6 Tanda Kekuasaan Allah dalam Kisah Ash-habul Kahfi (Penghuni Gua)

Ilustrasi. (Foto: en.wikipedia.org)

Ilustrasi. (Foto: en.wikipedia.org)

Syahida.com – Kisah Ash-habul Kahfi merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah, hikmah, dan rahmat-Nya. Melalui kisah ini, Al Qur’an mengetengahkan pada kita sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang jelas dan mukjizat-Nya yang nyata, tanda-tandanya yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah dan orang-orang yang ditugaskan untuk melindungi para penghuni gua yang mukmin itu serta menemani mereka.

Di antara tanda-tanda yang menggambarkan kekuasaan Allah adalah sebagai berikut.

1. Letak gua yang tepat yang menjadikan kehidupan mereka di dalamnya kemudahan. Terlindung dari sengatan matahari pada waktu pagi dan sore hari.

2. Anjing yang menemani dan mendampingi mereka, tatkala mereka masuk ke dalam gua, anjing itu berhenti di ambang pintu sambil menjaga mereka, meregangkan kedua lengannya lalu tidur seperti mereka.

3. Matahari yang teriknya tidak menimpa mereka, sehingga seolah-olah ia makhluk hidup yang berakal, sadar, dan bijaksana. Ketika terbit, ia menjauhkan sinarnya dari mereka dengan condong ke kanan, apabila terbenam maka ia menjauhi mereka ke kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dari teriknya matahari di sekitar gua.

4. Sehingga tubuh mereka tidak usang disebabkan tidur mereka yang lama, bahkan bumi tidak memakan mereka, sesungguhnya Allah telah membalikkan mereka ke kanan dan ke kiri, apabila dibalikkan ke kanan, bagian kiri tubuh mereka dipakai untuk perputaran udara, demikian sebaliknya, sehingga tubuh mereka tetap selamat dan baik.

5. Sehingga tidak ada orang yang menggoda mereka. Allah menjadikan pandangan mereka terhadap yang lain menakutkan, sehingga mereka akan melarikan diri dari pemuda gua itu, sehingga seolah-olah mereka terjaga dan bisa melihat, padahal mereka tidur nyenyak.

6. Allah membangunkan mereka dari tidur yang lama yang mencapai tiga ratus sembilan tahun.



===

Sumber: Buku Kisah-Kisah Al’Qur’an, Pelajaran dari Orang-Orang Terdahulu (Jilid-2), DR. Shalah Al-Khalidy, Penerbit: Gema Insani Press.

Share this post

PinIt
scroll to top