Hasil Kasak Kusuk

Ilustrasi. (Foto : womaneer.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto : womaneer.wordpress.com)

Syahida.com – Setelah dia kehilangan segala miliknya, sebagai salah seorang korban diapun berkisah, “Kasak-kusuk membuatku masuk penjara. Aku masuk penjara karena dosa zina. Penyebabnya adalah kasak-kusuk lewat telepon. Pertama kali aku memang menolaknya. Akan tetapi karena dia terus menerus mengkasak-kusuki diriku, akhirnya aku mulai meladeninya. Suamiku bekerja dalam waktu yang lama, malah kadang-kadang dia menghabiskan malam demi pekerjaannya.

Dalam situasi seperti ini salah seorang mulai mengkasak-kusuki diriku melalui telepon. Pertama kali aku menolak kasak-kusuk ini. Aku langsung menutup telepon di depan wajahnya. Tapi dia begitu gigih. Aku takut jika menyampaikannya kepada suami, dia akan salah mengerti karena pada saat itu ada beberapa persoalan di antara kami. Karena keadaanku yang sendiri dan kegigihannya mengkasak-kusuki diriku, maka aku mulai meladeninya. Kasak-kusuk berkembang menjadi perkenalan. Ia pun meminta bertemu di luar rumah. Namun aku katakan kepadanya, “Aku tidak mungkin keluar.”

Karena suamiku kadang-kadang masuk kerja di malam hari, maka aku mengatakan kepadanya agar datang ketika semuanya sedang tidur. Berulang-ulang kali dia mengunjungiku pada malam hari, sampai akhirnya para tetangga memergokinya. Mereka mengadukannya kepada mertuaku. Selanjutnya suamiku pun mengetahuinya.

Pertama-tama, suamiku tidak mempercayainya. Maka mereka mengutus seorang mata-mata bersama polisi untuk menangkap basah laki-laki itu ketika dia keluar dari rumahku. Penjara adalah akibat dari perbuatanku.

Tentu saja suamiku menceraikanku. Aku kehilangan keluarga dan anak-anakku. Hasil dari kasak-kusukku hanyalah penyesalan…siapa yang harus disalahkan, aku tidak tahu. Diriku, atau dia yang mengkasak-kusukiku, atau telepon?[1] [Syahida.com]

  1. Majalah Al-Ushar, No. 17

Hikmah : Wahai gadis muslimah! Mengapa engkau kehilangan kontrol diri, hanya karena mendengar bisikan hina dan pujian palsu dari pemuda yang melihat dirimu sebatas onggokan daging yang indah tanpa jiwa? Wahai wanita Islam, sebuah fitnah besar telah dirancang demi mengubah dirimu, bermain-main dengan tubuh dan kehormatanmu. Berlindunglah kepada Tuhanmu! Karena tidak ada yang dapat menyelamatkanmu kecuali Allah Ta’ala.

Kisah nyata ini adalah fakta besar. Betapa gadis-gadis muslimah di negeri-negeri Islam yang memegang tradisi tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan syar’i bisa terenggut kesuciannya oleh para pemuda yang hatinya keras, gelap dan busuk. Jika demikian, betapa mudahnya merampas kesucian gadis-gadis muslimah yang dengan sukarela, bahkan sebagian dengan dukungan orang tua, keluar rumah bersama pemuda pujaannya untuk bermalam minggu, nonton, belanja ke mall dan lain-lain.

Sumber: Khalid Abu Shalih (Waspadalah Putriku, Serigala Mengintaimu!)



Share this post

PinIt
scroll to top