Inilah Para Wanita Yang Menghidupkan Makna Jilbab

Advertisement

Ilustrasi. (Foto: muslimahbeauty.deviantart.com/)

Syahida.com – Ini adalah para putri dan wanita mukminah yang patut ditauladani, pelajarilah biografi mereka juga biografi wanita shalihah lainnya agar engkau bangga dengan sejarah Islam-mu:

1. Fathimah az-Zahra, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhainya dan menjadikannya ridha kepada-Nya.

2. Aisyah (ummul mu’minin) binti Abu Bakar ash-Shiddiq.

3. Asma’ binti Abu Bakar (Abdullah bin Abu Quhafah Utsman ibn Amir)

4. Romlah binti Abu Sufyan (Ummu Habibah).

5. Nusaibah binti Ka’ab ibn Amr ibn auf ibn Mabdzul.

(Dikutip dari kitab Nuzhah al-Muttaqin Syarh riyadh ash-Shalihin, jilis 2 karya An-Nawawi, semoga Allah Subhanahu  wa Ta’ala mencurahkan rahmat kepadanya).

Ibu dua penghulu Para Pemuda di Surga



Dia adalah Fathimah Az-Zahra binti Muhammad Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam ibn Abdullah ibn Abdul Muththalib. Beliau adalah istri Ali ibn Abu Thalib, sepupu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Beliau juga ibu dari dua penghulu para pemuda penghuni surga, yaitu Hasan dan Husain, cucu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ini merupakan kesempatan emas bagimu untuk mencari dan mempelajari wanita besar yang memiliki silsilah keturunan yang mulia. Semoga engkau mendapatkan apa yang selama ini engkau cari. Selamat, sungguh engkau adalah putri yang sangat cantik.

Wanita Yang Paling Alim

Dia adalah Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, ummul mu’minin (Istri Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam)

Beliau adalah wanita yang paling aman dan paling mengerti ajaran agama Islam, semoga Allah Subhanahu  wa Ta’ala meridhainya dan menjadikannya ridha kepada-Nya. Beliau dinikahi oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam di Mekah ketika berusia enam tahun, dalam riwayat lain sembilan tahun pada saat Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat, beliau berusia delapan belas tahun. Beliau hidup setelah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam selama empat puluh tujuh tahun. Beliau wafat pada tahun 57 H.

Aisyah, Ummul Mu’minin radhiyallahu ‘anha adalah wanita yang patut ditauladani oleh setiap wanita, dahulu dan sekarang. Setiap gadis seyogianya mempelajari biografinya secara mendalam agar dapat mengenal peranan wanita yang sebenarnya.

Tanyakan kepada bundamu apa peranan Aisyah radhiyallahu ‘anha pada saat berusia tujuh tahun.

Apakah Engkau Mengenalnya?

Dia adalah Asma binti Abu Bakar (Abdullah ibn Abu Quhafah Utsman ibn Amir, dari suku Quraisy; semoga Allah Subhanahu  wa Ta’ala meridhai mereka dan menjadikan mereka ridha kepada-Nya). Beliau merupakan salah seorang sahabat terbaik, saudara seayah Aisyah radhiyallahu ‘anha, ibu dari Abdullah ibn Zubair. Beliau memiliki lisan yang fasih, hati yang jernih, dan pandai membuat syair.

Dia terkenal dengan sebutan Dzat an-nithaqain (wanita pemilik dua kain) karena dia menyobek kainnya untuk menutupi makanan yang akan dihidangkan kepada Rasulullah menutupi makanan yang akan dihidangkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika sedang mengadakan perjalanan hijrah menuju Madinah. Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan kabar gembira untuknya bahwa ia akan diberikan dua kain yang sangat indah di surga nanti.

Sebagian besar usianya dihabiskan di Mekah bersama putranya Abdullah ibn Zubair sampai putranya terbunuh. Matanya menjadi buta setelah kematian putranya. Beliau wafat di Mekah pada tahun 73 H.

Beliau telah meriwayatkan sebanyak 56 hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tersebar dalam beberapa kitab hadis.

Putriku, apa yang telah engkau lakukan untuk agama-mu agar engkau bisa masuk surga?

Maskawinnya Berupa Uang 400 Dirham

Dia adalah Romlah binti Abu Sufyan terkenal dengan sebutan Ummu Habibah  radhiyallahu ‘anha salah seorang wanita dari suku Quraisy keturunan Umayah. Ia juga satu dari beberapa orang yang pertama kali menerima Islam dan memeluknya.

Beliau berhijrah bersama suaminya Abdullah ibn Jahsy, meninggalkan kota Mekah menuju Habasyah (Ethiopia). Sang suami kembali ke hadapan Allah setelah masuk ke dalam agama Nasrani, sedangkan dia tetap teguh memeluk agama Islam. Kemudian Rasulullah menikahinya saat ia masih berada di Habasyah. Yang menikahkan mereka adalah raja Najasy. Sang raja memberikan maskawin sebanyak empat ratus dirham, kemudian mengirimnya ke Madinah pada tahun 7 H. Beliau wafat pada tahun 42 H.

Para perawai hadits meriwayatkan sebanyak 65 hadis darinya. Hadits-hadits itu tersebar dalam beberapa kitab hadits.

Wanita yang paling murah maskawinnya adalah paling banyak mendapat keberkahan dari Allah Subhanahu  wa Ta’ala.

Para Wanita Mukminah Itu Ikut Berperang

Dia adalah Nusaibah bin Ka’ab ibn A’mr ibn Auf dari suku Mazaniyah. Dia juga salah seorang sahabat yang ikut serta pada perang Uhud dan beberapa peperangan setelahnya. Pada perang Yamamah sebelah tangannya terpotong.

Dia adalah Ummu Imarah, semoga Allah meridhainya dan menjadikannya ridha kepada-Nya. Dia ikut berperang pada perang Uhud dan diuji oleh Allah Subhanahu  wa Ta’ala. Dia berhadapan dengan Ibnu Qamiah yang telah bernazar akan membunuh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Serangan pedang Ibnu Qamiah melukai pundaknya. Lalu ia membalas serangan itu dengan mengayunkan pedang ke tubuh Ibnu Qamiah  beberapa kali. Tetapi Ibnu Qamiah memakai baju besi dua lapis sehingga ia selamat dari serangannya. Ummu Imarah terus berperang hingga ia menderita sebanyak dua belas luka.

Ketahuilah bahwa pada perang Uhud orang yang menyebarkan berita bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam telah terbunuh adalah Ibnu Qamiah (padahal yang terbunuh adalah Mush’ab ibn Umair). Ia mengira bahwa Mush’ab ibn Umair adalah Rasulullah karena wajahnya mirip dengan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam (Dikutip dari kitab ar-Rahiq al-Makhtum, hlm. 287 dengan sedikit perubahan).

Itu semua merupakan keikhlasan, keberanian serta pengorbanan dari seorang ibu bernama Nusaibah binti Ka’ab. [Syahida.com]

Sumber: Jilbabku Pesonaku, Dr. Muhammad Fahd ats-Tsuwaini 

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

3 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

3 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.