Telah Dekat Kiamat dan Telah Terbelah Bulan

 

Ilustrasi.

Ilustrasi.

Syahida.com – Allah SWT berfirman, “Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS. Al Qamar: 1)

Allah SWT memberitahukan tentang dekatnya hari Kiamat dan habisnya usia dunia serta keruntuhannya sebagaimana firman Allah SWT lainnya, “Telah pasti datangnya ketetapan Allah SWT, maka janganlah kamu memintanya disegerakan.” (QS. An-Nahl: 1).

Dan firman Allah SWT, “Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amal mereka sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (darinya).” (QS. Al-Anbiyaa’:1). Banyak hadits yang menjelaskan hal tersebut. Al-Hafizh Abu Bakar al-Bazzar meriwayatkan dari Anas, pada suatu hari Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan para sahabatnya. Pada waktu itu matahari hampir tenggelam, yang masih terlihat darinya hanyalah sebagian kecil. Beliau bersabda:

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah tersisa dari (usia) dunia ini dari masa-masa sebelumnya melainkan seperti tersisanya waktu dari hari kalian ini dari waktu yang telah berlalu. Dan tidak ada yang dapat kita lihat dari mentari itu kecuali hanya sebagian kecil.

Ada hadits lain yang menguatkan dan menafsirkan pengertian hadits di atas. Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar r.a, ia berkata, “Kami sedang duduk di dekat Nabi SAW saat mentari berada di atas Qu’aiqi’an (salah satu gunung di Makkah berhadapan dengan gunung Abu Qubais) selepas waktu ‘Ashar, maka beliau bersabda:

Tidaklah usia kalian bila dibandingkan dengan usia orang-orang sebelum kalian melainkan seperti waktu yang tersisa dari siang hari ini dibandingkan dengan waktu yang telah berlalu.” (HR. Ahmad No. 5966).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:



“Aku diutus sedangkan aku dan hari Kiamat adalah seperti ini.” Beliau berisyarat dengan dua jari, yakni: jari tengah dan jari telunjuk. [HR. Ahmad (No. 22796)]. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam ash-Shahiihain.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Wahab as-Sawa-i, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda:

Aku diutus sedangkan Kiamat seperti jari ini dan jari ini, hampir saja ia (Kiamat) mendahuluiku.”

Al-A’masy menggabungkan jari telunjuk dan jari tengahnya [HR. Ahmad No. 18770]. Imam Ahmad meriwayatkan dari Auza’i, “Ismail bin ‘Ubaidillah menyampaikan kepadaku, ia berkata, ‘Anas bin Malik datang kepada al-Walid bin Abdul Malik, al-Walid bertanya, ‘Apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah SAW tentang Kiamat?’ Anas menjawab, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Kalian semua dan hari Kiamat adalah seperti dua (jari) ini.” (HR. Ahmad (No. 12245).

Firman Allah SWT, “Dan bulan telah terbelah.” Peristiwa ini terjadi di masa Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan dalam berbagai hadits mutawatir dengan sanad shahih. Peristiwa terbelahnya bulan di masa Rasulullah SAW ini merupakan kesepakatan para ulama dan merupakan salah satu mukjizat besar Rasulullah SAW.

Hadits-Hadits Seputar Peristiwa Terbelahnya Bulan

(Riwayat Anas bin Malik r.a): Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, “Para penduduk Makkah meminta Nabi SAW untuk memperlihatkan salah satu tanda kenabian, kemudian bulan pun terbelah dua kali. Anas membaca firman Allah SWT; “Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.” (HR. Ahmad).

Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa penduduk Makkah meminta Rasulullah SAW supaya memperlihatkan tanda kenabian. Kemudian Rasulullah SAW memperlihatkan rembulan terpecah menjadi dua bagian sehingga mereka melihat gua Hira’ di antara keduanya.” [Al-Bukhari (No. 3868)].

(Riwayat Jubair bin Muth’im): Imam Ahmad meriwayatkan dari Jubair bin Muth’im, ia berkata, “Bulan pernah terpecah di masa Rasulullah SAW menjadi dua bagian, satu bagian di atas gunung ini dan bagian lain di atas gunung ini.” Tapi penduduk Makkah berkata, “Muhammad telah menyihir kami.” Mereka juga berkata, “Jika pun Muhammad bisa menyihir kami, akan tetapi dia tidak bisa menyihir semua manusia.” [HR. Ahmad (No. 16750)].

(Riwayat ‘Abdullah bin ‘Umar r.a): Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar tentang firman Allah SWT, “Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.” Ibnu ‘Umar r.a berkata, “Peristiwa itu terjadi di masa Rasulullah SAW. Rembulan terbelah menjadi dua bagian, satu bagian di depan gunung ini dan bagian lain di belakang gunung ini.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda; “Ya Allah, saksikanlah.” Hadits ini juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Muslim.  [Syahida.com/ANW]

===

Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 8, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir

Share this post

PinIt
scroll to top