Ibadah

Setan Bermalam di Lubang Hidung Anak Adam

Advertisement

Ilustrasi. (Foto: myfancytips.com)

Syahida.com – Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

Jika di antara kamu sekalian bangun dari tidur, hendaklah berwudhu dan memasukkan air ke hidung lalu dikeluarkan sebanyak tiga kali, sesungguhnya setan bermalam d lubang hidungnya.” (Muttafaq alaih).

Alasan setan bermalam di lubang hidung karena jauhnya lubang hidung dari nilai dan sentuhan ibadah, kalau mata adalah alat untuk memandang ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi, sebagaimana firman Allah,

Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?” (Adz-Dzariyat: 21)

Maka mata sebagai pintu untuk tadabbur sedangkan pemahaman menjadi pintu untuk berpikir. Jika kita ingat Allah maka Dia akan mengingat kita dan kita termasuk orang-orang yang sukses. Telinga sebagai alat untuk mendengarkan dzikir dan ayat-ayat Allah, sebagaimana Allah SWT berfirman,

Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.” (Az-Zumar: 18).

Sedangkan untuk lubang hidung tidak memperoleh makna dan nilai ibadah seperti anggota tubuh di atas, sehingga sangat mudah bagi setan masuk ke dalam diri manusia lewat lubang hidung. Orang-orang mengatakan kepada orang yang sombong, “Setan telah meniup lubang hidungnya.” Hajjaj mengatakan dalam khutbahnya, “Wahai kelompok pengadu domba dan munafik, sesungguhnya setan telah meniupkan mulutnya ke dalam lubang hidung kalian pada waktu kalian bilang bahwa Hajjaj telah meninggal dunia. Apakah Hajjaj hanya berharap kebaikan setelah kematian? Oleh sebab itu Nabi SAW bersabda,

Menguap dalam shalat adalah dari setan, jika di antara kamu sekalian menguap hendaklah ditahan sebisa mungkin.”



Hidung memiliki lubang yang selalu terbuka, berbeda dengan mata dan mulut mempunyai penutup sehingga susah bagi musuh untuk memasukinya seperti wadah bila tertutup maka akan susah kemasukan sesuatu, sehingga dzikir kepada Allah ibarat tutup baginya.

Dari Jabir, dia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Tutuplah pintu, tutuplah tempat minum, balikkan wadah dan matikan lampu sesungguhnya setan tidak mampu membuka pintu yang tertutup, menempati minuman yang tertutup dan membalik wadah. Sesungguhnya hewan jahat (tikus) bisa menjadi penyebab rumah manusia terbakar.” (HR. Muslim).

Para ulama berbeda dalam memahami sabda Nabi SAW,

“Jika salah seorang kalian bangun dari tidur, maka janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana air sehingga ia membasuhnya tiga kali, sebab dia tidak tahu di mana letak tangannya (pada waktu tidur).”

Perintah membasuh di atas bertujuan untuk apa? Menurut Imam al-Qadhi Ya’la dan murid-muridnya bahwa perintah dalam hadits hanya sekedar ta’abbudi (ibadah murni) karena bukan najis secara hakiki. Menurut ulama lain bahwa hanya khawatir ada najis. Menurut ulama lain bahwa boleh jadi tangannya bermalam bersama setan karena Nabi SAW menyuruh memasukkan air ke lubang hidung dengan alasan setan bermalam di tempat itu. Dari pendapat para ulama di atas bisa disimpulkan bahwa perintah membasuh bukan untuk menghilangkan najis.

Dan maksud sabda Nabi SAW, “Dia tidak tahu di mana letak tangannya (pada waktu tidur).’ Inilah yang menjadi alasan utama perintah membasuh tangan. [Syahida.com/ANW]

===

Sumber: Kitab Menelanjangi Setan, Karya: Al-Imam Ibrahim bin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi al-Hanbali, Penerjemah: Zaenal Abidin Syamsudin, Lc., Penerbit: Darul Haq

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida
Keyword: setanTidurhidung

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.