Advertisement

Ilustrasi. (Foto: aisyafra.wordpress.com)

Syahida.com – Orang yang cerdas mesti menyelidiki asal-muasal rekannya, sahabatnya, sekutunya, istri atau suaminya, lalu memeriksa penampilan fisiknya, karena keelokannya adalah tanda kebaikan hatinya.

Ia harus memeriksa asal-usul, karena sesuatu dinisbatkan ke asal-usulnya. Seseorang yang tak punya asal-usul yang baik hampir mustahil punya sesuatu yang baik.

Seorang wanita cantik yang berasal dari keluarga yang jahat, sangat jarang yang setia. Demikian pula rekan kerja, sahabat, mitra dagang dan sebagainya.

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah bertanya kepada seorang penasihat, “Siapakah orang yang layak kuangkat jadi pejabat?”

Jawab penasihatnya, “Para pemilik agama tidak mau menjadi bawahan Anda, sedang para pemuja dunia tidak menarik diri Anda, maka pilihlah orang-orang terhormat, karena mereka akan memelihara kehormatan mereka dengan tidak mengerjakan sesuatu yang tidak pantas.”

Abu Ishaq menuturkan: Suatu hari al-Mu’tashim memanggilku dan memasukkanku ke pemandian. Ia lantas keluar dan menyendiri denganku sembari mengatakan: “Abu Ishaq, aku punya sesuatu yang ingin kutanyakan padamu; saudaraku al-Ma’mun telah mempekerjakan sekelompok orang lalu mereka menghasilkan pekerjaaan yang sangat baik, aku juga telah mempekerjakan sejumlah orang pilihan, namun mereka tidak menghasilkan karya yang membanggakan!”

“Siapa mereka?”

“Ia telah mempekerjakan Thahir dan anaknya beserta Ishaq dan keluarga Sahl, engkau pun sudah mengetahui siapa mereka, sedang aku mempekerjakan Afsyain, dan kau pun mengetahui apa yang dihasilkannya, begitu pula Asynasy, Itakh, dan Washif.”



“Amirulmukminin, aku akan menjawab pertanyaan Anda asal Anda berjanji tidak akan marah kepadaku.”

“Aku berjanji tidak akan memarahimu…”

“Saudara Anda memeriksa asal-usul, lalu mempergunakannya, karena itu, cabangnya pun mengeluarkan hasil yang memuaskan, sedang Anda memperkerjakan cabang yang tidak punya asal-usul, oleh sebab itu ia pun tidak memberi hasil yang menyenangkan.”

“Abu Ishaq, menahan pedihnya derita selama ini jauh lebih ringan daripada jawabanmu ini…”

Penampilan fisik yang baik dan tidak mengandung cacat biasanya merupakan tanda batin yang sehat dan akhlak yang baik.

Selain itu, pengetahuan tentang asal-usul dan penampilan fisik orang yang akan menjalin hubungan dengan Anda juga harus ditopang dengan uji coba terlebih dahulu.

Ringkas kata, memasang kewaspadaan adalah sesuatu yang wajib, walau ia harus tetap dalam batasan-batasan yang wajar. [Syahida.com/ANW]

===

(Sumber: Kitab Shad Al-Khatir Nasihat Bijak Penyegar Iman, Karya: Ibnu Al-Jauzi, Penerjemah: Abdul Majid, Lc., Penerbit: Darul Uswah)

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: akhlaqteman

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.