Para Malaikat Yang Bertugas Di Padang Mahsyar

Ilustrasi. (kodokoala.net)

Ilustrasi. (kodokoala.net)

Syahida.com – Padang mahsyar adalah suatu tempat dimana semua manusia yang telah dibangkitkan oleh Allah dari kuburnya masing-masing catatan perbuatannya selama hidup di dunia. Di tengah padang yang terik luar biasa itulah semua manusia sedang dilanda takut dan cemas. Ketika catatan Tuhan tentang perilaku  manusia dipaparkan tanpa terlewat sedikitpun. Dalam situasi tersebut, para malaikat sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Dari proses penggiring manusia hingga pengadilan Allah itu berlangsung. Adapun malaikat yang bertugas pada waktu itu adalah:

  1. Para malaikat penjaga Allah

Pada moment kedatangan Allah, para malaikat mengiring kedatangan Raja yang Maha Besar ini sambil berpayung awan.

“Tiada yang mereka nanti-nanti melainkan datangnya Allah dan Malaikat (pada Hari Kiamat) dalam naungan awan dan diputuskanlah perkaranya, dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan.” (al-Baqarah: 210)

Berkaitan dengan ayat tersebut, ibnu katsir dalam tafsirnya berkomentar, pada hari kiamat kelak Allah datang untuk menyelesaikan seluruh urusan diantara manusia dari yang pertama sampai yang terakhir. Membalas setiap orang yang beramal sesuia dengan amalnya. Kebaikan dibalas  dengan kebaikan, juga sebaliknya. Allah berfirman; “Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Tuhanmu; sedang  malaikat berbaris- baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shaleh) untuk hidupku ini.” (al-Fajr: 21-24)

Ayat ini menggambarkan peristiwa goncangan kiamat yang sangat dahsyat, hingga diperlihatkannya amal perbuatan manusia.pada ketika itu Allah datang dengan iringan malaikat-Nya yang berbaris-baris. Berbaris-baris menunjukan bahwa malaikat yang mengiringi kehadiran Allah ini dalam jumlah yang banyak.

Makna mendampingi Allah bukan berarti Allah membutuhkan adanya pendamping. Allah itu sungguh Maha Besar, yang tanpa pendamping pun kebesarannya tidak akan berkurang sedikit pun. Keberadaan malaikat pendamping justru kehendak dan otoritas Allah yang Maha Agung, yang dengannya Allah menugaskan segenap kuasa dan kebesaranNya.

  1. Malaikat penggiring (saiq) dan pemberi saksi (syahiid)

Keberadaan malaiakat ini, sebagaimana yang dimaksudkan Allah dalam firman-Nya: “Dan tiupkanlah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.” (Qaaf: 20-21)

Ketika manusia tidak bisa lari kemana pun, karena di tempat itu tidak ada tempat persembunyiaan, dan jika pun ada tempat persembunyiaan, maka sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah. Malaikat-malaikat Allah yang perkasa akan mengiring manusia bagaikan domba-domba yang tidak punya daya. Di bawah pengawasan malaikat pengiring ini, manusia diarak menuju tempat pengadilan yang maha Adil.



Kepintaran manusia untuk berbohong pun tidak akan ada gunanya. Hari itu juga malaikat penyaksi akan memberikan kesaksian yang benar atas apa yang telah dilakukan oleh manusia pada saat masih di dunia. Tidak ada yang terlewatkan dari catatan itu barang secuil pun peristiwa. Kesaksian yang pasti benar dan kesaksian yang tidak mungkin disangkal. Sungguh hanya amal kebaikan dan bakti kita kepada Allahlah yang dapat menjadi andalan untuk melindungi kita.

  1. Malaikat penyeru

Para malaikat penyeru betugas menyeru segenap manusia yang telah dibangkitkan tentang hari  yang mereka sedang hadapi saat ini, seruan mereka menyadarkan manusia yang baru dibangkitkan itu bahwa hari pembalasan itu benar adanya. Keberadaan malaikat penyeru ini berikut tugasnya dijelaskan Allah,

“Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukan pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang berterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah hari yang berat.” (al-Qamar: 6-8)

Begitu seruan ini dikumandangkan malaikat, manusia-manusia yang ingkar kepada Allah, terhenyak dan mulai menyadari, bahwa mereka akan segera berhadapan dengan hari-hari yang berat. Ketika di dunia mereka mengingkari bahwa mereka akan bertemu dengan hari pengumpulan ini. Siapa yang sangka bahwa kemudian  mereka akan digiring dan diseru  oleh malaikat penyeru.

  1. Malaikat pengumpul

Malaikat ini bertugas mengumpulkan orang-orang yang zhalim yang telah dibangkitkan Allah di padang mahsyar ke dalam satu kelompok yang terpisah. Malaikat pengumpul kemudian menunjukan kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah jalan menuju neraka. Perhatikan firman Allah berikut ini:

(Kepada Malaikat diperintahkan): ‘Kumpulkanlah orang-orang yang zhalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah selain Allah, maka tunjukanlah kepada mereka jalan ke neraka.’” (As-Shaffaat: 22-23)

  1. Malaikat pelempar ke jahanam

Setelah proses hisab dan pemilahan yang pasti adil, kemudian orang-orang kafir yang telah menerima catatan kebaikannya, akan dilemparkan oleh para malaikat Allah ke dalam neraka.

Keberadaan dan tugas malaikat yang menceburkan orang-orang yang ingkar kepada Allah ke dalam neraka Jahanam, dijelaskan Allah,

Dan malaikat yang menyertai Dia berkata: ‘Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku.’ Allah berfirman: ‘Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka orang yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.’ Yang menyertai dia berkata (pula): ‘Ya tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.’ Allah berfirman: ‘Janganlah kamu bertengkar di hadapanKu, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu. Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hambaKu.’” (Qaf: 23-29) [Syahida.com]

Sumber : Kitab Jejak Malaikat di Bumi, M Hilal Tri Anwari  

Share this post

PinIt
scroll to top