Kisah : Serigala Itu Mengancamku

Ilustrasi. (Foto : imgarcade.com)

Ilustrasi. (Foto : imgarcade.com)

Syahida.com – Persoalanku adalah persoalan sebagian gadis di masa kini. Hidup di lingkungan tanpa pengawasan keluarga. Waktu luang dan teman pergaulan yang buruk, film-film seronok dan lagu-lagu gila.

Di lingkungan kotor seperti ini… Di rentang waktu tersebut –yang sekarang bagiku seperti besi panas yang menusukku di setiap kesempatan- aku mengenal seorang serigala busuk. Setahun aku mengenalnya dan kami saling bertukar foto. Apa yang aku miliki? Waktu, pikiran, bahkan materi telah aku berikan kepadanya. Dia itu busuk, dan aku merasa jijik kepadanya. Dia meminta segalanya atas nama cinta. Akupun memberinya segala sesuatu.

Setelah itu aku masuk kuliah dan tinggal di asrama mahasiswa. Subhanallah. Aku menemukan gadis-gadis yang amat beriltizam (taat beragama). Kesucian dan kemuliaan, puncak berbuat baik dan keshalihan. Aku mengagumi mereka. Mereka mencintaiku… Dari mereka aku belajar agama dan shalat. Aku merasakan iman menyusupi relung-relung jiwaku. Tetapi apa yang bisa aku lakukan, sementara serigala itu terus memburuku di setiap tempat, bahkan di asrama ini. Setiap hari dia menelepon dengan berpura-pura sebagai kakakku yang ingin mengetahui tentang adiknya. Sementara ibu pengawas yang tidak mengerti langsung saja mempercayai kedustaannya. Dia memintaku untuk menerima telepon darinya. Aku pun dengan sangat terpaksa menerima telepon darinya. Pada saat yang sama aku pun takut kepadanya. Sampai akhirnya aku bertekad bulat untuk bertaubat secara nasuha (sungguh-sungguh) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aku pindah ke fakultas ilmu agama setelah sebelumnya aku belajar di fakultas umum.

Tapi dia masih terus memburuku dan memintaku keluar bersamanya. Dia mengancamku dengan bukti foto-foto dan rekaman percakapan dengannya. Lebih buruk dari ini, dia menelepon ke rumah adik laki-lakiku. Aku sangat mengkhawatirkan adikku dari serigala ini. Saya khawatir dia akan terbelit dengan rasa cemburu yang bisa membunuhnya. Dia pasti sedih jika dia mengetahui semuanya. Siapa…siapa…dan siapakah sebenarnya kakak yang dia hormati? Yang dianggapnya sebagai teladan dalam kesungguhan dan belajar.”[1]

Hikmah : Wahai gadis muslimah! Mengapa engkau kehilangan kontrol diri, hanya karena mendengar bisikan hina dan pujian palsu dari pemuda yang melihat dirimu sebatas onggokan daging yang indah tanpa jiwa?

Wahai wanita Islam, sebuah fitnah besar telah dirancang demi mengubah dirimu, bermain-main dengan tubuh dan kehormatanmu. Berlindunglah kepada Tuhanmu! Karena tidak ada yang dapat menyelamatkanmu kecuali Allah Ta’ala.

Kisah nyata ini adalah fakta besar. Betapa gadis-gadis muslimah di negeri-negeri Islam yang memegang tradisi tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan syar’i bisa terenggut kesuciannya oleh para pemuda yang hatinya keras, gelap dan busuk.

Jika demikian, betapa mudahnya merampas kesucian gadis-gadis muslimah yang dengan sukarela, bahkan sebagian dengan dukungan orang tua, keluar rumah bersama pemuda pujaannya untuk bermalam minggu, nonton, belanja ke mall dan lain-lain.



Ambillah pelajaran dari kisah-kisah memilukan ini. [Syahida.com]

Sumber: Khalid Abu Shalih (Waspadalah Putriku, Serigala Mengintaimu!)

  1. Wahmul Hub, hlm 33-34.

[Syahida.com]

Share this post

PinIt
scroll to top