dalam hadist Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

“Diantara enam tanda-tanda kiamat adalah tibanya kematianku.” (HR. Bukhari).

Dalam hadist lain diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, ia berkata:



“Tatkala Rasulullah SAW, berhijrah ke kota Madinah, setiap sesuatu yang ada di sekitarnya menjadi bersinar terang. Dan tatkala telah datang hari wafatnya Beliau Rasulullah SAW, segalanya menjadi gelap gulita. Ketika para sahabat menguburkan jasadnya, maka tidak satu pun didapati dari mereka yang mengibaskan tangan (karena kotornya tanah kuburan). Pada saat itu aku (Anas bin Malik) turun ke dalam liang lahat. Kejadian tersebut (wafatnya beliau Rasulullah SAW) hampir saja menyebabkan kami mengingkari hati nurani sendiri.” (HR. Tirmidzi).

  1. Bebasnya Baitul Maqdis

Baitul Maqdis adalah kota suci ketiga bagi umat Islam sedunia setelah kota Mekkah dan Madinah, sejak dahulu hingga kini selalu menjadi milik orang-orang Islam. Akan tetapi sayang, saat ini Baitul Maqdis berada di bawah kekuasaan rezim Kaum Yahudi dan Nasrani. Sudah sekian lamanya mereka merampas tanah hak milik orang-orang Islam. Karena kondisi umat Islam dewasa ini dalam keadaan terpecah-pecah, maka hingga kini tanah Baitul Maqdis masih tetap berada di bawah kungkungan dan cengkeraman tangan-tangan jahat mereka, walaupun tercatat di dalam sejarah Islam bahwa dahulu Baitul Maqdis itu pernah dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab ra.

Suatu ketika nanti Baitul Maqdis benar-benar akan terbebaskan dan merdeka sebagai miliknya umat Islam. Akan tetapi, kebebasan dan kemerdekaannya itu adalah pertanda akan semakin dekatnya kiamat. Di dalam sebuah keterangan hadist yang diriwayatkan oleh ‘Auf bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Di antara enam tanda-tanda kiamat adalah dibebaskannya Baitul Maqdis (dari kekuasaan orang-orang Yahudi).”

  1. Timbulnya Wabah Penyakit Menular (Tha’um Amwas)

Wabah penyakit menular sejak dahulu hingga kini telah menjadi momok yang menakutkan bagi kehidupan manusia. Bila terjadi penyebarannya dalam jumlah skala besar sampai ke seluruh penjuru dunia, hal itu juga menjadi pertanda dekatnya kiamat, sebagaimana telah disebutkan di dalam sebuah hadis Rasulullah SAW:

“Di antara enam tanda-tanda kiamat adalah timbulnya berbagai penyakit menular yang mengakibatkan banyak di antara kalian meninggal (karenanya) seperti matinya kambing di tempatnya.”

Penyebaran wabah penyakit mematikan dalam skala besar dahulu memang pernah terjadi di daerah ‘Amwas (bagian daerah Palestina) sekitar tahun 18 H. Penyebarannya juga merambat sampai ke seluruh pelosok negeri Syam. Waktu itu tercatat lebih dari 25.000 orang meninggal dunia akibat penyakit menular tersebut, termasuk juga di dalamnya yang ikut menjadi korban adalah segenap para sahabat Nabi Muhammad SAW. Di antara mereka terdapat tokoh sahabat yang cukup terkenal, yaitu Abu Ubaidah Amir bin Al-Jarrah ra.

  1. Timbulnya Berbagai Fitnah

Kata ‘fitnah’ adalah yang konotasinya lebih bertendensi kepada berbagai sikap, perilaku dan kejadian yang tidak menyenangkan diri manusia, seperti yang tidak menyenangkan diri manusia, seperti sering terjadinya kasus penyimpangan di bidang sosial, budaya, politik, hukum dan ekonomi. Fitnah juga identik dengan pengertian cobaan dan ujian, seperti telah disinggungkan di dalam firman Allah.

“Innama amwaalukum wa awlaadukum fitnah: sesungguhnya harta dan anak-anakmu adalah fitnah (cobaan).” (QS. At Taghaabun: 15).

Timbulnya berbagai macam bencana juga merupakan bagian dari fitnah. Sedangkan munculnya fitnah-fitnah tersebut merupakan tanda dekatnya kiamat. Secara eksplisit hal ini pun pernah disinggung oleh Nabi Muhammad SAW dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra berikut ini:

“Segeralah kalian berbuat kebajikan pada hari timbulnya berbagai macam fitnah yang berlalu dengan begitu berbagai macam fitnah yang berlalu dengan begitu cepatnya seperti perubahan malam hari yang gelap gulita (berubah menjadi siang), saat itu ada orang yang pagi harinya masih beriman dan sore harinya berubah menjadi kafir atau (sebaliknya) sore harinya masih beriman lalu pagi harinya berubah menjadi kafir, orang itu berani menjual agamanya dengan keduniaan.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat Imam Muslim dijelaskan bahwa berbagai fitnah yang timbul di akhir zaman nanti bersumber dari belahan dunia Timur. Fitnah-fitnah tersebut, oleh Nabi Muhammad SAW dikiaskan dengan istilah “tanduk setan” sebagaimana dijelaskan dalam hadist riwayat dari Ibnu Umar ra berikut ini:

“Ingatlah! Sesungguhnya fitnah akan terjadi disini! Ingatlah sesungguhnya fitnah itu benar-benar akan terjadi disini! Suatu saat nanti akan muncul “tanduk setan” (kekuatan setan dan para pengikutnya).” (HR. Bukhari dan Muslim).

  1. Munculnya Nabi-Nabi Palsu

Sebagaimana telah diterangkan dalam pembahasan yang lalu, dikatakan bahwa Muhammad SAW itu adalah Nabi dan Rasul terakhir. Eksistensi kenabian dan kerasulannya diakui dan dibenarkan dalam nash Al-Qur’an dan kitab-kitab para nabi terdahulu. Saat ini banyak bermunculan manusia arogan yang mengklaim dirinya sebagai seorang utusan (nabi), kendati tidak ada satu nash pun yang membenarkan akan kenabian tersebut. Kemunculan nabi-nabi palsu itu menjadi bagian dari tanda-tanda kiamat, seperti dijelaskan dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra berikut ini:

“Kiamat itu akan terjadi bila sudah muncul para Dajjal pendusta besar yang jumlahnya (hampir) mendekati tiga puluh orang, mereka semua mengaku dirinya sebagai Rasul Allah.” (HR. Bukhari).

Dalam kandungan hadist yang hampir senada diriwayatkan oleh Tsauban, Rasulullah SAW bersabda:

“Kiamat akan tiba-tiba terjadinya pertemuan antara beberapa kabilah dari umatku dengan kaum Musyrikin sehingga mereka semua  (pada akhirnya) menjadi penyembahan berhala. Dan suatu ketika nanti akan muncul di tengah-tengah umatku ini tiga puluh orang para pendusta besar, mereka seluruhnya mengklaim dirinya sebagai nabi, sedangkan sesungguhnya akulah (satu-satunya) penutup para Nabi. Tidak akan pernah ada nabi setelahku nanti.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

  1. Munculnya Api di Tanah Hijaz

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda:

“Kiamat akan terjadi bila telah muncul api dari Tanah Hijaz yang cahayanya menyinari binatang-binatang ternak yang berada di Bushra.” (HR. Bukhari Muslim).

Timbulnya api dari dalam bumi merupakan pertanda dekatnya kejadian kiamat, sebagaimana yang telah disinggung dalam hadist tersebut. Sekitar pertengahan abad ke-7 H tahun 654 H yang lalu, api itu pernah muncul di tanah Hijaz (Mekkah). Kemunculan api tersebut bukanlah semata-mata menjadi bahan prediksi hadist, akan tetapi relevansinya telah menghantarkan kepada kebenaran fakta yang tidak dapat dipungkiri.

——

Bersambung…..

Sumber : Kitab Fenomena Kiamat, Ikhwan Fauzi, Lc.

 

Share this post

PinIt
scroll to top