Kisah Nabi Ibrahim (Bagian ke-15): Ibrahim Kembali ke Baitul Maqdis

Ilustrasi. (Foto : alwi96.blogspot.com)

Ilustrasi. (Foto : alwi96.blogspot.com)

Syahida.com – Setelah peristiwa itu, Ibrahim Al-Khalil meninggalkan Mesir menuju Baitul Maqdis dengan membawa sejumlah binatang ternak dan harta benda melimpah, didampingi Hajar Al-Qibthiyah Al-Mishriyah.

Selanjutnya, karena Luth memiliki harta melimpah, Ibrahim memerintahkan Luth untuk merantau ke negeri Ghaur yang dikenal sebagai Ghaur Zaghar.[1] Luth kemudian singgah di kota Sondom,[2] ibukota Ghaur (Urdun) saat itu. penduduknya saat itu adalah orang-orang jahat, kafir dan keji.

Allah menuturkan wahyu kepada Ibrahim Al-Khalil, memerintahkannya untuk menatap ke utara, selatan, timur, dan barat sejauh matanya memandang. Allah menyampaikan berita gembira bahwa semua wilayah itu akan Allah berikan untuknya, juga keturunannya hingga sepanjang masa. Allah akan memperbanyak keturunannya hingga sebanyak bilangan pasir di bumi.

Berita gembira ini terus menyambung hingga umat ini, bahkan lebih sempurna dan lebih besar di tengah-tengah umat ini.

Seperti dikuatkan oleh sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam “Sungguh, Allah menghimpun bumi, lalu aku melihat belahan-belahan timur dan baratnya, kekuasaan umatku akan mencapai bagian-bagian bumi yang dihimpun untukku.[3]

Para ahli sejarah menyebutkan, sejumlah orang lalim menyerang Luth lalu menawannya, mereka merampas harta benda miliknya, dan membawa pergi hewan-hewan ternak miliknya. Saat berita itu terdengar oleh Ibrahim Al-Khalil, Ibrahim langsung bergerak bersama 318 orang menuju para pelaku tindak kejahatan tersebut. Ibrahim bersama pasukan akhirnya berhasil menyelamatkan Luth, mengembalikan harta benda miliknya, dan membunuh banyak sekali musuh-musuh Allah, mengalahkan mereka, dan mengejar mereka hingga ke utara Damaskus. Ibrahim bersama pasukan kemudian membunuh perkemahan di luar Damaskus, tepatnya di dekat Barzah. Menurut hemat saya, Maqam Ibrahim disebut seperti itu karena disitulah tempat pasukan Ibrahim berada. Wallahu a’lam.

Setelah itu Ibrahim pulang sebagai pemenang, disambut para Raja Baitul Maqdis dengan diagungkan, dimuliakan, dan ditaati. Ibrahim menetap disana. [Syahida.com]

  1. Ghaur Zaghar adalah sebuah dataran rendah di Zaghar, Urdun, di dekat Lautan Mati. (Mu’jamul Buldan, lll/143).
  2. Salah satu perkampungan kaum Luth. Penguasa setempat saat itu adalah seseorang bernama Sodom. (Mu’jamul Buldan, lll/200).
  3. Muslim dalam kitab Shahih-nya, kitab: Fitnah-fitnah, bab: Umat ini binasa karena ulah diantara sesama mereka sendiri, at-Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya, kitab: Fitnah-fitnah, bab: Riwayat tentang tiga permintaan Nabi SAW untuk umatnya.

— Bersambung…



Sumber: Kitab Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Kisah 31 Nabi dari Adam Hingga Isa, Versi Tahqiq

Share this post

PinIt
scroll to top