Senyuman Palsu Dalam Hubungan Dengan Orang Lain

Ilustrasi. (Foto: businessnewsdaily.com)

Ilustrasi. (Foto: businessnewsdaily.com)

Syahida.com – “Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?.………” (QS. Muhammad: 29)

Kata “adgahn’ berasal dari kata ‘daghn’ atau ‘dighn’ dalam Bahasa Arab, yang secara bahasa berarti dendam, permusuhan, kedengkian pada seseorang. Dan Allah SWT berfirman di ayat ini, bahwa orang-orang yang punya sentimen ini, mereka cenderung menyembunyikannya.

Seseorang bertemu denganmu dan tersenyum, mereka memberi salam padamu, memeluk dan bertanya bagaimana kabarmu. Tapi apa yang mereka sembunyikan adalah rasa permusuhan padamu, dendam kepadamu karena apa yang pernah kamu katakan dalam waktu yang lama, tapi mereka tidak memberitahumu, sedang kamu tidak tahu. Kamu tidak menyangka mereka punya dendam padamu. Bahkan, ketika bertemu dengan orang lain, dan mereka berada diantara teman-temannya, mereka membicarakan sesuatu tentangmu. Tapi ketika bertemu denganmu, mereka baik, mereka berpura-pura tidak ada apa-apa. Dan suatu hari Allah SWT menampakkannya.

Mula-mula Allah SWT menggambarkan ini sebagai penyakit hati mereka. Ini adalah penyakit batin. Kita mungkin berpikir bahwa penyakit batin adalah ketika seseorang tidak ingat Allah SWT atau ketika orang tak peduli, rakus, materialis, dan kurang beriman. Tapi di ayat ini, orang yang punya penyakit hati, adalah orang yang punya rasa dendam kepada orang lain. Orang yang menyembunyikan permusuhan dengan orang lain di hatinya. Itulah penyakit batin.

Dan bukan hanya itu adalah penyakit hati, tetapi “Apakah mereka pikir mereka bisa menyembunyikannya?” “Allah akan menampilkan semua bentuk dendam itu betapapun mereka mencoba menyembunyikannya.” Betapapun mereka coba merahasiakannya, karena suatu rencana atau keuntungan yang ingin mereka ambil, mereka tidak berpikir bahwa lebih baik orang lain mengetahui perasaan mereka, daripada pada akhirnya Allah akan menampakkannya. Kau tak perlu menampakkannya dan tak perlu seseorang untuk membukanya, justru Allah sendiri yang akan membuatnya yang terlihat dalam satu kesempatan, di mana sentimen, dendam dan kedengkian mereka akan nampak, kamu akan melihatnya. Allah SWT akan membuat situasi itu.

Ini bukan hanya tentang orang lain, seperti ketika kamu membaca artikel ini dan berkata, “Hm, saya pikir ada seseorang yang menyembunyikan dendam dan Allah SWT akan menampakkannya suatu hari nanti!” Tidak, kamu tidak boleh membuat dugaan seperti itu. Tapi artikel ini adalah tentang aku, kamu, dan kita semua.

Ada sebuah pelajaran hidup dari ayat ini, bahwa di mana kadang kamu mempunyai teman dan mereka mengatakan sesuatu yang menyakitimu dan kamu tidak membalasnya, lalu kamu menyimpannya dan ini tidak hilang-hilang. Waktu sudah lama berlalu bertahun-tahun, dan kamu tetap menyimpan apa yang mereka katakan. Ini membuat keretakan dalam hubunganmu dengan orang itu, tapi kamu menyembunyikannya.

Berikut ini adalah saran untuk hal seperti ini, yaitu: kamu tidak boleh menyembunyikannya. Kamu harus penuh sayang, terbuka, dan jujur dalam hubungan yang kamu miliki dalam kehidupan. Jika seseorang mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaanmu, dan kamu menyembunyikannya dalam waktu lama, jangan biarkan itu menjadi penyakit dalam hatimu. Biarkan mereka tahu, dan sampaikan kepada orang tersebut, “Kamu mengatakan ini dan sangat menyakitiku. Aku menahannya, tapi aku tidak tahu apa harus menahannya lebih lama lagi. Aku benar-benar ingin kamu tahu. ” Dengan demikian, Insya Allah hubunganmu dengan temanmu akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Itu karena kamu berterus terang. Karena kamu tidak menyimpannya. Ini bukan berarti kamu tidak sabar, tapi ini tentang bagaimana kamu tidak mengizinkan penyakit di hatimu tumbuh semakin besar.



Kita bukan malaikat, kita tidak mudah melupakan hal-hal ini. Kita harus menyelesaikannya. Tidak apa-apa ketika seseorang menyelesaikan masalah dengan orang lainnya. Dan kita harus bijak melakukannya.

Semoga Allah SWT memberi kita keberanian untuk terbuka dalam hubungan dan komunikasi kita, tanpa menyinggung perasaan. Dan semoga Allah SWT menjauhkan kita dari mereka yang menyimpan rasa permusuhan sampai Allah SWT sendiri yang menampakkannya. [Syahida.com/ANW]

Sumber: Nouman Ali Khan

 

Share this post

PinIt
scroll to top