Ini Yang Harus Dilakukan Saat Setan Terus Mengejar Anda

Ilustrasi. (Foto : renungan1jiwa.blogspot.com)

Ilustrasi. (Foto : renungan1jiwa.blogspot.com)

Syahida.com – Ini tingkat tertinggi, tingkat inabah dari muhsinin. Semoga Allah memberikan kita derajat ini.  Kau harus paham bahwa orang-orang dengan derajat inabah tertinggi, yaitu inabah muhsinin… Semakin banyak inabah seseorang, maka setan semakin berusaha menyesatkannya, semakin banyak rencana setan padanya. Kau pikir ini sebaliknya, tapi semakin banyak rencana setan pada orang-orang ini. Dan Ibnu Taimiyyah secara spesifik menyebutkan ini. Dia berkata “Setan berencana kepada orang-orang yang berinabah melebihi siapapun. Dan dia berencana terhadap mereka yang shalat melebihi mereka yang tidak. Dan berencana terhadap orang-orang berilmu, daripada yang tidak berilmu.” Itulah alasan mengapa terkadang orang-orang penuntut ilmu dan ahli ibadah mendapat bisikan dan kekhawatiran, mereka mendapat keraguan melebihi orang lain, melebihi orang-orang yang tidak mengikuti petunjuk. Orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus mendapatkan godaan lebih banyak dibanding mereka, lebih banyak bisikan dari setan.

Imam Ahmad dalam Zuhudnya, dalam Abu Nuaim minal huliya dan Ibn Al Qayyim dalam Al waab al sayyib dan Ibn Taimiyyah menyebutkannya di sepanjang fatwa, mereka meriwayatkan sebuah kisah bahwa seseorang mengunjungi Ibnu Abbas dan berkata: “ Orang Yahudi mencela kita. Mereka berkata bahwa kami khusyuk dalam sholat kami dan kami tidak mendapat godaan dalam sholat kami, sedangkan kalian orang-orang beriman mendapat godaan.” Ibnu Abbas berkata, “Apa yang setan inginkan dengan rumah yang ditinggalkan?”  Jadi Ibnu Taimiyyah memperingatkan bahwa orang-orang yang paling digoda setan adalah mereka yang  mencapai tingkat inabah. Kau harus camkan hal ini. Adalah normal bagi setan untuk menyerang dengan keraguan.

Para Sahabat r.a mengeluhkan masalah ini, yang salah adalah ketika kita tidak melawannya. Setan memulainya dengan perkara kecil. Jika seseorang tidak melawan keraguan kecil ini dan menanggulanginya, maka akan menjadi semakin buruk dan buruk.

Utsman ibn Abil ‘Aas pergi ke Rasulullah SAW. Dia berkata, “Ya Rasulullah, setan menggodaku di antara shalatku dan bacaan Quranku dan mengacaukanku.” Rasulullah SAW berkata, “Itu adalah setan bernama Al Khadzab. Itulah tugasnya. Ketika kau terpengaruh olehnya, mintalah perlindungan kepada Allah darinya, dan meludahlah tiga kali ke arah kirimu.” Utsman berkata, “Aku melakukan itu dan Allah menghilangkan masalah itu dariku.” Jadi jika para sahabat mengeluhkan godaan setan, tentu saja orang-orang setelah mereka juga akan menghadapinya.

Ibnu Abbas ketika menyebutkan Al Wiswas Al Khannas, dia berkata bahwa setan berjongkok di hati keturunan Adam a.s. Ketika ada seseorang yang lalai mengingat Allah, setan menggodanya dengan bisikan. Jika dia mengingat Allah, setan pun mundur dari membisikinya. Itulah mengapa ini disebut Al Wiswas Al Khannas. Orang-orang yang inabah harus terus mengingat Allah di sepanjang waktu, karena setan mengejar mereka. Sebagian dapat keraguan kecil, sebagian dapat keraguan menengah, sebagian dapat keraguan besar, dan sebagian mendapatkannya dalam hal ibadah, sebagian mendapatkannya dalam hal keimanan.  [ANW]

Share this post

PinIt
scroll to top