Renungan Sesaat

Ilustrasi. (Foto : preparliament.com)

Ilustrasi. (Foto : preparliament.com)

Syahida.com – Allah SWT berfirman, “Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil.” (Al-Am’am: [115])

Firman-firman Allah yang berkaitan dengan syariat dan alam itu adil dan benar. Adil dalam hukum-hukumnya, dan benar dalam berita-berita yang dikandungnya. Dua hal ini merupakan timbangan bagi kalam Sang Pencipta Yang Mahasuci nama-Nya. Kalam-Nya dalam hukum, suci dari kezaliman dan dalam berita, suci dari dusta. Dan kerusakan perkataan di alam ini hanyalah dua karakter ini.

Kezaliman hukum terletak pada perkataan saat menentukan keputusan dan dusta berita terletak pada perkataan di dunia terletak pada penukilan riwayat. Dasar kemaslahatan perkataan di dunia terletak pada dua ciri khas yang indah ini, yaitu: Adil dalam hukum dan jujur dalam berita. Orang yang membuat kerusakan di dunia ini tidak terlepas dari dua jalur: jalur hukum dan jalur berita. Hukum yang zalim adalah politik para penguasa zalim yang menerapkan hukum tidak sesuai dengan wahyu yang diturunkan Allah. Mereka adalah orang-orang yang durhaka dan menghalangi dari jalan Allah dengan cambuk dan pedang. Berita dusta adalah jalan ulama buruk yang berdusta terhadap Allah dalam fatwa-fatwa mereka. Mereka mengada-ngada terhadap Tuhan mereka dalam perkataan mereka sebagaimana dilakukan oleh para rahib-rahib (Nasrani) dan orang-orang alim (Yahudi) serta para ulama buruk lainnya. Maka kerusakan pada peraturan alam (Yahudi) serta para ulama buruk lainnya. Maka kerusakan pada peraturan alam ini bermula dari para raja kezaliman dan ulama keburukan.

Dengan demikian syariat Allah dan para pengemban syariat ini yang terdiri dari para ulama, hakim dan penguasa, adalah dasar kemaslahat hamba-hamba Allah dan kebahagiaan negeri-negeri, karena jujur dan adil. Tidaklah sempurna kebahagiaan manusia kecuali denga kejujuran dan keadilan. [Syahida.com]

Sumber : Kitab DEMI MASA! (Dr. ‘Aidh Abdullah)

Share this post

PinIt
scroll to top