Bolehkah Mengesampingkan Ilmu Dunia Untuk Fokus Belajar Ilmu Agama?

Ilustrasi. (Foto : tantanoxavia.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto : tantanoxavia.wordpress.com)

Syahida.com – Ada hal yang sangat menakjubkan. Ini menurut saya sangat indah.

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”  (QS. 2 : 31 )

Allah mengajari Adam nama-nama segala sesuatu. Adam AlahisSalam dianugerahi kosa kata. Dia diberi pendidikan. Ketika Allah berfirman الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ‘al asma a kullaha’. Tahukah apa yang Dia maksud? Dia tidak berfirman mengenai Qur’an, sunnah, wahyu. Dia berfirman tentang gunung, pohon, laut, sungai, ikan, kuda. Allah mengajari Adam nama-nama segala sesuatu.  Allah mengajari Adam semua nama. Segala sesuatu yang akan dilihatnya di dunia. Allah azza wajalla mengajari Adam AlahisSalam bahasa.

Berapa banyak di sini yang berprofesi sebagai insinyur, akuntan, dokter, pekerja kesehatan? Berapa banyak pelajar di sini? Dengar! Apapun yang kamu pelajari. Kedokteran, Akuntansi, Teknik. Apakah semua ilmu pengetahuan memiliki kosa katanya sendiri? Betul tidak? Masing-masing memiliki kosakata tersendiri. Masing-masing memiliki istilah tersendiri. Dokter menggunakan istilah tertentu. Insinyur menggunakan istilah yang berbeda. Akuntan menggunakan istilah yang berbeda, benar kan? Tahukah kamu, semua istilah tersebut, berasal dari ilmu pengetahuan sebelumnya. Yang datang dari ilmu pengetahuan sebelumnya. Dan asal muasal dari semua istilah tersebut adalah istilah yang diberikan Allah kepada Adam AlahisSalam. Setiap jenis ilmu pengetahuan yang kamu pelajari, adalah turunan dari yang diberikan ke Adam AlahisSalam.

Tidak peduli buku apa yang kamu baca; Fisika, Kimia, Sejarah, Filosofi, Antropologi, Sosiologi… Setiap kata yang kamu baca, sebenarnya adalah produk dari apa yang diberikan Allah kepada Adam AlahisSalam. Mengagumkan. Kamu tahu itu artinya apa? Artinya adalah kita harus bisa menghargai semua ilmu pengetahuan. Karena semuanya pada hakikatnya berasal dari Allah. Semua ilmu pengetahuan.

Pernah suatu ketika beberapa pemuda datang kepadaku dan berkata: Aku ingin belajar ilmu agama fii sabilillah. Aku tidak ingin belajar ilmu dunia. Aku berkata, ada apa denganmu anak muda? Ketika kamu belajar ilmu pengetahuan, kamu juga mempelajari ayat Allah. Ketika kamu belajar sejarah, kamu juga mempelajari ayat Allah. Kita harus belajar ilmu agama, kita juga harus belajar ilmu dunia. Dan kita harus mempelajarinya secara bersamaan karena kita adalah umat yang seimbang. Allah tidak hanya mengajari kita mengenai surga, tapi juga mengajari kita tentang dunia ini. Qur’an ingin kamu pergi dan belajar. Agama ini mempromosikan pendidikan. Buktinya, Adam AlahisSalam diberitahu nama segala sesuatu. Kemudian Allah membawanya ke hadapan para malaikat. ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

“Sekarang ceritakan pada-Ku nama-nama benda ini!”  Para malaikat sedang diuji. Kamu tahu nama benda-benda ini? Dan para malaikat berkata: قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا “Subahaanaka laaa ‘ilmana illa maa ‘alamtanaa “Tidak tahu sama sekali. Maaf Tuhanku, Engkau sangat Sempurna. Kami tidak memiliki pengetahuan sama sekali.” Manusia mengetahui sesuatu, malaikat tidak. Manusia tahu ilmu pengetahuan, malaikat tidak. Manusia tahu istilah dan kosakata, malaikat tidak mengetahui. Ini adalah sesuatu yang diberikan secara eksklusif ke Adam AlahisSalam dan keturunannya. Itu yang diberikan Allah kepada kita. (ANW/Syahida.com)



Oleh : Nouman Ali Khan

Sumber : Youtube

Share this post

PinIt
scroll to top