Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah (Bagian ke-18) : Kendaraannya Baik

Ilustrasi. (Foto : horsepoweronwheels.blogspot.com)

Ilustrasi. (Foto : horsepoweronwheels.blogspot.com)

Syahida.com – Dari Sa’id bin Abi Waqqash ra. Ia berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Empat hal merupakan ciri kebahagiaan, yaitu istri yang shalihah, rumah yang besar, tetangga yang shalih, dan kendaraan yang menyenangkan. Adapaun empat hal yang merupakan ciri kesengsaraan, yaitu tetangga yang buruk, istri yang buruk akhlaqnya, kendaraan yang jelek, dan rumah yang sempit.’” (HR. Ibnu Hibban)

Penjelasan:

Hidup seseorang akan bahagia bila akhlaq istrinya baik, tetangga orang-orang shalih, rumahnya besar dan kendaraannya bagus. Sebaliknya hidup seseorang akan gelisah dan sengsara bila akhlaq istrinya buruk, tetangganya buruk, kendaraannya jelek, dan rumahnya sempit.

Setiap orang setelah dewasa mengharapkan dapat hidup layak dalam segala hal. Ia berharap dapat membina rumah tangga dengan istri yang akhlaqnya baik, ia juga ingin bertetangga dengan orang-orang yang akhlaqnya baik agar bisa tolong-menolong dan bantu-membantu pada saat ada keperluan.

Selain memerlukan istri, tempat tinggal dan tetangga yang baik, tiap orang juga tidak akan lepas dari kebutuhan alat transportasi untuk kepentingan menuju suatu tempat yang diinginkan. Setiap orang mendambakan dapat mempunyai kendaraan sendiri sehingga leluasa pergi ke tempat yang dikehendakinya pada waktu yang diinginkannya tanpa tergantung pada orang lain. Oleh karena itu, sangat wajar jika setiap orang menginginkan mempunyai kendaraan sendiri.

Dengan kendaraan sendiri, orang merasa bangga dapat mengurus kepentingannya secara bebas, juga dapat menikmati perjalanan dengan menyenangkan. Untuk tujuan itulah, setiap orang menginginkan kendaraan yang baik, sehingga perjalanan yang ditempuhnya ke suatu tempat memberikan kenyamanan kepada dirinya.

Memiliki kendaraan sendiri juga menjadi lambang keberhasilan seseorang. Bahkan orang yang mempunyai kendaraan bagus dipandang terhormat di tengah masyarakatnya. Apalagi kalau dia merupakan sosok yang dermawan dan ringan tangan membantu siapa pun yang datang kepadanya. Di sini kendaraan yang dimilikinya tidak hanya merupakan kebanggaan pribadi, tetapi juga dapat difungsikan secara sosial. Ia menyadari bahwa kendaraan yang dimilikinya adalah sarana bagi dirinya untuk menunaikan perintah Allah membantu orang yang membutuhkannya. Dengan meminjamkan kendaraannya kepada orang lain, ia telah melaksanakan kewajiban tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa kepada Allah. Dengan demikian ia telah melimpahkan rahmat dan karunia Allah kepada orang lain.

Langkah seperti ini membuat orang lain mendo’akan dirinya agar selalu diberi karunia Allah dan balasan yang lebih besar. Do’a-doa’a mereka akan memberikan ketentraman dan ketenangan jiwanya, bahkan dapat menghilangkan perasaan dengki dan permusuhan orang lain kepadanya.



Karena kedermawanannya, dia merasa aman tinggal di tengah masyarakatnya tanpa pernah khawatir disakiti oleh orang lain, perasaan aman ini memberikan kebahagiaan bagi dirinya dan rumah tangganya. Inilah ciri dari rumah tangga yang dikaruniai Allah kendaraan yang baik, kemudian difungsikan secara baik pada jalan Allah, yaitu memenuhi kebutuhan diri sendiri dan menolong orang lain yang memerlukannya.

Kendaraan yang baik dapat memenuhi kebutuhan keluarganya bila sewaktu-waktu diperlukan, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Kebutuhan yang terpenuhi dengan lancar akan menumbuhkan suasana tenang dan memberi manfaat besar kepada yang bersangkutan. Dengan demikian, keluarga tersebut memperoleh sakinah dan berkah. [Syahida.com]

—–

Bersambung….

Sumber : 25 Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah dan Langkah Mewujudkannya, Drs. Muhammad Thalib

Share this post

PinIt
scroll to top