Takut Neraka Membuat Sulit Tertawa

Ilustrasi. (darksiders.wikia.com)

Ilustrasi. (darksiders.wikia.com)

Syahida.com – Diantara mereka ada yang takut kepada neraka sehingga menjadikannya enggan untuk tertawa.

Ismail al Sadiy berkata: al Hajjaj berkata kepada Sa’id ibn Jabir: “Telah sampai kabar kepadaku bahwa kamu tidak pernah tertawa sedangkan neraka Jahannam telah menyala. Belenggu-belenggu di dalamnya sudah ditegakkan dan Malaikat Zabaniyah telah di siapkan.”

Utsman ibn Abd al Hamid berkata: Terjadi kebakaran di tetangga Ghazwan. Lantas dia pergi untuk membantu memadamkan api. Ternyata ada bunga api yang membakar salah satu jarinya. Dia berkata “Aku telah disakiti oleh api dunia. Demi Allah, orang-orang tidak akan melihat aku tertawa sampai aku tahu bahwa Allah menyelamatkan aku dari api Jahannam atau tidak.”

Sekelompok ulama salaf telah berjanji kepada Allah Ta’aala untuk tidak tertawa selama-lamanya sampai mereka tahu kemana mereka akan bertempat tinggal kelak. Di surga ataukah di neraka. Diantara mereka itu adalah Hammamah al Dausiy, al Rabi’ ibn Kharras dan saudaranya Rabi’iy, Aslam al-‘Ijliy, Wuhaib ibn al Ward dan masih banyak lagi yang lain.

Yazid al Raqasyi , meriwayatkan dari Anas, dia berkata: “Ketika Allah mengisra’kan Nabi Muhammad SAW bersama dengan malaikat Jibril, tiba-tiba Rasulullah SAW mendengar bunyi sesuatu yang jatuh. Beliau bertanya kepada malaikat Jibril: “Wahai Jibril, bunyi apakah itu?” Jibril menjawab: “(Itu bunyi) batu yang dikirim oleh Allah dari dasar Neraka Jahannam. Allah telah menjatuhkannya sejak tujuh puluh tahun silam. Dan baru terdengar terdengar suara jatuhnya sekarang ini. Anas berkata: Maka Rasululah SAW semenjak itu tidak pernah tertawa kecuali hanya tersenyum manis. Diriwayatkan oleh Ibn Abi al Dunya dan para perawi lain. Sedangka Yazid al Raqasyi adalah seorang tua yang salih, akan tetapi tidak begitu menghafal hadis.

Al Thabaraniy meriwayatkan dengan sanad dhaif sampai kepada Abu Sa’id al Khudzriy, dari Nabi Muhammad SAW dengan periwayatan menurut artinya secara garis besar. Di dalam hadis tersebut dia berkata: Rasulullah SAW tidak pernah terlihat tertawa sampai ruh beliau dicabut.

Pada pembahasan berikutnya akan disampaikan mengenai cerita tentang malaikat yang tidak pernah tertawa semenjak Jahannam diciptakan Insyaa Allah Ta’aala.

Didalam hadis Abu Dzar al Thawil yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW disebutkan: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah isi shuhuf Nabi Musa as.?” Nabi SAW menjawab: “Isinya adalah ungkapan-ungkapan. Semua ungkapan tersebut membuat orang-orang yang yakin akan kematian akan tercengang namun merasa gembira. Serta membuat orang-orang yang yakin akan neraka tercengang, namun mereka masih bisa tertawa.” Dia menyebutkan hadis yang cukup panjang. Diriwayatkan oleh Ibn Hibban di dalam kitab Sahihnya. Demikian juga dengan para perawi lain juga meriwayatkan hadis tersebut. [syahida.com]



 Sumber : Kitab Jerat-Jerat Neraka, Ibnu Rajab

Share this post

PinIt
scroll to top