Rubrik: Aqidah

Ritual Memuja Iblis

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : argakencana.blogspot.com)

Syahida.com“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS: Al-Baqarah: 208).

Edis Risnaya, mantan praktisi kanuragan mengatakan, “Waktu itu saya pernah membaca di Al-Qur’an bahwa syaithan adalah musuh yang nyata. Sejak kita kecil hingga kita wafat kita dimusuhi oleh syaithan. Nah, saya berfikir setan memusuhi kita, dan kita tahu bahwa syaithan itu musuh kita. Apakah kita mau diam saja? Saya pikir tidak! hati saya mengatakan tidak. Saya harus balik menyerang dia.”

Sadarkah kita bahwa setiap diri ini memiliki musuh besar, musuh yang amat menginginkan kita sesat dan celaka. Musuh yang tidak kasat mata ia memiliki berjuta tipu daya untuk mencapai tujuannya. Itulah syaithan.

Syaithan senantiasa memalingkan manusia dari jalan Allah yang lurus. Mereka tidak peduli kita terjerumus dalam jalan syubhat atau syahwat. Kedua cara ini akan mereka tempuh agar umat manusia berpaling dari ketaatan menuju kemaksiatan. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan kita tak kurang dari tujuh kali dalam Al-Qur’an bahwa syaithan adalah musuh yang nyata.

Namun demikian masih banyak umat Islam yang justru termakan oleh segala godaan dan tipu dayanya serta mengikuti langkah-langkahnya.

“Sungguh setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS: al-Fatir: 6)

Ustadz Adam Amrullah berkata, “Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, apakah anda mau rumah tangga anda berantakan? Apakah anda rela anak-anak anda sakit-sakitan? Apakah anda ridho jika bisnis anda hancur dan anda sekeluarga menjadi sengsara? Kisah berikut ini adalah kisah nyata yang menceritakan suami dan istri yang belajar ilmu kesaktian kemudian mendapatkan musibah yang terus berdatangan. “Kalau kamu berbuat syirik niscaya akan hancur amalmu dan kamu akan menjadi orang yang rugi di dunia dan rugi di akhirat.’”

Ikhtiar menjemput kesembuhan



Kisah berikut adalah ikhtiar seorang suami dan istri untuk bertobat dari kesyirikan yang pernah mereka lakukan di masa lalu.

Edis Risnaya, mantan praktisi kanuragan, mengatakan, “Awalnya dulu ketika saya masih di zaman jahiliah, saya memang punya cita-cita dari sejak kecil menjadi orang sakti. Sampai setiap ada orang yang memberitahu bahwa ada guru (yang mengajarkan kesaktian) maka saya kejar. Di sana saya sudah selesai, saya kejar ke tempat lain. Yang terakhir saya bertemu dengan seorang guru yang mengubah kehidupan saya total. Dari awal saya hidup aman tenteram hingga menjadi hancur gara-gara dia.”

Bersama istrinya, Edis pergi berguru ilmu sakti pada sang dukun dengan harapan melalui ilmu sakti kehidupan bersama sang istri memperoleh perlindungan terhadap segala hal keburukan dan dilimpahi rezeki yang mengalir.

Saepudin al Hamiq, praktisi ruqyah syar’iyyah, “Kondisi Kang Edis dan istrinya itu, dia belajar ilmu tenaga dalam atau belajar ilmu kanuragan, pernah mendiami sebuah gunung, pernah mendiami rumah yang jauh dari mana-mana, pernah berdiam di sebuah kawah. Itu untuk mendapatkan sesuatu usaha agar lancar, dia supaya dijaga. Sehingga bukan kejayaan yang didapat tetapi kebangkrutan yang ia dapat. Nah, inilah yang keluar dari ajaran agama Islam. Ingin kaya malah datang ke tempat yang tidak disyariatkan bahkan datang ke dukun, datang ke orang-orang sakti.”

Berbagai ritual mereka jalani, seperti bertapa di tengah hutan disebuah gunung dengan mewajibkan sang istri memakai kebaya berwarna hijau. Karena diyakini pakaian berwarna itulah yang dipakai oleh jin  yang mengaku ratu penguasa gunung tersebut. Selama bertapa hal-hal ghaib pernah mereka rasakan, seperti mendengar alunan suara gamelan hingga jimat berupa batu.

Edis Risnaya, mantan praktisi kanuragan, “Pada saat itu saya merasa bangga, wah saya berhasil. Tetapi ketika saya melihat ruqyah syariah. Ternyata itu sesuatu yang sangat bodoh, dan sangat bodoh dan tidak bermanfaat sama sekali.”

Bukannya membawa nikmat dan ketenangan, pertapaan itu justru kemudian membawa sengsara. Gangguan demi gangguan menimpa Edis dan Lisna, istrinya. Kehidupan rumah tangga di ujung perceraian, usaha yang mereka bangun seketika hancur berantakan ditambah lagi dengan gangguan fisik yang sering mereka alami.

Lisnawati, mantan praktisi kanuragan, “Saya sering sekali bermimpi suka diikutin harimau, banyak sekali gangguan-gangguan seperti itu. Bahkan suatu ketika saya mau diambil sukmanya gak tau itu oleh jin atau apa. Cuma Alhamdulillah saya inget kepada Allah dan saya bisa terlepas lagi dari gangguan itu.”

Sering kali taktala beribadah, muncul gangguan berupa binatang-binatang aneh di sekitarnya. Serangga yang muncul tiba-tiba dari makanan yang hendak mereka santap. Bahkan tatkala terlelap, Lisna tiba-tiba mengalami rep-rep disertai munculnya kecoa bertanduk di atas kepalanya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda mengenai jin kafir, yang dapat berubah wujud untuk mengintai dan menakut-nakuti umat manusia.

Ular-ular adalah perubahan bentuk dari bangsa jin. Seperti halnya kera dan babi sebagai perubahan bentuk dari bani Israil.” (HR. Ibnu Hibban)

Salah satu syarat untuk membersihkan diri dari segal bentuk gangguan jin adalah dengan bertaubat, bertawakal serta memantapkan tauhid. Sesungguhnya seluruh kekuatan kesempurnaan hanyalah miliki Allah Azza wa Jalla. Seorang hamba yang ditolong dan dilindungi oleh Allah tidak akan ada yang mampu mencelakainya. Ini lah senjata pertama orang mukmin dalam menghadapi setan. Yaitu beriman dengan benar kepada Allah, beribadah dengan ikhlas kepada-Nya, bertawakal hanya kepada-Nya dan beramal shalih sesuai aturannya.

Allah Azza wa Jalla memerintahkan bahwa setan tidak memiliki daya terhadap hamba Allah yang beriman dan mentauhidkannya. Allah berfirman:

Sesungguhnya syaithan itu tidak ada memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya.” (QS: an-Nahl: 99)

Setelah bertaubat dari kesyirikannya, Edis dan Lisna, secara rutin melakukan ruqyah syariyyah secara mandiri untuk melepaskan segala perjanjian sihir yang pernah mereka lakukan. Edis yang lebih dahulu sembuh dari gangguan jin, meruqyah sang istri yang sampai saat ini masih sering mengalami gangguan. “Ketika saya ngeruqyah istri itu mungkin si jin tau bahwa ini suaminya. Jadi dia ngeyel dia udah kepanasan, dia udah kesakitan, dia keluar sebentar, besok dia masuk lagi. Jadi keluar masuk-keluar masuk.”

Para peruqyah pun sesekali ikut membantu meruqyah Edis.

Saat barusan saya lihat di sini, di depan saya ini ternyata ada kumbang seperti ini yang tadi saya lihat di bayangan saya. Wallahu’alam ustadz, memang di rumah saya ini sering keluar binatang-binatang aneh, seperti kumbang, belalang, kalejengking pun pernah.

Guru saya itu kalau saya sebut namanya dia pasti datang, bukan berarti jasadnya yang datang, entah ia memakai ilmu telepati atau apa. Yang jelas ketika saya mengatakan hal buruk tentang dia malamnya sukma saya. “Kenapa kamu ngomong seperti itu?”

Lisna kembali mengikuti pengobatan ruqyah syariyyah bersama kelompok ruqyahnya. Lisna mulai bereaksi tatkala ustadz mulai membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Seluruh tubuhnya bergetar dalam ruqyah didahului metode kelembutan yakni dengan mendakwahi jin, menunjukan jalan yang diridhoi Allah karena sesungguhnya diantara jin terdapat golongan jin kafir dan jin muslim dan sebagai sesama makhluk Allah hendaknya kita bersikap lembut. Demi mendapat ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian dilanjutkan dengan teknik jari tangan tauhid yakni mengarahkan jari telunjuk sambil membacakan ayat dan metode tepukan ringan agar jin-jin keluar dari persembunyiannya di aliran darah manusia. Gangguan yang dialami Lisna sulit untuk diobati lantaran adanya faktor trauma masa lalu yang dimilikinya.

Lisna, mantan praktisi kanuragan, “Waktu itu ada kasus sumanto, jadi takut aja melihat daging itu seperti melihat manusia yang disembelih gitu, daging apapun, sampai makan juga gak mau. Sampai kalau ke pasar ngeliat aja ada daging gitu, langsung gemeteran, kaya gak kuat aja.”

Ruqyah dilanjutkan dengan memegang kepala Lisna karena di sinilah bersemayamnya bangsa jin. Gerakan Lisna seperti gerakan seekor serangga yang dibalikan tubuhnya. Menggelepar serta kedua tangan dan kakinya mencakar-cakar. Meski sudah kesakitan di dalam tubuh Lisna, jin-jin kafir ini tidak mau keluar dari tubuh Lisna. Sehingga dengan izin Allah melalui bacaan Al-Quran ruqyah menebas ikatan-ikatan di kaki Lisna. Jin ini begitu setia pada dukunnya bahkan ia mengancam akan melapor kepada sang dukun.

Saepudin al-Hamiq, prakitisi ruqyah syar’iyyah, “Karena, di dukun itu mengirim makhluk atau hewan yang memantau kegiatan dia sehari-hari. Mau ruqyah, mau berdzikir, pasti dipantau terus lewat hewan-hewan tersebut. Maka setelah diruqyah pasti keluar makhluk-makhluk yang aneh atau hewan-hewan yang aneh. Seperti kalejengking, kelabang, dan lain sebagainya, yang jelas itu menyeramkan bagi keluarga tersebut.”

Ruqyah diakhiri dengan meminumkan madu dan air ruqyah, namun kesembuhan bukan datang dari madu maupun air, namun dari Allah Azza wa Jalla. Sedangkan air dan madu hanya menjadi perantaranya saja.

Tak hanya Lisna dan sang suami, adiknya Khaerul yang masih remaja ini juga mengalami benjolan-benjolan yang tiba-tiba muncul di tubuhnya setiap selesai diruqyah.

“Mungkin, karena saya juga kurang tahu ya, dari leluhur saya dari mama sama papa itu leluhurnya semuanya punya ilmu gitu, yang saya juga kurang tau dukun atau apa gitu. Nah dari sana juga mungkin ada turunan, jadi saya juga kurang tau perjanjian antara mereka”, ujar Lisna.

ALLAHUMAMA INNA NAJ’ ALUKA FI NUHURIHIM WA NA’UDZUBIKA MIN SYUHURIHIM.”

Doa ini semestinya membawa ketenangan dan rasa aman bagi orang yang mendengarkannya, namun bagi bangsa jin doa-doa perlindungan bagaikan arus listrik yang menyetrum tubuh mereka, membuat sekujur tubuh bergetar hebat. Amalan-amalan yang dilakukannya dulu mengundang setan untuk masuk ke dalam tubuhnya.

Chairul, mantan praktisi kanuragan, “Dulu ada saudara yang memberikan semacam wiridan, biar dikasih beladiri atau pelindung gitu di tubuh ini. Dikasih wirid sehabis sholat 7 hari gak boleh kelewat.”

Karena amalannya yang mengharuskan wirid setelah sholat belum tentu sesuai dengan perintah Allah dan Rasulullah. Sesungguhnya berlebih-lebihan dalam beribadah justru membuka pintu masuk bagi syaithan. Seperti firman Allah:

“Katakanlah: “Hai ahli kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” (QS: al-Maidah: 77)

Bukan kesaktian, yang didapat hanyalah kedua tangannya yang bergerak-gerak atas kehendak jin.

Chaerul, mantan praktisi kanuragan, “Kalau normal kan biasanya kalau tangan (mengepal) diam seperti ini. Tapi kalau saya tidak, kalau gini suka ada yang gerakin sendiri entah lingakaran atau apa saja.”

Teknik spot dilakukan supaya mengetahui titik-titik persembunyian jin di dalam tubuh manusia. Jin menyukai tempat-tempat tersembunyi seperti ketiak, selangkangan atau di ulu hati.

“Waktu pertamanya sih waktu diajak sama Kang Edis tuh, takut kesurupan tapi dipikir-pikir lagi ini demi kesehatan aku dan usaha berserah diri kepada Allah. Jadi dipaksain, oh gitu rasanya kesurupan karena saya belum pernah tuh kesurupan tadinya”, ujar Chaerul.

Ustadz Adam Amrullah membacakan ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami (Allah), kelak akan Kami akan masukan ke dalam neraka. Setiap dari kulit mereka hangus maka Kami ganti dengan kulit yang lain. Demikian ini supaya mereka (orang-orang kafir) merasakan Adzab Allah sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.” (QS: an-Nisa: 56)

Ayat ini sering dibaca oleh para peruqyah, biasanya jin-jin yang memasuki tubuh pasien ini sangat mudah sekali terpengaruh dan biasanya merasakan tersiksa, terbakar dengan izin Allah. Ini merupakan ayat yang sering dibaca peruqyah. Tapi kami menghimbau kepada seluruh peruqyah untuk berwelas kasih, dakwahi dulu jinnya doakan agar mereka diberi hidayah. Namun jika jin-jin ini terus berbuat dzalim, maka kita serahkan kepada Allah.

Terapi ruqyah adalah doa, ruqyah syariyyah merupakan ruqyah yang menggunakan doa-doa yang berasal dari Al-Qur’an dan tidak terdapat di dalamnya sedikitpun kesyirikan dan bertujuan semata-mata meminta perlindungan dan kesembuhan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan kepada peruqyah ataupun pada ayat-ayat Allah yang dibacanya. Allah berfirman:

Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (QS: al-Araf: 200)

Ruqyah bukanlah pengobatan alternatif, ruqyah adalah metode pengobatan Rasulullah. Marilah kita kembali kepada sunnah Rasulullah yang kerap kali terlupakan ini. [Syahida.com]

Sumber : Khazanah Islam

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.