Sunnah-Sunnah Puasa

Syahida.com – Berikut ini adalah sunnah-sunnah puasa:

1. Orang yang berpuasa disunnahkan makan sahur, karena dalam makan sahur terdapat keberkahan. Sebaik-baik sahur seorang mukmin adalah kurma dan disunnahkan mengakhirkan sahur. Di antara bentuk keberkahan sahur adalah memperkuat (badan) untuk taat kepada Allah serta beribadah kepada-Nya. Sahur juga berfungsi untuk membangunkan seseorang dari tidur pada waktu sahur (sebelum Subuh), waktu beristighfar dan berdoa, sebagai faktor pendorong agar dapat shalat fajar berjamaah dan agar berbeda dengan Ahlul Kitab yang tidak makan sahur jika berpuasa.

2. Sunnah menyegerakan berbuka, hendaknya berbuka dengan kurma sebelum shalat. Jika tidak ada kurma maka dengan air. Jika tidak mendapatkan (keduanya) maka berbuka dengan yang paling mudah dari makanan dan minuman yang halal. Jika tidak ada yang bisa dipakai untuk berbuka maka berniat dengan hatinya.

3. Orang yang berpuasa kehilangan sejumlah zat gula yang tersimpan dalam tubuhnya. Turunnya kadar gula pada manusia dari batas normal menyebabkan orang yang berpuasa merasa lemah, malas dan sayu. Memakan kurma dengan izin Allah Ta’ala akan mengembalikan zat gula dan bisa kembali bersemangat.

4. Disunnahkan memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, dan yang memberi makanan pembuka puasa mendapatkan pahala sama dengan orang yang berpuasa, hanya saja hal itu tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.

5. Disunnahkan bagi orang yang berpuasa memperbanyak zikir dan doa serta membaca basmalah ketika berbuka puasa, lalu mengucapkan hamdalah setelah selesai. Jika berbuka puasa membaca, “Dzahabazhoma wabtallatil ‘uruuq wa tsabatal ajru insyaa Allah.” Artinya: “Dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan pahala insya Allah tetap.”

6. Sunnah bagi orang yang berpuasa dan lainnya untuk bersiwak pada setiap waktu, di pagi maupun sore hari.

7. Sunnah bagi orang berpuasa bila ada orang lain yang mencelanya atau mengajak berkelahi agar mengatakan, “Saya sedang puasa, saya sedang puasa.” Jika sedang berdiri maka duduklah.

8. Sunnah bagi orang berpuasa untuk menambah dan memperbanyak amal kebaikan, seperti zikir, membaca Al-Qur’an, berderma, sedekah, menyantuni orang-orang fakir dan miskin, beristighfar, bertobat, tahajjud, menyambung tali persaudaraan dan menjenguk orang sakit serta lain-lainnya.

9. Sunnah shalat tarawih (11 rakaat dengan witir atau 13 rakaat dengan witir) pada hari bulan Ramadhan setelah shalat Isya, inilah yang sunnah. Barangsiapa yang mau menambah maka tidak berdosa dan tidak makruh. Barangsiapa shalat bersama imam hingga selesai maka ditulis baginya ibadah qiyamulail.

10. Sunnah bagi orang berpuasa untuk makan kurma pada hari Idul Fitri sebelum keluar untuk shalat Id.

11. Disunnahkan bersungguh-sungguh pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan dengan melakukan berbagai macam amal ibadah, menghidupkan seluruh malamnya dan membangunkan keluarganya.

12. Keistimewaan Malam Lailatulqadar. Malam lailatulqadar adalah malam yang agung. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, ditakdirkan semua rezeki, ajal dan keadaan untuk tahun tersebut. Malam lailatulqadar diharapkan ada pada tanggal-tanggal ganjil di sepuluh terakhir bulan Ramadhan, yang paling kuat adalah di tanggal dua puluh tujuh. Malam lailatulqadar lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Disunnahkan untuk menghidupkannya serta memperbanyak doa yang berasal dari Nabi. [Syahida.com/ANW]

==

Sumber: Kitab Ensiklopedi Islam Al-Kamil, Karya: Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Penerjemah: Achmad Munir Badjeber, M.Ag., Futuhal Arifin, Lc., Ibnu Muhammad, Lc., M. Rasyikh, Lc., Penerbit: Darus Sunnah