Tips Hafal Al-Qur’an di Tengah Kesibukan Rumah Tangga

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : iryhermosa.blogspot.com)

Syahida.com – Saudaraku tercinta, aku persembahkan untuk kalian pengalamanku dalam menghafal Al-Qur’an. Semoga dengan menghafal kitab-Nya, Allah akan menyinari jalan kita dan meninggikan cita-cita kita. Hanya kepada Allahlah kita meminta keikhlasan dan kebenaran dalam setiap amal. Aamiin

Segala puji hanya bagi Allah yang telah memudahkanku untuk mengikuti seminar melejitkan potensi otak. Sebab, seminar itu benar-benar menggelorakanku untuk menghafal dan menambah kecepatan hafalanku. Bagaimana tidak? Di hari pertamaku mengikuti seminar tersebut aku hanya mampu menghafal 6 lembar. Kemudian di hari kedua hafalanku menjadi 12 halaman. Bertambah hari, bertambah pula hafalanku. Di hari menjelang berakhirnya seminar hafalanku telah mencapai 50 halaman per hari. Puncaknya di malam terakhir menjelang tutupnya seminar hafalanku menjadi 72 halaman. Alhamdulillah.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sebagai ibu, tanggungjawabku sangat besar. Mulai dari mengurus anak hingga kesibukan di rumah lainnya. Padahal, aku tidak memiliki seorang pembantu pun, selain kekuatan yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadaku. Sedangkan suamiku, tak kalah sibuknya dengan tanggung jawab yang dia miliki. Hingga aku hanya memiliki waktu khusus untuk menghafal Al-Qur’an 8-10 jam saja. Maka waktu tersebut, aku maksimalkan dan kumanfaatkan sebaik-baiknya agar aku dapat benar-benar berkonsentrasi. Akibatnya, aku pun tak pernah tidur di malam hari kecuali hanya 2 jam saja. Selain itu aku beristirahat di siang hari hanya 30 menit. Bagi orang yang mendapat pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala maka waktu tidur tersebut sudah mencukupi. Sebab tidur bukan untuk bermalas-malasan tetapi hanya untuk beristirahat.

Di siang hari, konsentrasi akan berkurang karena mengurusi anak-anak. Sedang ketenangan di malam hari dan di waktu setelah subuh adalah waktu yang mendukung untuk berkonsentrasi. Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Saudaraku tercinta, jika hawa nafsu ataupun setan menguasai dirimu, maka berlindunglah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mintalah kepada-Nya pertolongan dan kemenangan! Tundukkanlah dirimu di hadapan-Nya, niscaya Allah tidak akan mengecewakanmu! Bagaimana mungkin Dia akan mengecewakanmu, padahal Dia telah berjanji akan mengabulkan doamu? Dialah, Allah yang memberi kemudahan bagi kita untuk menghafalkan Al-Qur’an. Saudaraku tercinta, ketahuilah Al-Qur’an itu mudah untuk dihafal, dibaca, dipahami dan direnungi!

Jika engkau mendengar orang yang mencelamu, maka tulikanlah telingamu! Jangan hiraukan! Katakanlah, “Hanya kepada Allah-lah tempatku meminta pertolongan dari apa yang engkau kira.” Seberapa pun ayat yang telah engkau hafal, maka bersujudlah sebagai ungkapan rasa syukur.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim)

Ketahuilah jika niatmu benar-benar ikhlas, maka selama Allah tidak akan menyia-nyiakan!



“Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu niscaya dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik.” (QS. Al-Anfal [8]: 70)

Bertawakallah kepada Allah, kobarkanlah semangatmu agar semua rintangan dapat engkau taklukkan! Memang, jalan menuju surga selalu diselimuti dengan berbagai hal yang tak mengenakkan.

Sadarilah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan kepadamu nikmat yang agung. Tidak semua makhluk diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala nikmat tersebut. Ketahuilah, nikmat itu adalah akal. Di dalamnya terdapat tanda-tanda dan pelajaran yang menunjukkan betapa agungnya Penciptanya; Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita terkagum-kagum dengan teknologi komputer hari ini. Tetapi, kenapa tidak mengagumi Dzat Yang Menciptakan para penemu teknologi tersebut.

Sungguh, di dalam kenikmatan akal ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seluruh pujian yang hanya untuk-Mu wahai Rabbku, hingga Engkau meridhai kami. Maka kepada Allah-lah kita memohon agar kita tidak lalai dengan ayat-ayat-Nya.

Ya Allah, ajarkanlah kepada kami sesuatu yang bermanfaat bagi kami. Berikanlah manfaat kepada kami atas ilmu yang telah Engkau ajarkan. Aamiin

Sebagaimana yang aku sampaikan bahwa barangsiapa yang diberi kenikmatan waktu longgar oleh Allah, hendaknya tidak melewatkannya sedikit pun dengan menghafal Al-Qur’an. Apalagi jika waktu luang tersebut lebih dari 3 hari, alangkah lebih baiknya jika dia beri’tikaf. Sebab membuktikannya merupakan bukti terbaik dalam hal ini. Jikalau bukan karena tanggung jawabku yang begitu banyak, maka aku pun akan melaksanakannya.

Saudaraku tercinta, bersegeralah kalian untuk menghafal Al-Qur’an dalam waktu singkat! Kuatkan tekadmu dan teguhkan asamu! Berkonsentrasi dan fokuslah! Usirlah setan dan nafsu yang membelenggumu! Sesungguhnya menghafal Al-Qur’an adalah surgamu di dunia dan akhiratmu. Maka, janganlah pelit terhadap dirimu sendiri! Demi Allah, kalian akan menemukan kelezatan dan kelapangan yang tak akan kalian temui selain dalam menghafal Al-Qur’an.

Maha Suci Engkau wahai Allah. Segala pujian pun hanyalah untuk-Mu. Tiada sesembahan yang patut di sembah kecuali Engkau. Kepada-Mu kami memohon ampun dan bertaubat.

Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepada kekasih kami Al-Musthafa Muhammad beserta keluarganya, sahabatnya, tabiin dan juga orang-orang sesudahnya yang mengikutinya dengan baik hingga Hari Akhir. Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin.[1]

  1. Diterjemahkan dari Kaifa Tahfazh Al-Qur’an fi Syahr, Amjad Qasim, to7af.com

Sumber : Kitab Hafal Al-Qur’an Tanpa Nyantri, Abdud Daim Al-Kahil –

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.