Syahida.com – Suatu hari di musim semi Abu Hafsh an-Naisaburi mengajak murid-muridnya berjalan-jalan. Mereka keluar dan melewati suatu rumah yang memiliki pohon pir yang telah berbuah. Abu Hafsh berhenti di sana dan mengamatinya. Seorang pria majusi yang sudah tua keluar dari rumah tersebut seraya menawarkan, “Wahai pemimpin orang-orang baik, sudikah Anda menjadi tamu gembong orang-orang jahat?!”
Abu Hafsh masuk bersama murid-muridnya dan kebetulan salah satu di antara mereka adalah qari al-Quran.
Orang majusi itu mengeluarkan sebuah kantong yang berisi uang beberapa dirham dan berkata, “Aku tahu kalian menghindari makanan yang tersentuh tangan kami, perintahkan salah seorang dari kalian pergi ke pasar untuk membeli sesuatu buat kalian..”
Mereka mengiyakan. Tatkala Abu Hafsh akan pamitan, orang majusi itu berkata, “Kalian tidak bisa pergi kecuali aku ikut dengan kalian.” Pria itu masuk Islam, disusul anak-anak dan kerabatnya yang berjumlah belasan orang. [Syahida.com]
Sumber : Kitab At-Tawwabin, Menuju Surga-Mu
Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…
Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…
“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…
Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…
Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…
Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…
This website uses cookies.