Kisah Nabi Ibrahim (Bagian ke-1): Nama, Nasabnya, Waktu dan Tempat Kelahiran Nabi Ibrahim

haji9Syahida.com – Ia adalah Ibrahim bin Tarikh (250) bin Nahur (148) bin Sarugh (230) bin Raghu (239) bin Faligh (439) bin Abir (464) bin Shalih (433) bin Arfakhsyadz (438) bin Sam (600) bin Nuh Alaihis Salaam.

Demikian teks Ahli Kitab dalam kitab Taurat. Usia mereka diketahui karena disebutkan di bawah setiap nama mereka dengan tulisan India, juga berdasarkan sejumlah sumber lain. Usia Nabi Nuh sudah kita jelaskan sebelumnya, sehingga tidak perlu lagi diulang.

Al-Hafizh Ibnu Asakir menyebutkan dalam biografi Ibrahim Al-Khalil dalam kitab At-Tarikh, diriwayatkan dari jalur berbeda dari Ikrimah, ia menyatakan, “Abu Ibrahim dipanggil dengan kuniah Abu Dhaifan.”

Para ahli sejarah menyebutkan, ketika usia Tarikh mencapai 75 tahun, ia memiliki anak Ibrahim, Nahur dan Haran. Haran memiliki anak bernama Luth.

Menurut para ahli sejarah, Ibrahim adalah anak tengah. Haran meninggal dunia di tanah kelahirannya saat ayahnya masih hidup, yaitu kawasan keturunan Kaldan. Maksudnya negeri Babilon.

Inilah data yang shahih dan masyhur di kalangan para ahli biografi, sejarah dan peristiwa. Al-Hafizh Ibnu Asakir menyatakan riwayat ini shahih setelah menyebutkan riwayat dari jalur Hisyam bin Ammar, dari Walid, dari Sa’id bin Abdul Aziz, dari Makhul, dari Ibnu Abbas, ia menyatakan, “Ibrahim lahir di Ghauthah, Damaskus, di sebuah perkampungan bernama Barazah, di pegunungan Qasiun.”[1] Setelah itu Ibnu Asakir mengatakan, “Yang benar, Ibrahim lahir di Babilon. Adanya Ibrahim dikaitkan dengan kawasan tersebut, karena ia pernah shalat disana datang untuk membantu Nabi Luth. [Syahida.com]

— Bersambung…

1. Sebuah gunung tinggi menghadap kota Damaskus, Baca: Mu’jamul Buldan (IV/295).



 

Sumber:  Kitab Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Kisah 31 Nabi dari Adam Hingga Isa, Versi Tahqiq

Share this post

PinIt
scroll to top