Tazkiyatun Nafs

Niat Seorang Mukmin Lebih Baik dari Amalnya

Advertisement

Ilustrasi. (Foto: perkarahati.wordpress.com)

Syahida.com – Ada yang mengatakan bahwa niat seorang mukmin dianggap lebih baik dari pada amalannya. Sebab amal yang didasarkan iman itu biasanya dengan disertai keinginan mendapatkan pahala dan karena takut kepada siksa. Namun bagaimana pun juga hal itu sudah tergolong baik. Berbeda dengan niat seorang mukmin, biasanya masih lebih murni. Sebab ketika berniat karena Allah biasanya seseorang tanpa disertai embel-embel ingin meraup pahala atau pun takut kepada siksa. Di sinilah letak ketulusan tekad dan penghadapan yang sempurna di hadapan Allah, dan yang seperti ini jelas lebih utama dibandingkan dengan proses realisasi niat itu sendiri (yakni amal perbuatan).

Seseorang akan menuai balasan sesuai apa yang diniatkan. Allah berfirman, “Katakanlah, “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.” (QS. Al Israa’ (17): 54). Yang dimaksud dengan keadaan dalam ayat itu adalah niat.

Kami  juga mendengar bahwa Rasulullah telah bersabda,

“Sesungguhnya para malaikat pasti naik (ke langit) dengan membawa amal perbuatan salah seorang hamba Allah. Lantas para malaikat menganggap (amalan itu) sedikit dan bahkan juga meremehkannya. Sampai akhirnya para malaikat berhenti dimana Allah yang akan memutuskan sesuatu yang Dia kehendaki. Lantas Allah mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Kalian adalah para malaikat hafazhah (penjaga) amal perbuatan hamba-Ku, dan Aku sendiri sesantiasa mengawasi apa yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu lipat gandakanlah (pahala) untuknya dan tulislah amalan itu di ‘Illiyin.”

Ada salah seorang ulama yang berkata, “Sesungguhnya Allah pasti membalas hamba atas niat seseorang dengan sesuatu yang tidak Allah balaskan berdasarkan amalnya. Sesungguhnya niat itu tidak dicampuri dengan unsur riyaa’, sedangkan amal perbuatan masih mungkin dicampuri dengan unsur riya’.” [Syahida.com/ANW]

==

Sumber: Kitab renungan Suci, Karya: Al-Muhasibi, Penerjemah: Wawan Djunaedi Soffandi, S.Ag., Penerbit: Pustaka Azzam



Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: hatiamalan

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.