Penyalahgunaan Telepon Dapat Mengakibatkan Banyak Masalah

Ilustrasi. (uni-muenster.de)

Ilustrasi. (uni-muenster.de)

Syahida.com – Penggunaan telepon yang salah, dapat mengakibatkan terjadinya problem-problem bermacam-macam, kalian para wanita lebih mengetahui tentang hal ini. Di antara problem yang terjadi karena penyalahgunaannya adalah, terjadinya aksi rayu merayu, menggangu orang lain, menanamkan bibit-bibit keresahan dan kesengsaraan bagi keluarga atau bagi individu orang perorang, menimbulkan kecurigaan di antara suami-istri, merusak sebagian pemuda-pemudi dengan obrolan yang tidak berguna.

Telepon terkadang hanya dipergunakan untuk memesan makanan, menjadi sarana untuk menjelaskan pelajaran bagi anak-anak, yang tentunya pemakaian demikian sangat boros. Di lain waktu, telepon dipergunakan sebagai alat pemuas obrolan-obrolan wanita dalam urusan-urusan yang tak berguna dan batil, yakni sebagai alat yang efektif untuk membuka rahasia-rahasia dan aib-aib seseorang, serta memberikan kesempatan bagi orang-orang jahat untuk mengetahui urusan-urusan dalam rumah tangga lalu menyebarkannya ke luar rumah.

Perilaku Yang Benar

Pengunaan telepon yang benar, hanyalah ketika digunakan sebatas pada hal-hal yang berguna dan tidak membawa kemudharatan, digunakan untuk hal-hal yang perlu saja serta sebagai alat penunjang sarana pekerjaan dalam memperluas usaha dan jaringan bisnis. Tindakan yang sebaiknya kalian lakukan dalam menyikapi problematika ini, adalah solusi yang disebutkan berikut ini;

Mengurangi mengangkat telepon yang berada dihadapanmu, kecuali karena kepentingan yang sangat mendesak dan dalam keadaan di rumah tiada orang yang menggantikanmu untuk mengangkatnya seperti anak-anak atau saudara-saudaramu.

Janganlah engkau memulai pembicaraan atau mengucapkan salam sebelum orang yang menelpon itu mulai bicara dan mengucapkan salam yang biasa diucapkan dalam tata cara bertelepon. Apabila jelas bahwasanya pembicaraan si pembicara di seberang tidak berguna, maka janganlah kamu berbicara sedikitpun dan letakkanlah gagang telepon dengan segera. Apabila telepon berdering kembali, sedangkan orang yang menelpon tersebut tidak berbicara, maka janganlah kamu berbicara agar ia tidak mengetahui siapa yang mengangkat teleponnya itu, perempuankah atau priakah yang mengangkatnya.

Apabila kamu telah mengetahui, bahwasanya tujuan si penelpon hanya untuk merayu atau menggoda saja, maka beritahukan salah seorang mahrammu tentang hal itu agar ia menjawabnya dengan bijaksana dan dengan kata-kata yang baik, bukannya dengan kata-kata yang menuduh dan caci maki. Karena seorang muslim yang baik tidak mengutuk dan mencela orang lain.

Sepatutnya si penelpon menjadikan telepon sebagai sarana dakwah yang mengajak orang lain untuk menuju kebaikan. Misalnya ketika datang waktu shalat, katakanlah kepadanya, “Wahai saudaraku! Berwudhulah engkau lalu shalatlah, semoga Allah Shubhanhu wa Ta’ala  memberimu pahala dan memberi petunjuk kepadamu”, atau katakanlah kepadanya, “Bertakwalah kamu di mana saja kamu berada,” atau katakanlah padanya, “Jika aku tidak melihatmu, maka sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala melihatmu.”  Apabila ia berperilaku tidak baik, maka katakanlah kepadanya, “Aku memohon kepada Allah Shubhanhu wa Ta’ala  agar memberimu hidayah dan memperbaiki keadaanmu.”



Apabila hal itu terulang kembali, si penelpon akan mengetahui dan memahami, bahwa di dalam rumah ini terdapat manusia-manusia terhormat. Ia pun akan menghormati dirinya dan ia tidak akan menelpon kembali setelah itu. Atau bisa jadi, berbekas sebagian nasihat-nasihat tadi pada dirinya lantas ia pun mengamalkannya. Dengan demikian engkau mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya. Ini adalah cara yang manjur dan hasilnya sangat positif.

Apabila pembicaraan yang tidak dimengerti dari seseorang yang tidak dikenal, maka kamu harus selidiki dan periksa terlebih dahulu masalah ini sebelum kamu menimpakan suatu masalah ini sebelum kamu menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa kamu mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Dan cara atau solusi yang terakhir jika kamu tidak membutuhkan telepon itu, dimana jika kamau memnggunakannya berdosa, bahaya dan keburukannya lebih banyak dari kemanfaatannya, maka solusinya adalah memutuskan line telepon dan menjauhkan.

Jika kamu membutuhkannya, maka kamu mungkin bekerjasama dengan unit pelayanan telepon tambahan yang diajukan oleh perusahaan setelah melaporkan kepada sentral telepon dan menjauhkannya.

Mengajukan permintaan-permintaan kepada sentral telepon agar memperoleh pelayanan-pelayanan yang istimewa berikut ini;

  1. Perangkat yang dapat menampakkan nomor telepon orang yang menelpon.
  2. Perangkat untuk menghilangkan gangguan.
  3. Perangkat untuk peringatan.
  4. Perangkat pelacak.
  5. Perangkat alat untuk menerima saja, dll

Tentunya, diperlukan juga ketaatan terhadap prosedur-prosedur yang menjamin dan mencegah terjadinya yang tidak diinginkan. Terutama sekali, agar pemakaiannya bisa lebih baik dan lebih bermanfaat, siapa pun  yang menggunkannya baik orang dewasa maupun anak-anak kecil yang harus dikontrol, pemutusan hubungan atau penangguhan line pilihan terbaik. [syahida.com]

 Sumber : Kitab 40 Kebiasaan Buruk Wanita, Abu Maryam bin Zakaria 

Share this post

PinIt
scroll to top