Advertisement

Ilustrasi. (beritabekasi.co)

Syahida.com – Abu Khaitsumah radiyallhu ‘anhu adalah seorang penduduk Bani Salim yamg tidak turut serta bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perang Tabuk. Suatu hari, ketika Rasulullah telah berangkat, Abu Khaitsumah pulang ke rumahnya. Saat itu hari sangat panas. Ia mendapati dua istrinya di gubuknya di kebun, masing-masing dari mereka telah merapikan gubuknya, mendinginkan air, dan menyiapkan air untuknya.

Setelah masuk ia berdiri di pintu gubuk dan melihat-lihat. “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam dalam terik matahari, panasnya hembusan angin, dan cuaca yang panas, sementara Abu Khaitsumah dalam naungan air, cuaca dingin, makanan siap, dan wanita cantik! Sungguh ini tidak adil! Demi Allah, aku tidak akan masuk ke gubuk siapapun dari kalian hingga aku berhasil menyusul Rasulullah. Siapkanlah bekal untukku!”

Kedua istrinya lalu menyiapkannya, sedangkan Abu Khaitsumah mengambil binatang tunggangannya dan menungganginya, berangkat mengejar Rasulullah dan mendapati Rasulullah telah berada di Tabuk.

Abu Khaitsumah bertemu dengan ‘Umair bin Wahb al-Jumahi dalam perjalanannya mencari Rasulullah. Keduanya  pergi bersama hingga ketika mereka telah tiba di dekat Tabuk, Abu Khaitsumah berkata kepada ‘Umair bin Wahb al-Jumahi, “Aku telah melakukan suatu kesalahan, tidak mengapa bila kamu tidak ingin terus bersamaku sebab aku akan menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam terlebih dahulu.”

‘Umair bin Wahb al-Jumahi setuju semetara abu khaitsumah sendiri berjalan menemui Rasulullah di Tabuk. Ketika ia mulai kelihatan orang-orang berseru,  “Seorang pengendara tiba.”

Rasulullah Saw. Berseru, “Semoga ia Abu Khaitsumah.”

Setelah ia dekat orang-orang kembali berseru, “Wahai Rasulullah, ia memang Abu Khaitsumah!” Setelah tiba, Abu Khaitsumah duduk bersila dan mengucapkan salam kepada Rasulullah. Namun Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam justru menjawab, “Celaka kamu, hai Abu Khaitsumah!” Abu Khaitsumah menceritakan kisahnya kepada Rasulullah, beliau lalu berkata kepadanya dan mendoakannya. [ ]

Sumber : Kitab At-Tawwabin, Menuju Surga-Mu



 

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: kisahhikmahjihad

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.