Ibadah

Masya Allah, Amalan Ini Akan Mengubah Hidupmu. Banyak Orang Sudah Mencobanya

Advertisement

Ilustrasi.

Syahida.com – Apakah ada ganjaran bagi kebaikan, selain kebaikan pula? Ini adalah sebuah solusi yang akan membuat hari-harimu dipenuhi pahala.

Orang-orang itu, pahala mereka tidak pernah berhenti bertambah. Hal ini karena dia selalu mendapatkan pahala. Bagaimana caranya? Amalan apa yang dia lakukan?

Pengalaman ini, aku menyampaikannya sekitar setahun yang lalu. Aku menyampaikannya pada para jama’ah berjumlah hampir 270 orang. Kemudian aku meminta mereka untuk mengirim email untuk memberitahuku bagaimana perasaan dan reaksi mereka setelah mencoba pengalaman ini. Hal ini akan kusampaikan juga padamu yang akan membuat seluruh harimu dipenuhi pahala. Salah seorang dari mereka berkata, “Aku merasa seakan-akan seluruh hidupku benar-benar berubah.”

Dia berkata, “Aku berdoa pada Allah, aku berdoa pada Allah, aku berdoa pada Allah yang Maha Agung agar memasukkan kau dan aku ke surga.” Dia sangat bahagia. Seseorang berkata, “Aku mulai merasakan kebahagiaan yang kau bicarakan ini setelah mengikuti ceramahmu.” Dia bahkan berkata, “Aku seringkali menerapkan perkara-perkaranya dengan detil.” Salah seorang dari mereka berkata, “Terkadang aku duduk sendiri dan air mataku mengalir begitu saja tanpa berbicara kepada siapapun.”

Ada orang lain yang mempunyai masalah dan mencoba amalan ini. Orang ini menelfonku. Dia berkata kepadaku, “Sekarang aku merasa berbeda dibandingkan diriku minggu lalu.” Dia berkata, “Sampai-sampai ketika aku mempunyai janji untuk bertemu dengan dokter.” Orang ini, aku tahu (semoga Allah menjaganya); dia temperamental; dia orangnya mudah marah. Dia berkata, “Aku melihat nomor antrianku di ruang tunggu dokter. Nomor antriannya, nomor 400.” Dia yang ke-400 dalam antriannya. Dia berkata, “Biasanya aku pulang dengan marah dan frustasi. Tapi sekarang tidak sama sekali. Aku duduk di mobil dan menunggu giliranku datang. Aku tidak sadar dan waktu berlalu dengan cepat.”

Jadi, amalan apa yang dia lakukan? Inilah yang akan kusampaikan padamu. Dia bahkan berkata, “Aku baru saja divonis terkena penyakit baru dalam diriku tapi aku tidak khawatir.” Kemarin, seorang saudari dari bagian ceramah wanita, aku memberitahukan mereka tentang hal ini. Hal ini sampai pada kami karena salah satu saudari, dia berkata, “Kisah kebahagiaanku baru saja dimulai.” Sungguh ini kata-kata yang diucapkannya. “Kisah kebahagiaanku baru saja dimulai. Segala yang kulakukan sekarang mempunyai warna dan rasa yang berbeda.”

Kalian pasti sudah menunggu, amalan apakah yang dimaksud ini?

Ibnu al-Qayyim dan juga sejumlah ulama lainnya menyampaikan tentang ibadah ini.  Dan ini adalah perkara yang besar. Jadi, apakah itu?



Wahai jama’ah, ibadah ini adalah sebuah ibadah yang bisa dilakukan dengan perbuatan manapun yang diperbolehkan. Dengan ibadah ini, kamu mendapat pahala yang tak terduga-duga. Jadi, apa yang harus kamu lakukan?

Kamu diminta untuk memikirkan tentang hal-hal yang kamu lakukan. Perhatikanlah! Kamu diminta untuk memikirkan hal-hal yang kamu lakukan dan kemudian kamu mengubahnya dengan niatmu dari perbuatan yang diperbolehkan (mubah) menjadi perbuatan yang berpahala. Bagaimana bisa? Ini sangat sederhana.

Ibnu al-Qayyim berkata, “Seorang beriman diberikan pahala atas segala hal yang membuatnya senang. Jika dia meniatkannya sebagai pendorong dan cara untuk menjangkau kesenangan akhirat dan kebahagiaannya.”

Apa yang diperlukan darimu? Itu adalah NIATMU! Dan niat adalah perdagangan dari para ulama.

Kau ingin tidur sekarang, apa niatmu? “Aku tidak berniat apa-apa, aku lelah sehingga ingin tidur.” Kenapa? Itu benar-benar sebuah kerugian! 8 jam terbuang sia-sia? Tidak ada satu pahala pun? Kenapa? Apa yang seharusnya dapat kamu niatkan? Yaitu untuk memperkuat ketaqwaanmu, sehingga 8 jam ini menjadi 8 jam yang penuh pahala!

NIAT! Dia mengubah pasir menjadi butiran emas!

Sekarang kamu akan makan, sudah pasti kamu akan selalu makan. Kamu dan aku tahu, jika kamu tidak makan, maka kamu tidak akan bisa berdiri untuk shalat. “Tuhanku, aku ingin makan sehingga dapat shalat. Dan buatlah diriku kuat dengan makanan ini agar bisa shalat.” Kamu tentu saja akan selalu makan, jadi buatlah aktivitas makan itu menjadi pahala.

Kamu pasti akan mengenakan pakaian. Kenapa kamu mengenakannya hanya agar orang-orang tidak berkata, “Memalukan! Dia keluar rumah hanya dengan celana dalamnya.” Niatkanlah bahwa kamu berpakaian karena ketika kamu keluar, kamu akan bertemu Allah untuk shalat. “Wahai keturunan Adam, kenakan pakaian yang bagus setiap ke masjid.”

Wahai jamaah, hanya satu pertanyaan: Apakah berniat membuat seseorang menjadi lelah?

Demi Allah, pernahkah kamu mendengar seseorang yang pulang ke rumah dan berkata, “Sejujurnya, aku lelah hari ini, aku tidak tahan dengan ini. Aku terlalu banyak berniat sehingga aku benar-benar capek. Ototku menegang karena terlalu banyak berniat atau keseleo.” Tentu tidak, bukan?

Wahai jamaah, amalan ini (berniat) sama sekali tidak membuat lelah siapapun.

Ada seseorang yang berkata, “Benar-benar kerugian waktu yang terjadi padaku.” KENAPA? Karena seseorang akan mencapai derajat disebabkan waktu. Kita ingin menjadi pintar. Ramadhan tahun ini harus berbeda dengan Ramadhan lainnya.

Aku ingin kamu menjadi bagian dari orang-orang yang terpilih. Jadilah bagian dari orang pilihan. Setiap momen ada pahalanya! Bahkan ketika kamu mengendarai mobil. Kita biasanya hanya sekedar  naik mobil untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Jangan begitu! Seharusnya, “Aku niatkan bahwa ketika aku naik mobil, aku memperbaiki sikapku dengan orang lain. Jika dia seorang Muslim, aku bersikap baik kepadanya. Jika dia non-Muslim, maka aku akan menyerukannya kepada Allah.” NIAT!

Seseorang akan bermain futsal setiap pekan. Kenapa kamu bermain futsal secara gratis begitu saja? Niatkanlah bahwa kamu akan memperbaiki ibadahmu setelahnya. Bahkan ada seseorang yang berbicara kepadaku, dia berkata, “Aku ingin main tenis, lalu bagaimana?” Aku katakan padanya untuk meniatkan membakar lemak-lemak yang jahat sehingga lemak itu tidak membahayakanmu dan kamu akan hidup lebih lama, sehingga bisa taat kepada Allah lebih lama. “Orang yang terbaik adalah mereka yang paling panjang umurnya dan berbuat kebaikan.” (Hadits). Jangan biarkan apapun menjadi sia-sia.

Demi Allah, misalnya pahalanya diganti dengan uang, maka situasinya akan berbeda. Bayangkanlah naik mobil dengan niat seharga Rp 10.000.000. Dan karena tidur itu lebih lama, maka harganya Rp 600.000.000. Coba bayangkan. Dengan seperti itu, orang-orang tidak akan menjawab telfon tanpa berniat terlebih dahulu. Bahkan untuk menelfon saja, mereka akan berniat terlebih dulu.

Ketika kamu ingin men-charge handphonemu, charge-lah dengan niat untuk menjaga tali silaturahim (keluarga) dan untuk mengirim pesan kebaikan, untuk memberi kebaikan kepada orang-orang. Kenapa tidak? Ini (berniat) tidak melelahkan sama sekali. Dan berniatlah sebelum melakukan apapun.

Ibn Rajab berkata, “Dan kapanpun seseorang berniat sebelum melakukan perbuatan yang diperbolehkan, maka itu adalah ketaatan kepada Allah. Niatnya menjadi ketaatan baginya dimana dia mendapat pahala karenanya.”

Muadz r.a berkata, “Aku tidur dan berharap akan pahala Allah, karena aku mencari pahala-Nya untuk shalat malamku.”

Cerdas. Bukankah begitu?

Inilah mengapa para ulama berkata, “Istirahatnya orang beriman adalah ketaatan baginya, dan waktu taatnya adalah istirahat baginya.”

Berniat tidaklah melelahkan. Ini gratis. Tapi hal ini membutuhkan orang-orang yang pintar. Kenapa kamu tidak hidup dalam Hari Emas?

Aku ingat ketika kami melakukan gagasan Hari Emas ini, dan salah seorang yang melakukannya, dia berkata bahwa dia bahkan tidak bisa berbuat dosa kepada Allah. Bayangkan jika seseorang di sepanjang hari telah berniat untuk segalanya, dengan apapun yang ingin dia lakukan, dia niatkan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, apakah dia bisa ingkar pada Tuhannya? TIDAK!

Buatlah seluruh harimu menjadi Hari Emas. Kita jangan menentukan hari-hari tertentu saja. Mulailah dari sekarang! [Syahida.com/ANW]

==

Sumber: Ghuraba Al Sunnah/Lampu Islam/Youtube

 

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: ibadahamalan

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

3 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

3 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.