Pertanda Terbesar Untuk Melihat Apakah Allah Cinta dan Ridha Padamu Adalah Dari Konsistensi Shalat Malammu

Ilustrasi. (Foto: immkabbandung.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto: immkabbandung.wordpress.com)

Syahida.com – Ini adalah ibadah yang hampir semua Muslim mengira hanya diistimewakan di Bulan Ramadhan. Ini adalah masalah ibadah yang penting, yang akan membuatmu tahu apakah kau mencintai Allah dan apakah Allah mencintaimu. Ini adalah masalah qiyam dan Tahajjud, dan di Bulan Ramadhan juga ada Tarawih. Shalat malam termasuk Tahajjud adalah ketenangan bagi orang-orang beriman. Shalat malam (qiyam) adalah solusi bagi masalahmu.

Seringkali orang-orang yang mengaku mencintai Allah, Rasulullah SAW dan Islam, mereka mempostingnya di website mereka, mereka mengklik like di Facebook, tapi hal inilah yang sebenarnya menentukan apakah mereka benar-benar cinta Allah karena Allah dalam Qur’an berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan Ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan Ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhan-nya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Tuhan-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari Rezeki yang Kami Berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah 32:15-17)

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan Rahmat Tuhan-nya? “ (QS. Az Zumar 39:9)

Pada dasarnya Allah berfirman: “Jangan kau bandingkan seseorang yang Shalat Tahajjud (qiyam) dengan orang yang tidak melakukannya.” Shalat malam (qiyam) adalah shalat terbaik setelah shalat lima waktu. Shalat malam (qiyam) adalah kehormatan orang-orang beriman. Shalat malam (Qiyam) adalah cahaya pada hari kiamat. Shalat malam (qiyam) adalah ciri-ciri orang beriman, seperti yang difirmankan Allah, “”Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (Al Furqan: 64). Shalat malam adalah momen emas dari waktu malam, bagi mereka yang rindu kepada Allah untuk menghabiskan waktu malam berdua dengan Allah Yang Maha Kuasa.

Dalam Musnad Ahmad dan Abu Daud, Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Semoga Allah swt memberikan rahmat seorang suami yang bangun malam untuk shalat kemudian membangunkan istrinya, apabila istrinya menolak ia percikan air kemuka istrinya, semoga Allah memberikan rahmat kepada seorang istri yang bangun dan shalat kemudian membangunkan suaminya, apabila suaminya menolak ia percikan air ke wajah suaminya “ (HR. Abu Daud). Hadits yang indah. Hadits yang benar-benar unik yang menganjurkan keluarga untuk menyembah Allah bersama-sama, dan mendorong satu sama lain. Sebuah keluarga, yang romantis. Istrinya tidak membangunkan dengan memaksa suaminya, begitu juga suaminya. Persetujuan mereka berdua adalah kami ingin bangun. Aku berani mengatakan, coba cari suami dan istri yang melakukan ini secara konsisten dan hanya semata-mata karena Allah, dan tidak mempunyai pernikahan yang bahagia! Buktikan bahwa aku salah dan aku akan berkata, “Wallahi” kepada hal ini.

Jika kau punya masalah pernikahan, shalat malam adalah solusinya. Bangunlah kau dan istrimu. Dampak apakah yang dimilikinya terhadap anak-anak di masa depan? Seringkali anak-anak tersesat, bahkan jika kau mengasuh mereka dengan baik. Meski begitu, salah satu hal yang paling diingat anak-anak, bahkan bertahun-tahun kemudian.. Dan aku tahu hal ini dari pengalamanku berdakwah, mereka berkata, “Wallahi, kau benar. Aku terbiasa melihat ibu dan ayahku bangun di akhir malam untuk shalat.” Ini adalah sesuatu yang melekat dalam pikiran mereka yang biasanya membuat mereka kembali ke jalur yang benar (jika mereka tersesat).

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang bangun di malam hari dan shalat (bahkan hanya dua rakaat), mereka dianggap sebagai dzakirin (orang-orang yang berdzikir).” Siapa Dzakirin? Buka Qur’an Surat Ahzab ayat 35, dan kau akan melihat balasan untuk Dzakirin, “….laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar..” Betapa indahnya menghabiskan waktu malam bersama Allah?



Ada orang-orang yang menyukai menghabiskan waktu malam dengan menonton TV, ada juga yang lain yang suka menghabiskan waktu malam dengan browsing internet, atau selama berjam-jam dengan gadis-gadis, dan sebagian yang lain dengan bir, dan sebagian lagi dengan hal sia-sia yang tidak haram. Tapi ada juga yang sangat-sangat sedikit jumlahnya, yang benar-benar mencintai Allah dan memilih menghabiskan waktu malam mereka dengan Allah Yang Maha Kuasa.

Pertanda terbesar untuk melihat apakah Allah mencintaimu dan apakah ridha denganmu, lihatlah apakah kau secara konsisten shalat malam. Jika kau secara konsisten shalat malam, maka ketahuilah kau dipandang baik di mata Allah. Indikator terbesar betapa ridhanya Allah kepadamu adalah jika kau secara konsisten shalat malam. Hanya orang-orang pilihan yang diizinkan Allah untuk menghabiskan moment yang berharga bersama-Nya dalam gelapnya malam.

Seorang pria berkata kepada Ibrahim ibn Adham, “Aku tidak bisa bangun untuk shalat malam. Kenapa? Aku ingin melakukan qiyam (shalat malam).” Dia berkata, “Kau melakukan dosa pada siang hari, itu mengapa kau tidak bisa bangun di malam hari dan shalat.” Berdiri di hadapan Allah pada saat malam adalah kehormatan di mana para pendosa tidak menerimanya.

Sufyan at-Tsauri berkata bahwa, “Selama 5 bulan aku tidak bisa bangun untuk shalat malam karena dosa yang kulakukan.” Dan jika kau melihat kehidupan Sufyan al-Tsauri, apa yang mungkin dilakukan Sufyan Al-Tsauri? Seseorang yang mengagumkan dalam sifatnya, dalam ibadahnya, dalam pengetahuannya.

Seseorang datang kepada Hasan Al- Basri dan berkata, “Aku tidur nyenyak, aku beristirahat dengan baik, tidak punya penyakit, aku menyiapkan air di samping kasurku sehingga aku bisa bangun untuk shalat malam (qiyam), tapi aku tidak pernah bangun untuk shalat qiyam.” Jadi Hasan al-Basri berkata, “Dosa-dosamu telah membelenggumu. Dosamu saat siang menahanmu saat malam.” Aturannya adalah dosa-dosa di siang hari menahan seorang Muslim dari kehormatan melakukan shalat di malam hari.

Abu Jaffar berkata, “Aku datang berkunjung kepada Ahmad ibn Yahya.” Jadi dia berkata, “Aku pergi dan melihat Ahmad menangis.” Abu Jaffar berkata, “Kenapa kau menangis?” Ahmad berkata, “Aku tertinggal shalat malam.” Dia berkata, “Itu tidak apa-apa, Allah menginginkanmu beristirahat.” Abu Jaffar berkata, “Semakin aku mencoba menenangkannya, semakin dia menangis.” Ahmad berkata, “Tidak, ini karena dosa yang kuperbuat.”

Qiyam adalah menjawab panggilan Allah. Bagaimana mungkin kau tidak menjawab panggilan Allah ketika Allah memanggilmu? Rasulullah SAW bersabda, “Allah turun di setiap malam kepada langit terendah di sepertiga malam, Allah berfirman, “Apakah ada yang berdoa kepada-Ku sehingga Aku bisa mengabulkannya?” (Allah memanggilmu seakan-akan Dia membutuhkanmu, padahal kaulah yang membutuhkan Allah). “Apakah ada yang meminta kepada-Ku sehingga Aku bisa mengabulkannya?” (Orang-orang merokok sedangkan Allah memanggil mereka apakah mereka butuh sesuatu). “Siapakah yang meminta ampunan-Ku sehingga Aku bisa mengampuninya?”

Qiyam harus menjadi bagian penting dari hidupmu saudara/saudariku. Ini harus menjadi bagian penting. Ketika Allah menyiapkan Rasulullah SAW untuk tugas paling penting, yaitu memberi petunjuk kepada manusia, apa yang disiapkan-Nya? Dia menyiapkannya dengan mewajibkan Shalat Tahajjud pada beliau! Ini adalah fardhu (wajib) pada masa-masa awal kenabian Rasulullah SAW.

Dengan tujuan agar sukses dalam setiap pekerjaan, setiap tugas, setiap situasi, kau harus sukses pada saat malam dengan komunikasi ruhanimu kepada Allah SWT. Itulah mengapa Allah memerintahkannya untuk melakukan itu. Kau memberikan bagian dari hidupmu untuk diri sendiri, untuk keluargamu, untuk pekerjaanmu. Kita memberikan bagian dari hidup kita kepada sekolah, kepada acara sosial, kita memberikan bagian hidup kita kepada acara rekreasi, kita memberikan bagian hidup kita untuk beristirahat. Bukankah Allah Yang Maha Kuasa pantas diberikan bagian dari hidupmu? Dan Dia harus diutamakan dan diprioritaskan melebihi apapun! Buatlah keputusan sekarang! Ikrarkan dan berjanjilah: Aku akan shalat malam mulai sekarang, aku akan shalat malam kepada Allah Yang Maha Kuasa. LAKUKAN SEKARANG! [ANW/Syahida.com]

 

Share this post

PinIt
scroll to top