Kenapa Jangan Punya Hobi Minta-Minta?

Advertisement

Syahida.com – Minta-minta sering dikonotasikan dengan pengemis. Pengemis ada yang kondisinya memang karena miskin butuh pertolongan, ada juga yang memang wataknya begitu ; hobi minta-minta. Ternyata walau bukan pengemis, kadang  tanpa disadari orang juga bisa hobi minta-minta.

Minta dibelikan baju : “Ria, beliin baju ini itu dong.”

Minta celana di lemari : “Aku mau celana yang itu, buat aku aja ya.”

Minta dibelikan makanan : “Beliin aku cokelat yaa.. yang ituu lhoo.”

Mungkin minta-minta seperti itu kepada teman atau saudara, oleh kita sudah dianggap biasa. Tetapi sebenarnya dalam Islam, hobi minta-minta adalah perbuatan tecela. Meskipun diucapkan dengan sambil senyum-senyum atau tertawa. Minta-minta seperti itu tentunya  membuat teman atau saudaranya keberatan dan tidak enak hati untuk menolak. Suka minta-minta bisa menghilangkan sifat haya (malu) dalam diri seseorang dan jatuhnya kehormatan diri.

Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” (HR Bukhari)

Minta-minta masih dibolehkan dan tidak termasuk dalam hadits di atas, jika meminta itu kepada orang yang memang bertanggung jawab menafkahi, seperti anak kepada orang tuanya, atau sebaliknya orang tua kepada anaknya.  Atau isteri kepada suaminya. Tetapi itupun tentu jangan sampai memberatkan orang tua atau anak atau suami.

Minta-minta juga dibolehkan bila memang dalam kebutuhan mendesak, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim, yaitu ketika memiliki hutang sampai lunas lalu berhenti, terkena musibah sampai mendapat sandaran hidup atau ditimpa kesengsaraan hidup sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta untuk selain tiga hal tersebut, adalah haram hukumnya dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram.



Tahanlah diri dari hobi minta-minta kepada teman ataupun saudara, karena : “Barangsiapa yang enggan meminta, maka Allah akan memberikan kecukupan padanya dan barangsiapa tidak membutuhkan pemberian manusia, maka Allah akan memberikan kekayaan padanya.” (Muttafaq’alaih). Wallahu’alam. [ANW]

 

Advertisement
admin

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
admin

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.