Al-Quran

Banyaknya Para Malaikat yang Turun dan Ditetapkannya Semua Kebaikan di Malam Lailatul Qadr

Advertisement

Ilustrasi.

Syahida.com 

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 4-5)

Allah SWT berfirman, “Pada malam itu turun para Malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Rabb-nya untuk mengatur semua urusan.” Yakni, para Malaikat banyak yang turun di malam Lailatul Qadar karena malam itu penuh dengan barakah.

Para Malaikat turun bersamaan dengan turunnya barakah dan rahmat, sebagaimana mereka turun ketika al-Quran dibaca. Sebagaimana mereka melingkar di sekeliling majelis dzikir. Mereka membentangkan sayap mereka bagi para penuntut ilmu yang bersungguh-sungguh sebagai penghormatan untuknya.

Adapun kata “Ruh” -ada yang berkata, maksud Ruh di sini adalah Jibril.

Tentang firman Allah SWT, “Untuk mengatur semua urusan.” Mujahid berkata, “Malam itu begitu sejahtera untuk segala perkara.” Sa’id bin Manshur berkata: ‘Isa bin Yunus menyampaikan kepada kami: Al-A’masy menyampaikan kepada kami dari Mujahid, dalam menafsirkan ayat, “Sejahteralah malam itu,” dia berkata, “Malam Lailatul Qadr merupakan suatu malam yang sejahtera, syaitan tidak bisa melakukan kejahatan atau melancarkan gangguan di malam tersebut.”

Qatadah dan yang lainnya berkata, “Segala urusan diatur. Ajal dan rizki ditentukan pada malam tersebut, sebagaimana firman Allah SWT, “Pada (malam itu) diatur segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhaan: 4).



Selanjutnya firman Allah SWT, “Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” Sa’id bin Manshur berkata, “Husyaim menyampaikan kepada kami dari Abu Ishaq dari asy-Sya’bi tentang ayat, ‘Untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar,’ ia berkata, ‘Para Malaikat menebarkan keselamatan pada malam tersebut kepada mereka yang beribadah di masjid sampai terbit fajar.”

Qatadah dan Ibnu Zaid menafsirkan ayat, “Sejahteralah (malam itu).” Yakni, malam itu penuh dengan kebaikan, tidak ada satu kejahatan pun malam itu sampai terbit fajar. [Syahida.com/ANW]

===

Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 9, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

3 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

3 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.