Bilik Surga di Rumah Kita

Ilustrasi. (Foto : indonesiaoptimis.com)

Ilustrasi. (Foto : indonesiaoptimis.com)

Syahida.com Jika ada sedikit kebahagian yang layak disebut sebagai surga dunia, mungkin itulah sebuah keluarga yang harmonis. Di dalamnya, sepasang suami istri menjaga cintanya dengan menghadirkan kemesraan dalam kebersamaan. Keduanya saling berusaha untuk menyenangkan pasangannya. Sungguh, bila kebahagiaan dalam keluarga bisa dicapai, mungkin tidak ada lagi kenikmatan duniawi yang mampu menandinginya. Karena itu, sebuah keluarga yang bahagia layak disebut sebagai surga dunia.

Lebih mendalam lagi, marilah kita ‘mengintip’ sebuah ruang yang merupakan bagian terindah dari surga dunia yang dimiliki oleh sepasang suami istri. Ruangan itu memang tidak terlalu lebar, namun dari sanalah kebahagiaan mampu disemaikan. Ia adalah sebuah kamar tidur, tempat memadu cinta suami dan istrinya.

Adalah kewajiban suami menyediakan tempat tidur. Selain sebagai tempat untuk tidur dan melepas lelah, kamar tidur adalah tempat yang utama bagi suami istri untuk berhubungan seksual. Wajib hukumnya bagi seorang suami untuk mencampuri istrinya, minimal sekali pada masa sucinya, jika ia mampu. Jika hal itu tidak dilakukan, maka sungguh ia telah bermaksiat kepada Allah. Demikian pendapat Ibnu Hazm. Adapun dalil yang dijadikan sebagai landasannya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan oleh Allah kepada kalian.” (Al-Baqarah [2]: 22).

Jumhur ulama berpendapat sama seperti Ibnu Hazm, yaitu mewajibkan suami mencampuri istrinya jika tidak ada halangan untuk itu. Sementara Imam Syafi’i mengatakan, “Tidak ada kewajiban bagi seorang suami untuk mencampuri istrinya. Karena hal itu merupakan haknya suami, sebagaimana hak lainnya.” Sedangkan Imam Ahmad menetapkan hal itu dengan batas maksimal empat bulan.

Mengingat kebutuhan seksual merupakan kewajiban yang dibebankan kepada suami istri, maka hendaknya suami dapat menyediakan kamar tidur untuk pemenuhan kebutuhan tersebut agar terlaksana dengan baik, tanpa ada suatu permasalahan yang akan mengganggu. Untuk mewujudkan hal tersebut, kiranya diperlukan kamar tidur yang aman dan nyaman. Tidak perlu mewah, tetapi jika memungkinkan menghadirkan kesan indah, alhamdulillah.

Menengok pada sisi keamanan, setidaknya sebuah kamar harus aman dari dua hal, yaitu aman dari intaian orang dan aman dari orang yang mencuri dengar. Mengintai atau mengintip merupakan perbuatan tercela dan berdosa, namun tetap saja ada orang-orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan itu. Lebih parah lagi, mereka menikmati hal tersebut. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Barangsiapa yang mengintip rumah suatu kaum tanpa seizin tuannya, maka dihalalkan bagi kaum itu untuk mencolok mata pengintip.”[1]  

Mengusahakan agar dinding kamar aman dari intaian orang dapat diupayakan dengan tidak menyediakan celah-celah pada dinding kamar yang dinilai bisa memberikan kesempatan bagi orang lain untuk melakukan perbuatan itu. Jika kamar tidak nyaman dari untaian orang, dapat mengusik kenyamanan tidur dan menganggu kemesraan bersama pasangan di atas ranjang. Keamanan kamar tidur bukan berarti memaksakan setiap kamar tidur harus terbuat dari tembok yang tebal. Tidak menjadi soal sebuah kamar memiliki dinding yang terbuat dari apapun, asalkan rapat dan tidak banyak celah atau lubang yang memungkinkan orang lain melihat atau mengintip. Di pedesaan, sebagian keluarga masih menggunakan dinding yang terbuat dari bambu atau papan. Hal ini tentu tidak menjadi masalah sejauh dinding atau bambu dapat menghadirkan kesan aman.



Perbuatan mencuri dengar juga dapat menganggu kenyamanan rumah tangga seseorang, baik tentang rahasia ranjang maupun permasalahan umum dalam rumah tangga. Mengingat begitu bahayanya perbuatan mencuri dengar, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperingatkan:

Barangsiapa mencuri dengar pembicaraan suatu kaum sementara hal itu tidak mereka kehendaki, maka kelak pada hari kiamat akan dituangkan cairan timah ke dalam kedua telinganya.”[2]

Adapun mengenai sisi kenyamanan, hendaknya sebuah kamar diatur dan dikondisikan senyaman mungkin. Dari bentuk fisik, sediakan ventilasi yang memadai, sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar. Biasakan untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk dalam memperlakukan kondisi kamar. Jangan biarkan barang-barang atau sampah bekas makanan dibiarkan berserakan karena dapat mengurangi kenyamanan sebuah kamar. Sediakan ranjang yang cukup untuk bersama dan berilah seprai di atas kasur agar menambah tingkat kenyamanan sebuah kamar.

Posisi kamar sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak merancukan tata ruang interior sebuah rumah. Pilihkan posisi kamar pada tempat yang paling aman dari pandangan para tamu, dari jangkauan anak-anak dan dari kemungkinan orang lain melihat isi kamar, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Perlu diperhatikan pula, hendaknya suami istri menjadikan kamar mereka sebagai tempat privacy bagi keduanya. Tidak semua orang dapat memasukinya tanpa seizin sang suami. Jangan biarkan orang lain, apalahi yang bukan mahram, leluasa keluar masuk kamar tidur kita. Jadikan kamar tidur sebagai sebuah ruangan yang khusus untuk suami istri dan tidak seorang pun yang berhak melihat atau mengintip, apalagi keluar masuk dengan bebas tanpa seizin kita.

Kamar yang aman dan nyaman akan membuat penghuninya merasa kerasan tinggal di dalamnya. Suami istri bebas bercengkrama, bercanda ria, saling merayu, memadu kasih dan kontak fisik. Beradu kemesraan menjadi tidak canggung karena tidak ada kekhawatiran diintai atau didengar orang lain. Apalagi tatkala berhubungan seksual, kepuasaan akan menjadi maksimal dan kebahagiaan dapat diraih bersama. Jika sudah demikian, maka suami istri akan merasakan betapa nikmatnya surga dunia yang hadir di salah satu ruangan dari rumah mereka. Dan dari bilik kamar itulah, baiti jannati akan dimulai pembangunan pondasinya. [Syahida.com]

  1. Muslim
  2. Bukhari

Sumber :  Kitab 24 Jam Amalan Agar Istri Making Sayang, Asadullah Al Faruq 

Share this post

PinIt
scroll to top