Wujudkanlah Keinginan Orangtua Agar Mereka Hidup Tenteram

Ilustrasi. (Foto : www.dailytelegraph.com.au)

Ilustrasi. (Foto : www.dailytelegraph.com.au)

Syahida.com – Memahami, kemudian mewujudkan keinginan orangtua, merupakan salah satu bagian dari upaya menanggulangi fenomena menyurutnya peranan orangtua, agar mereka hidup tenteram.

Misalnya, orangtua ingin pergi untuk membeli kebutuhan rumah tangga, maka hendaknya Anda memberi kesempatan baginya untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Sebab, kegiatan tersebut dapat membahagiakan dirinya. Jangan pernah melarangnya dengan alasan, hal itu akan membuatnya lelah. Jangan pula melakukan sesuatu yang membuat jiwanya tertekan, dengan anggapan bahwa dengan tindakan itu orangtua menjadi senang.

Apabila orangtua senang diajak bermusyawarah dan dimintai pendapat berkenaan dengan pekerjaan kita, maka tentu kita harus melibatkannya dalam mengambil keputusan. Jangan membuatnya merasa bahwa Anda bersikap kasar padanya dalam persoalan itu. Demikian juga apabila Anda tidak setuju dengan saran orangtua, maka Anda harus pandai-pandai bersikap. Penulis tidak bermaksud membahas kepiawaian seseorang dalam bersikap pada orangtua, sebab ini tema panjang yang memerlukan pembahasan tersendiri. Yang terpenting disini adalah Anda dituntut untuk mampu membawa diri, di hadapan ayah dan ibu dalam situasi demikian. Anda harus tahu bagaimana mengambil hati orangtua, bertenggang rasa, dan tidak menyisihkan peran orangtua dengan alasan agar tidak membuatnya terusik.

Bayangkan seandainya hal berikut ini terjadi pada diri Anda. Apabila pimpinan di kantor Anda memutuskan untuk memindahkan Anda ke lingkungan kerja yang baru, maka Anda harus tinggal di tengah-tengah masyarakat yang tidak mengenal jati diri Anda. Mereka tidak mengenal potensi kebaikan, wawasan, ijazah dan bakat yang Anda miliki. Anda akan melihat orang-orang yang memiliki ilmu, pengalaman, dan dedikasi yang jauh di bawah Anda, justru dimintai pendapat dan diajak bermusyawarah, sedang Anda dicampakkan laksana barang tak berharga.

Menghadapi situasi demikian, tidakkah Anda merasa sakit dan sedih? Jika Anda mengatakan “Ya”, maka saya hendak mengatakan kepada Anda; bahwa ketika orangtua Anda merasa tersisih dari kehidupan rumah tangga, mereka jauh lebih sakit dan sedih. Hal itu karena perlakuan yang Anda terima itu bersifat sementara, hanya beberapa bulan atau beberapa tahun saja, dan selanjutnya Anda dengan baik. Selain itu, Anda menerima perlakuan buruk itu dari orang-orang yang tidak peduli pada diri Anda, sehingga Anda tidak merasa terganggu.

Lain halnya dengan apa yang dirasakan orangtua. Penyebab yang membuat jiwanya tertekan dan yang menyisihkan dirinya dari kehidupan rumah tangga, tidak lain adalah orang yang paling ia sayangi. Perlakuan itu tidak akan berakhir, kecuali jika orangtua telah meninggal dunia. Selamanya orangtua akan hidup dalam penderitaan batin yang nyaris membakar hatinya, sementara ia tidak mampu mengadu kepada siapa pun, hingga kekuatannya luluh. [Syahida.com]

Sumber: Kitab Keramat Hidup : Orang Tua, Musa bin Muhammad Hajjad az-Zahrani 



Share this post

PinIt
scroll to top