Dua Ayat Al-Qur’an : Kecaman dan Pujian

Ilustrasi. (Foto : lumea-islamica.com)

Ilustrasi. (Foto : lumea-islamica.com)

Syahida.com – Allah Subhanahu  wa Ta’ala berfirman:

“Tetapi mereka tidak mau tunduk kepada Tuhannya, dan (juga) tidak merendahkan diri.” (Al-Mu’min [23]: 76)

Ayat ini sebagai kecaman terhadap mereka karena mereka tidak mau tunduk kepada Allah. Maksudnya merendahkan diri, patuh, dan khusyu’ saat tertimpa musibah. Ini adalah ketundukan yang terpuji, karena menampakkan hajat dan kefakiran seorang hamba kepada Tuhannya, Penciptanya, dan Pelindungnya, tersungkur sujud di depan gerbang Ketuhanan-Nya, dan keberadaan-Nya di pintu penghambaan kepada-Nya.

Adapun firman Allah Subhanahu  wa Ta’ala,

“Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran [3]: 146)

Ini merupakan pujian bagi mereka karena mereka meninggalkan sikap menyerah terhadap musuh-musuh mereka, tidak merendahkan diri di hadapan selain Allah, dan tidak tunduk kepada selain-Nya, tetapi mereka memiliki keberanian, kesabaran, dan ketabahan yang sangat tinggi. Tidaklah dipandang baik mereka bersikap menyerah di sini, waktu berjihad saat terjadi pertempuran dengan musuh, karena sikap itu merupakan ketakutan, sikap pengecut, dan kepanikan. Jadi, sikap menyerah dan tunduk itu dipuji bila hanya ditunjukan kepada Allah. dan tercela jika ditujukan kepada selain-Nya. Dipuji bila dilakukan oleh seorang hamba kepada pelindung-Nya, dan dimurkai bila dilakukan oleh seorang hamba kepada selain Allah Subhanahu  wa Ta’ala. [Syahida.com]

Sumber: Buku “DEMI MASA!” (Dr. ‘Aidh Abdullah)  



Share this post

PinIt
scroll to top