Siapa yang Berdamai dengan Orang Lain, Maka Dia Selamat dari Kejahatan Mereka

Ilustrasi. (Foto : myfaceinforums.com)

Ilustrasi. (Foto : myfaceinforums.com)

Syahida.com – Saya sarankan kepada Anda, hendaknya Anda berdamai dengan orang lain dan membalas dengan lebih baik, agar Anda bisa menikmati hidup dengan aman. Sebab orang yang bermusuhan dengan orang lain itu hidupnya tidak jernih, akan merasakan hidup yang menyakitkan, keruh, dan gelisah. Maka Anda bisa melihatnya sibuk dengan orang yang memusuhinya, memantaunya, dan waspada terhadapnya.

Hidup itu sangat singkat untuk digunakan dalam permusuhan-permusuhan seperti ini. Orang yang berakal itu adalah yang tidak mengganggu saudara-saudaranya seagama, dan menghindari mereka kecuali dalam kebaikan. Saya tidak tahu bagaimana kehidupan orang yang mengumandangkan permusuhan. Yang jelas kerugian pertama yang dialaminya adalah, hatinya tidak merasakan ketenangan dan jiwanya pun tidak dapat menikmati kenyamanan. Dia selalu memikirkan balas dendam kepada musuh-musuhnya dan bereaksi terhadap pernyataan mereka hingga hidupnya hilang dengan sia-sia. Saya tidak pernah melihat ada orang yang lebih nikmat keadaannya dari pada orang yang berlapang dada dari kedengkian, iri dan suka balas dendam. Dia berada dalam kehidupan yang tentram, baik, bisa tidur pulas, dan bahagia.

Masalah keamanan itu bukan sekedar kemanan terhadap diri manusia, harta, dan harga diri saja, tetapi masalah keamanan lebih dari itu, yaitu keamanan di dalam jiwa, dan kenyamanan hati. Bersungguh-sungguhlah dalam menghindari permusuhan semampu anda dan jangan menghina seorang pun lebih-lebih memusuhinya, sebab nyamuk itu bisa membuat mata singa mengeluarkan darah. Bisa jadi keadaan benar-benar akan berbalik. Orang yang rendah dan dikucilkan akan berada di atas dan terpenuhilah kemarahannya terhadap Anda. Sedangkan wahyu menyeru kepada Anda, balaslah dengan yang lebih baik. Jika Anda mampu memaafkan orang yang menzalimi Anda. Jika tidak mampu, maka tinggalkanlah dia dengan cara yang baik dan tidak menyakitkan. Alihkan pemikiran Anda dalam ketaatan kepada Tuhan, zikir kepada-Nya, dan membaca firman-Nya. Hanya Allah Yang Mahatahu. [Syahida.com]

Sumber : Kitab DEMI MASA! (Dr. ‘Aidh Abdullah)

Share this post

PinIt
scroll to top