Apa yang Harus Dilakukan Anak, Bila Orangtua Hidup Berkecukupan, tapi Tetap Meminta Jatah Bulanan?

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : 5detik.com)

Syahida.com – Berkenaan dengan nafkah, maka Anda harus benar-benar tahu kondisi ibu Anda. Ada kalanya orangtua amat membutuhkan, tetapi karena keduanya amat menjaga diri, maka mereka malu untuk meminta kepada anaknya. Kondisi seperti ini seringkali tidak disadari oleh anak.

Atau barangkali kedua orangtua tergolong orang berada, namun demikian, hal itu tidak menjadi alasan untuk tidak ringan tangan kepada orangtua. Seorang pemuda bertanya kepada DR. Rif’at Fauzi sebagai berikut;

“Ayah dan ibuku adalah orang yang berkecukupan secara materi. Aku perhatikan keduanya seringkali menghambur-hamburkan kekayaan untuk keperluan yang tidak penting. Selain itu, orangtuaku memintaku untuk memberi jatah bulanan dan keduanya memberikannya kepada saudara-saudara saya, meski mereka sendiri memiliki penghasilan cukup sebagai pegawai. Amat disayangkan, mereka membelanjakan harta itu untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak penting. Pernah sekali waktu saya terlambat mengirim uang. Orangtuaku marah.” Apa pendapat Dr. Rif’at dalam persoalan in?

Dr. Rif’at memberikan jawaban demikian;

“Kami berpendapat, jangan sampai Anda marah pada orangtua. Anda tetap berkewajiban menjaga hubungan baik (silaturrahim) dengan orangtua. Apabila orangtua meminta santunan, dan Anda mampu dan memiliki harta lebih setelah Anda memenuhi kebutuhan, maka tidak ada salahnya Anda memberikan santunan itu tanpa harus mempertimbangkan untuk keperluan apa uang tersebut dibelanjakan, sepanjang bukan untuk tujuan-tujuan yang diharamkan. Semua itu demi menjaga hubungan baik dengan orangtua. Jika Anda tidak mampu, atau Anda tidak memiliki harta lebih, dan pada kenyataanya orangtua mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan atau tanpa santunan Anda, maka sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu yang di luar kemampuan.

Usahakan agar Anda tidak membuat orangtua marah, sebab hal itu dapat memutuskan silaturrahim. Anda tidak boleh beralasan karena orangtua mempergunakan pemberian Anda untuk keperluan-keperluan yang tidak penting, lalu Anda tidak memberikan apa yang mereka minta. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dirimu dan hartamu adalah untuk ayahmu.”[1] Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda pada seorang anak dan ayah, “Ingatlah, selama dia tidak berbuat jahat padamu dan engkau pun tidak berbuat jahat padanya.”[2] Selama pemberian Anda kepada orangtua tidak menimbulkan hal negatif, tidak mengapa jika Anda memberikan santunan kepada mereka. [Syahida.com]

Sumber: Musa bin Muhammad Hajjad az-Zahrani (Keramat Hidup: Orang Tua)

  1. Hadist shahih, lihat al-Albani, Shahih al-Jami’, hadist no. 1487.
  2. Hadist no. 1317.


Advertisement
AR

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
AR
Keyword: anakorangtua

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.