Doa Imam Syaf’i Saat Bertemu Harun Ar-Rasyid

Advertisement

Ilustrasi. (Foto : perkarahati.wordpress.com)

Syahida.com – Harun ar-Rasyid mengutus seseorang kepada Al-Fadl bin Ar-Rabi”. Utusan itu mendapatkan Al-Fadl sedang duduk dengan pedang di antara kedua tangannya. Wajahnya tampak letih. Kemudian ia menyampaikan pesan Harun ar Rasyid kepadanya, Wahai Abu al-Fadl, pergilah ke Hijaz, temui Muhammad bin  Idris dan bawa ia pada Ar-Rasyid. Jika engkau tidak membawanya, aku akan putuskan kepadamu apa yang aku mau.”

Lalu Al-Fadl pergi ke rumah Muhammad bin Idris (Imam Syafi’i) dan ia melihatnya sedang melaksanakan shalat di rumah. Setelah ia melaksanakan salat, Al-Fadl berkata kepadanva “Penuhilah panggilan Kepala Negara!”

Syafi’i mengatakan, “Bismillah (Dengan menyebut nama Allah).”

Ia menggerakkan kedua bibirnya sambil mengucapkan sesuatu yang tidak terdengar dan berjalan bersama Al-Fadl menuju Ar-Rasyid.

Al-Fadl masuk ke ruangan Ar-Rasyid, kemudian Ar-Rasyid berkata, “Apa yang sedang dilakukan orang itu?”

Al-Fadl menjawab, “Ia berada di depan pintu.”

Ar-Rasyid mengatakan kepadanya. “Barangkali engkau menakut-nakutinya.”

Al-Fadl menjawab, “Tidak”



Ar-Rasyid berkata, “Bawa dia masuk!”

Ketika Imam Syafi’i masuk ke ruangan, Ar-Rasyid beranjak dari tempat duduknya dan mukanya tampak berseri. Ia tersenyum dan berjabat tangan serta memeluknya. Kemudian ia berkata kepada Imam Syafi’i, “Wahai hamba Allah, kamu sebenarnya tidak pantas datang kepada kami kecuali dengan seorang utusan.”.

Lalu Imam Syafi’i meminta maaf kepadanya.

Ar-Rasyid berkata kepadanya, “Aku memerintahkan untuk memberimu empat ribu dinar.”

Ia berkata, “Tidak, aku tidak ingin mengambilnya.”

Ar-Rasyid mengatakan. “Aku ingin sekali engkau mengambilnya.”

Kemudian ia memerintahkan AI-Fadl untuk membawakan uang itu padanya.

Al-Fadl mengatakan, “Ketika aku pergi, aku katakan kepadanya, “Dengan menyebut nama Yang Menyelamatkan kamu darinya dan Yang ingin kamu gapai ridha dan kemarahan-Nya, mengapa kamu tidak mengucapkan kata apa pun ketika kamu bertemu dan masuk ke ruangannya?”

Imam Syafi’i berkata, “Benar, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Mahamulia dan Bijaksana, Tuhan Penguasa ‘Arsy Yang Agung. Ya Allah, aku berlindung kepada cahaya kesucian-Mu dan keagungan kesucian-Mu serta keberkahan keagungan-Mu dari setiap kerusakan dan kelupaan, juga dan orang yang mengetuk pintu kecuali untuk tujuan kebaikan, wahai Yang Paling Pengasih diantara yang pengasih. Ya Allah, Engkau pelindungku. Kepada-Mu aku berlindung dan Engkau adalah kesenanganku maka aku merasakan kesenangan itu. Wahai yang Engkau hinakan kekuatan orang-orang yang sombong, Engkau tundukkan kekuasan Fir’aun, aku berlindung dengan kemuliaan dari kemarahan-Mu karena lupa mengingat-Mu dan Engkau mengeluarkan juga membukakan penutupku. Aku berada dalam pemeliharaan-Mu siang dan malam dalam perjalanan, tidur, dan keputusanku. Jadikanlah pujian terhadap-Mu sebagai selimutku serta zikir kepada-Mu sebagai perasaanku. Tiada tuhan selain Engkau sebagai penyucian atas diri-Mu dan sebagai keagungan terhadap kesucian-Mu. Selamatkanlah aku dari siksa dan kemarahan-Mu, berikan padaku penjagaan-Mu juga terbaik menurut-Mu. Palingkan dariku kejahatan yang Engkau ketahui dan amankan ketakutanku pada hari kiamat, wahai Zat Yang Maha Pengasih di antara semua yang pengasih.”

Al-Fadl mengatakan, “Apabila kamu mendatangi sultan lalu berdoa dengan doa ini, pasti aku tertawa dan dia memuliakan serta menyatukanku dengannya.”

Sesungguhnya dengan doa, maka akan kembali kepada Allah, karena Dia-lah Maha Mendengar dan Mengabulkan doa.

Ya Allah, aku berlindung kepada cahaya kesucian-Mu dan keagungan kesucian-Mu serta keberkahan keagungan-Mu dari setiap kerusakan dan kelupaan, juga dan orang yang mengetuk pintu kecuali untuk tujuan kebaikan, wahai Yang Paling Pengasih diantara yang pengasih. Ya Allah, Engkau pelindungku. Kepada-Mu aku berlindung dan Engkau adalah kesenanganku maka aku merasakan kesenangan itu. Wahai yang Engkau hinakan kekuatan orang-orang yang sombong, Engkau tundukkan kekuasan Fir’aun, aku berlindung dengan kemuliaan dari kemarahan-Mu karena lupa mengingat-Mu dan Engkau mengeluarkan juga membukakan penutupku. Aku berada dalam pemeliharaan-Mu siang dan malam dalam perjalanan, tidur, dan keputusanku. Jadikanlah pujian terhadap-Mu sebagai selimutku serta zikir kepada-Mu sebagai perasaanku. Tiada tuhan selain Engkau sebagai penyucian atas diri-Mu dan sebagai keagungan terhadap kesucian-Mu. Selamatkanlah aku dari siksa dan kemarahan-Mu, berikan padaku penjagaan-Mu juga terbaik menurut-Mu. Palingkan dariku kejahatan yang Engkau ketahui dan amankan ketakutanku pada hari kiamat, wahai Zat Yang Maha Pengasih di antara semua yang pengasih

Sumber : Agar Doa Dikabulkan Allah, Manshur Abdul Hakim

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: doaibadah

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.