Larangan Bergaul dengan Orang-Orang yang Suka Mengejek Ayat-Ayat Allah

Ilustrasi. (Foto: muslimvillage.com)

Ilustrasi. (Foto: muslimvillage.com)

Syahida.com – 

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَيْءٍ وَلَـٰكِن ذِكْرَىٰ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa. (QS. Al-An‘Aam: 68-69).

Firman-Nya, { فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ } “Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain.” Yakni, hingga mereka membicarakan hal lain di luar pembicaraan sebelumnya yang berisikan pendustaan. { وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ } “Dan jika syaitan menjadikanmu lupa (akan larangan ini) “ Maksudnya, hendaklah setiap orang dari umat ini tidak duduk bersama para pendusta yang suka menyelewengkan ayat-ayat Allah dan meletakkannya tidak pada tempatnya. Jika seseorang duduk bersama mereka karena lupa, { فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ } “Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu setelah teringat (akan larangan itu).” Oleh karena itu sebagaimana disebutkan dalam hadits,

“Diangkat (dimaafkan) dari umatku (dosa karena) ketidaksengajaan, lupa dan apa yang terpaksa ia lakukan.” [HR. Ibnu Majah]

Ayat tersebut di atas semisal dengan firman-Nya,

“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. (QS. An-Nisaa’: 140) Jika kalian duduk bersama mereka dan kalian menyetujui mereka melakukan hal itu, berarti kalian sama saja dengan mereka dalam apa yang mereka lakukan.

Firman-Nya, { وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَيْءٍ } “Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka.” Jika kalian telah menjauhi mereka dan tidak duduk bersama mereka dalam pembicaraan tersebut, berarti kalian telah terbebas dari perbuatan dan dosa mereka.

{ وَلَـٰكِن ذِكْرَىٰ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ } “Akan tetapi (kewajiban mereka adalah) mengingatkan agar mereka bertakwa.” Yakni, tetapi Kami memerintahkan kalian agar berpaling dari mereka, hal itu sebagai peringatan bagi mereka atas apa yang mereka lakukan. Mudah-mudahan mereka menjauhi hal itu dan tidak kembali melakukannya. [Syahida.com/ANW]



==

Sumber: Kitab Tafsir Al-Azhar, Jilid 3, Karya: Prof. DR. Hamka, Penerbit: Gema Insani

Share this post

PinIt
scroll to top