Hadits Qudsi : Menjaga Shaf Shalat

Gambar : (langitilahi.com)

Gambar : (langitilahi.com)

Syahida.com – Dari sahabat Mu’adz bin Jabal ra. Ia berkata, pada suatu pagi. Rasulullah saw, menahan kami dari shalat shubuh, sehingga kami hampir melihat matahari. Maka beliau keluar dengan tergesa-gesa dan kembali shalat. Rasulullah shalat dan memendekkan shalatnya. Ketika beliau telah salam, beliau memanggil dengan suaranya. Beliau bersabda kepada kami, “Tetaplah pada shaf-shaf kalian sebagaimana keadaan kalian itu!” kemudian beliau berpaling kepada kami, kemudian beliau bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya aku akan menceritakan kepada kalian sesuatu yang menyebabkan aku pagi-pagi menahan kalian. Sesungguhnya aku bangun pada waktu malam, aku berwudhu dan aku melakukan beberapa shalat menurut kemampuanku. Tiba-tiba aku mengantuk di dalam shalatku, sehingga aku merasa berat. Tiba-tiba aku bertemu Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala di dalam sebagus-bagus rupa. Maka Dia berfirman, ‘Hai Muhammad!’ aku menjawab, ‘Aku penuhi panggilan-Mu dan siap menjalankan perintah-Mu, wahai Tuhan,’ Allah berfirman, ‘Tentang apa ruh-ruh di atas berdebat?’ Aku menjawab ‘Tidak Tahu.’ Dia menyatakan sampai tiga kali. Aku melihat Dia menaruh telapak tanganNya diantara kedua bahuku, sehingga aku dapati (rasakan) dingin, jari-jari-Nya diantara kedua susuku. Maka terlihat jelas olehku segala sesuatu dan aku mengetahuinya betul-betul. Allah berfirman, ‘Wahai Muhamammad!’ aku menjawab, ‘Aku penuhi panggilan-Mu, wahai Tuhan,’ Allah berfirman, ‘Tentang apa ruh-ruh di atas berdebat?’ aku menjawab ‘Tentang Kaffarat.’ Allah berfirman ‘Kafarrat apa itu?’ aku menjawab,  ‘Melangkahnya kami pada kebaikan-kebaikan dan duduk-duduk di masjid sesudah shalat dan menyempurnakan wudlu’ ketika keadaan tidak menyenangkan.’ Allah berfirman, ‘Tentang apa lagi?’ aku menjawab, ‘Memberi makan dan lembah lembut dalam bertutur kata dan shalat pada waktu malam, sedang manusia pada tidur.’ Allah berfirman, ‘Mintalah!’ Aku berkata, ‘Ya Allah aku mohon kepadamu dapat mengerjakan kebaikan-kebaikan dan meninggalkan kemungkaran-kemungkaran dan mencintai orang-orang miskin dan ampuni aku dan rahmati aku dan bila engkau hendak mengadakan huru-hara pada umatku, maka hendaklah Engkau mematikan aku agar aku tidak mengalami huru-hara itu. Aku mohon kepadaMu cintaMu dan cintanya orang-orang yang mencintai Engkau dan mencintai perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada cintaMu.” Rasulullah saw bersabda , “Sesungguhnya semua itu benar, maka pelajarilah, kemudian ajarkan (kepada orang lain).”

Derajat hadits: Shahih

Rawi Hadits: At-tirmidzi dalam Jami’nya Kitabut Tafsir (3235), Bab: Dari surat Shaad. Dia mengatakan, “Hadits ini hasan Shahih. Aku bertanya kepada Muhammad bin Ismail Al-Bukhariy (Bukhari) tentang Hadits ini. Jawabnya: ‘Hadits ini hasan Shahih’” Ahmad dalam Musnadnya (4/243). Dan periksalah Shahih Sunan Tirmidzi (3235) dan Misykatul Mashabih (748).

Sumber : Hadits Qudsi Shahih dan Penjelasannya, Al Imam Abi Al Hasan Nuruddin, Ali bin Sulthan Muhammad Al-Qoriy

Share this post

PinIt
scroll to top