Ya Tuhanku… Selamatkan Aku dari Kaum Zalim

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : virtualmosque.com)

Syahida.com –  Setelah Musa memukul orang Mesir hingga meninggal, muncullah rasa takut dan khawatir dalam dirinya jika berada di kota. Hal ini membuatnya selalu waspada. Apakah Fir’aun dan orang-orang Mesir mengetahui bahwa ia telah membunuh salah seorang dari mereka?

Ketika Musa dalam keadaan demikian, orang yang meminta pertolongannya kemarin berkelahi lagi dengan orang lain dari Mesir, ia meminta pertolongan yang sama seperti pada hari sebelumnya. Lalu Musa berkata kepadanya, sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an,

“…….Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya).” (al-Qashash [28]: 18)

Musa mencoba memberikan pertolongan kepada saudaranya yang berasal dari Bani Israil itu. Orang Bani Israil itu mengira bahwa Musa akan membunuhnya, karena Musa berkata kepadanya, “Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya).” Ia berkata :

“Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini) dan Tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.” (al-Qashash [28]: 19)

Kemudian orang Israil itu menyebarkan kejahatan dan kabar tentang Musa yang telah membunuh orang Mesir pada hari sebelumnya. Keluarga Fir’aun pun mengetahui bahwa Musa telah membunuh salah seorang laki-laki dari mereka, sehingga mereka akan menjatuhkan hukuman kepada Musa, namun mereka tidak mengetahui hukuman apa yang harus diberikan.

Seorang laki-laki datang dari ujung kota dengan tergesa seraya berkata, “Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu. Oleh sebab itu, keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu” (al-Qashash [28]: 20)

Orang Mesir yang beriman ini mendatanginya dan berusaha memberinya nasihat agar ia lari keluar dari Mesir. Musa pun keluar dari Mesir dan berdoa kepada Allah, sementara Fir’aun serta tentaranya mencari Musa. Musa berdoa kepada-Nya, sebagaimana dalam al-Qur’an,



“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim”

(al-Qashash [28]: 21)

Kemudian Allah mengabulkan doa Musa dengan menyelamatkannya dari kejaran Fir’aun dan tentaranya. Ia keluar dari Mesir tanpa dikejar oleh Fir’aun dan tentaranya hingga sampai di mata air Madyan. Di sana ia dilindungi oleh seorang yang saleh, dan Musa pun akhirnya bekerja padanya. Musa kemudian menikahi salah seorang dari kedua anak orang saleh itu dan hidup di sana selama sepuluh tahun. Segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nva. [Syahida.com]

Sumber : Agar Doa Dikabulkan Allah, Manshur Abdul Hakim  

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.