Al-Quran

Kesalahan Seseorang Kepada Orangtua Dapat Diampuni dengan Taubat Kepada Allah

Advertisement

Ilustrasi. (Foto: mohlimo.com)

Syahida.com

رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ ۚإِن تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا

“Rabb-mu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” (QS. (17: 25)

Sa’id bin Jubair berkata, “Ayat ini mengenai seseorang yang berkata-kata atau berbuat seakan-akan sedang marah kepada kedua orang tuanya, namun ucapan atau perbuatan itu sama sekali tidak sampai ke hati.” Riwayat lain menyebutkan, “Ucapan dan perbuatan itu ia lakukan demi kebaikan kedua orang tuanya.” Untuk orang seperti ini, Allah SWT berfirman, “Rabb-mu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu, jika kamu orang-orang yang baik.”

Firman Allah SWT, “Maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” Qatadah berkata, “Maksudnya orang-orang yang taat dan selalu shalat.” Syu’bah berkata, dari Yahya bin Sa’ide bin al-Musayyab tentang firman Allah SWT, ”Maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” Ia berkata, “Maksudnya adalah orang-orang yang melakukan perbuatan dosa kemudian mereka bertaubat, lalu mereka kembali melakukan perbuatan dosa dan kemudian mereka bertaubat lagi.”

‘Atha bin Yasar, Sa’id bin Jubair dan Mujahid berkata, “Mereka adalah orang-orang yang kembali kepada perbuatan baik.” Mujahid berkata, “Diriwayatkan dari ‘Ubaid bin ‘Umair tentang ayat di atas, ia berkata, ‘Dia adalah orang yang apabila teringat dosa-dosanya di saat itu sendiri, maka ia pun meminta ampun kepada Allah dari dosa-dosa itu.’ Pendapat ini disetujui oleh Mujahid.

Ibnu Jarir berkata, “Namun yang lebih cocok untuk penafsiran ayat di atas adalah pendapat orang yang mengatakan, ‘Dia adalah orang yang bertaubat dari dosa, berpaling dari perbuatan maksiat kepada ta’at, dan dari sesuatu yang Allah benci kepada sesuatu yang Allah senangi dan ridhai.” Dan pendapat yang ia katakan inilah yang benar. Karena kalimat al-awwab berasal dari akar kata al-aub yang berarti kembali. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka.” (QS. Al-Ghaasyiyah: 25).

Dan disebutkan dalam hadits yang shahih bahwasanya apabila pulang dari perjalanannya, Rasulullah SAW selalu membaca:
Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami.” [Syahida.com/ANW]



==

Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 5, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.