Kisah Nabi Adam (Bagian Ke-18) : Hadits-Hadits Terkait Penciptaan Adam

Ilustrasi. (Foto : tuliskan.com)

Ilustrasi. (Foto : tuliskan.com)

Syahida.com – Imam Ahmad mengatakan, “Yahya dan Muhammad bin Ja’far bercerita kepada kami, Auf bercerita kepadaku, dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Sungguh, Allah menciptakan Adam dari suatu genggaman yang Ia ambil dari seluruh bumi, lalu keturunan Adam mucul sepenuh bumi, di antaranya ada yang berkulit putih,  merah, hitam dan campuran antara semua warna itu, ada yang buruk dan ada yang baik, ada yang berwatak lembut dan menurut, ada pula yang berwatak keras, juga ada yang wataknya campuran di antara keduanya.”

Imam Ahmad juga meriwayatkan hadist ini dari Haudzah bin Auf, dari Qasamah bin Zuhair, aku mendengar Al-As’yari mengatakan, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, Allah menciptakan Adam dari suatu genggaman yang Ia ambil dari seluruh bumi, lalu keturunan Adam muncul sepenuh bumi, diantaranya ada yang berkulit putih, merah, hitam dan campuran antara semua warna itu, ada yang berwatak lembut dan menurut, dan ada yang berwatak keras, juga ada yang wataknya campuran di antara keduanya, ada yang buruk dan ada yang baik, ada juga campuran di antara keduanya.”

Juga diriwayatkan Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, dari hadist Auf bin Jamilah Ar-A’rabi, dari Qassamah bin Zuhair Al-Mazini Al-Bashri, dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy’ari, dari Nabi SAW, dengan matan serupa. At-Tirmidzi mengatakan, “Hadist ini hasan-shahih.”

As-Suddi meriwayatkan dari Abu Malik dan Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah dari Ibnu Mas’ud, dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW, mereka mengatakan, “Allah ‘Azza wa Jalla mengutus Jibril ke bumi untuk mengambilkan sebagian tanah dari sana, lalu bumi mengatakan, ‘Aku berlindung kepada Allah darimu jika kau menghina dan mencelaku.’ Jibril kembali tanpa memungut sedikit pun. Jibril berkata, ‘Ya Rabb! Dia (bumi) berlindung kepada-Mu, aku pun menjaganya.’

Allah kemudian mengutus Mikail, bumi kembali memohon perlindungan (kepada Allah) darinya, Mikail pun menjaganya dan kembali, ia lalu mengatakan seperti yang dikatakan Jibril. Allah kemudian mengutus malaikat maut, kemudian bumi memohon perlindungan (kepada Allah) darinya, malaikat maut mengatakan, ‘Aku pun berlindung kepada Allah untuk kembali tanpa menunaikan perintah-Nya.’ Malaikat maut kemudian mengambil sebagian tanah dari permukaan bumi dan ia campur menjadi satu. Ia tidak hanya memungut satu tempat. Ia mengambil sebagian dari tanah putih, merah dan hitam. Karena itulah anak keturunan Adam memiliki warna berwatak keras, juga ada yang wataknya campuran di antara keduanya, ada yang buruk dan ada yang baik, ada juga campuran di antara keduanya.”

Juga diriwayatkan Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, dari hadist Auf bin Jamilah Ar-A’rabi, dari Qassamah bin Zuhair Al-Mazini Al-Bashri, dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy’ari, dari Nabi SAW, dengan matan serupa. At-Tirmidzi mengatakan, “Hadist ini hasan-shahih.”

As-Suddi meriwayatkan dari Abu Malik dan Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah dari Ibnu Mas’ud, dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW, mereka mengatakan, “Allah ‘Azza wa Jalla mengutus Jibril ke bumi untuk mengambilkan sebagian tanah dari sana, lalu bumi mengatakan, ‘Aku berlindung kepada Allah darimu jika kau menghina dan mencelaku.’ Jibril kembali tanpa memungut sedikit pun. Jibril berkata, ‘Ya Rabb! Dia (bumi) berlindung kepada-Mu, aku pun menjaganya.’

Allah kemudian mengutus Mikail, bumi kembali memohon perlindungan (kepada Allah) darinya, Mikail pun menjaganya dan kembali, ia lalu mengatakan seperti yang dikatakan Jibril. Allah kemudian mengutus malaikat maut, kemudian bumi memohon perlindungan (kepada Allah) darinya, malaikat maut mengatakan, ‘Aku pun berlindung kepada Allah untuk kembali tanpa menunaikan perintah-Nya.’ Malaikat maut kemudian mengambil sebagian tanah dari permukaan bumi dan ia campur menjadi satu. Ia tidak hanya memungut satu tempat. Ia mengambil sebagian dari tanah putih, merah dan hitam. Karena itulah anak keturunan Adam memiliki warna kulit berbeda-beda.



Malaikat maut kemudian membawa tanah-tanah tersebut naik, lalu tanah-tanah menjadi basah hingga berubah menjadi lazib. Lazib artinya melekat satu sama lain. Setelah itu, Allah berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya, Aku akan menciptakan manusida dari tanah. Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan ruh (ciptaan)-Ku kepadanya, maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.’ (Shad: 71-72).

Allah kemudian menciptakan manusia (Adam) dengan tangan-Nya agar Iblis tidak sombong padanya. Ia berupa jasad dari tanah selama 40 tahun dengan hitungan hari Jum’at. Para malaikat kemudian melintas di hadapannya, saat melihatnya, mereka terkejut. Dan Iblis lebih terkejut lagi melebihi para malaikat. Suatu ketika, Iblis melintas di hadapan jasad itu lalu memukulnya, jasad kemudian mengeluarkan suara seperti suara tanah kering. Itulah ketika Allah berfirman, ‘Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.’ (Ar-Rahman: 14). Allah kemudian berfirman, ‘Untuk satu hal, Aku ciptakan (manusia).’ Iblis kemudian masuk melalui mulut Adam dan keluar dari duburnya, setelah itu ia berkata kepada para malaikat, “Jangan takut pada makhluk ini karena Rabb kalian Maha Tinggi, sementara makhluk ini berlubang di bagian tengahnya. Sungguh, jika aku bisa menguasainya, pasti akan aku binasakan.’

Saat tiba waktu seperti yang dikehendaki Allah ‘Azza wa Jalla untuk meniupkan ruh padanya, Allah berfirman kepada para malaikat, ‘Setelah aku tiupkan sebagian ruh (ciptaan)-Ku padanya, sujudlah kalian semua padanya.’ Setelah Allah meniupkan ruh padanya, lalu ruh masuk di kepala, ia bersin, lalu para malaikat mengatakan, ‘Ucapkan, ‘Alhamdulillah!’ ia mengucapkan, ‘Alhamdulillah!’ Allah kemudian membalas, ‘Semoga Rabb-mu merahmatimu.’ Saat ruh masuk di kedua matanya, ia melihat buah-buahan surga. Saat ruh masuk ke perut, ia menginginkan makanan, ia kemudian bangun sebelum ruh sampai di kedua kaki dan menghampiri buah-buahan surga dengan terburu-buru. Itulah saat Allah berfirman, ‘Manusia dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.” (Al-Anbiya: 37).  ‘Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu.” (Al-Hijr: 30-31). Dan seterusnya hingga akhir kisah.

Bagian dari rangkaian hadist ini dikuatkan oleh beberapa hadist, meski sebagian besar dari kisah ini bersumber dari kisas-kisah Israiliyat.

Imam Ahmad mengatakan, “Abdush Shamad bercerita kepada kami, Hammad bercerita kepada kami, dari Tsabit, dari Anas, Nabi SAW bersabda, ‘Saat Allah menciptakan Adam, Allah membiarkannya selama yang ia kehendaki, Iblis kemudian berputar mengelilinginya. Saat melihatnya memiliki rongga pada bagian dalam, Iblis tahu ia adalah makhluk lemah tak berkuasa (menahan keinginan diri dan menolak bisikan jahat setan)’.” [Syahida.com]

– Bersambung…

Sumber : Kitab Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Kisah 31 Nabi dari Adam Hingga Isa, Versi Tahqiq 

Share this post

PinIt
scroll to top