Ya Allah, Bukakanlah Kebenaran bagi Kami

Ilustrasi. (Foto : islamiclife.com)

Ilustrasi. (Foto : islamiclife.com)

Syahida.com – Syu’aib diutus Allah kepada kaumnya, penduduk Madyan. Mereka berasal dari Arab pedalaman, dan tinggal di kota Madyan dekat tanah Ma’an dari puncak Syam (sekarang di Jordan yang berbatasan dengan tanah Hijaz). Mereka merampok dan meneror pejalan kaki. Mereka juga menyembah pohon ayik yang diyakini sangat angker. Mereka menipu dengan cara mengurangi jumlah timbangan dan takaran, dan mengambil keuntungan untuk kepentingan mereka sendiri. Dalam melakukan transaksi mereka membayar dengan harga yang tidak sesuai (kurang) untuk kepentingannya.

Nabi Syu’aib pun menyeru mereka untuk menyembah hanya kepada Allah Yang Mahaesa dan melarangnya untuk melakukan perbuatan keji, seperti melakukan penipuan dan perampokan. Syu’aib berkata kepada mereka, seperti diterangkan dalam al-Qur’an,

Dan (Kami telah mengutus) Syu’aib kepada penduduk Madyan. la berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya bukti yang nyata dari Tuhanmu telah datang kepadamu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan barang apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman maka bersabarlah hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim terbaik.”

(al-Araf [7]: 85-87)

Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah agamamau yang menyuruh kami agar kami meninggalkan apa yang disembaah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal.”

(Hud [11]: 87)

Syu’aib berkata, “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nyalah kami kembali.”

(Hud [11]:88)



Sebagian mereka ada yang beriman kepada syu’aib, namun kebanyakan tetap pada kekafirannya. Kaum syu’aib berkata sebagaimana tertera dalam al-Qur’an,

Mereka berkata, “Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dan orang-orang yang kena sihir, dan kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami, dan sesungguhnya kami yakin bahwa kamu benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta.”

(asy-Syu’ara’ [26]: 185-186)

Syu’aib berdoa sebagaimana yang terdapat dalam surat al-A’raf,

Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkau-lah pemberi keputusan yang terbaik.

(al-A’raf [7]: 89)

Allah mengabulkan doa nabi Syu’aib dan menyiksa kaumnya dengan menurunkan badai kepadanya sehingga mereka bergelimpangan di rumahnya. Allah telah menjatuhkan beberapa macam azab kepada mereka, lalu Allah menimpakan badai yang besar kepada mereka sehingga menjadi sunyi, juga ditimpakan kepada mereka gemuruh petir yang menggelegar, Allah juga mengirim panas api yang membinasakan mereka.

Sedangkan Syu’aib diselamatkan oleh Allah bersama orang-orang yang beriman bersamanya. Firman Allah swt,

Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.

(Hud [11]:94-95)

Sumber: Agar Doa Dikabulkan Allah, Manshur Abdul Hakim 

 

Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkau-lah Pemberi keputusan yang terbaik.

Share this post

PinIt
scroll to top