Kisah Nabi Adam (Bagian Ke-1) : Penciptaan Nabi Adam dan Hikmah Dibalik Penciptaannya

Ilustrasi. (Foto : dainusantara.com)

Ilustrasi. (Foto : dainusantara.com)

Syahida.com – Allah mengabarkan, Ia berbicara kepada malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” (Al-Baqarah: 30). Allah memberitahukan keinginan-Nya untuk menciptakan Adam dan keturunannya yang saling menggantikan peran satu sama lain, seperti yang Ia sampaikan di tempat berbeda, “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi.” (Al-An’am: 165). “Dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi.” (An-Naml: 62). Allah menyampaikan hal itu kepada para malaikat sebagai pujian terkait penciptaan Adam dan keturunannya, seperti halnya Allah mengabarkan hal besar sebelum keberadaan Adam.

Para malaikat kemudian bertanya untuk mencari tahu dan mengungkap hikmah di balik penciptaan Adam dan keturunannya, bukan untuk membantah, menghina ataupun dengki terhadap keturunan Adam, seperti yang dipahami oleh sebagian muffasir. Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana.”

Menurut salah satu pendapat, kerusakan dan pertumpahan darah sudah pernah ada seperti yang pernah mereka lihat sebelum Adam diciptakan, yang dilakukan oleh para jin dan bunn (sekelompok jin), seperti di sampaikan Qatadah.

Abdullah bin Umar menuturkan, “Jin sudah ada 2.000 tahun sebelum Adam diciptakan, mereka saling menumpahkan darah, lalu Allah mengirim sepasukan malaikat untuk menghalau mereka ke semenanjung- semenanjung lautan.” Penjelasan senada juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Menurut riwayat Hasan, para malaikat diilhami hal tersebut. Menurut pendapat lain, para malaikat mengatakan seperti itu karena mereka tahu, makhluk yang diciptakan dari unsur bumi biasanya memang berwatak seperti itu.

“Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” yaitu kami senantiasa beribadah kepada-Mu dan tak seorang pun di antara kami durhaka pada-Mu. Jika memang manusia diciptakan dengan maksud untuk beribadah kepada-Mu setiap waktu.

“Dia berfirman, ‘Sungguh, Aku mengetahui mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’,” yaitu Aku mengetahui maslahat kuat di balik penciptaan manusia yang tidak kalian ketahui. Maksudnya, di antara mereka akan muncul para nabi, rasul, shiddiqin dan syuhada. [Syahida.com]

– Bersambung…

Sumber : Kitab Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Kisah 31 Nabi dari Adam Hingga Isa, Versi Tahqiq



Share this post

PinIt
scroll to top