Matinya Dajjal

Ilustrasi. (Foto : sraux.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto : sraux.wordpress.com)

Syahida.com – Di dalam keterangan beberapa hadist shahih dinyatakan bahwa setelah Dajjal muncul, lalu ia mengarungi seluruh dunia. Seluruh tempat disinggahinya kecuali kota Mekah dan Madinah. Selama perjalanannya menjelajahi dunia, ia mampu menyesatkan sebagian besar umat manusia. Banyak sekali dari umat akhir zaman nanti yang tak tahan ditimpa oleh berbagai malapetaka dan fitnah yang disebabkan olehnya. Akhirnya sebagian besar mereka jatuh tunduk kepadanya dan menjadi pengikut setianya.

Kerusakan terjadi dimana-mana dan menyerang hampir ke seluruh penjuru lini kehidupan manusia. Kerusakan terparah yang dialami oleh manusia adalah kerusakan mental. Kerusakan tersebut berekses kepada terjerumusnya manusia ke arah meninggalkan agamanya yang lurus (Islam). Setelah kerusakan-kerusakan itu merata sampai ke seluruh penjuru dunia, akhirnya turunlah Nabi Isa as untuk menyelamatkan kondisi umat dari cengkeraman fitnah Dajjal yang sangat luar biasa. Konon Isa as akan turun di atas menara masjid putih di salah satu daerah Damaskus. Turunnya beliau disambut oleh seluruh kaum Muslimin yang selama ini menanti-nanti kedatangannya. Nabi Isa as ketika itu diliputi oleh segenap orang-orang beriman.

Sedangkan Dajjal setelah mendengar berita tentang turunnya Nabi Isa as dengan penuh rasa cemas ia segera menuju Baitul Maqdis karena mencari tempat pelarian. Isa as beserta kaum Muslimin segera memburu Dajjal yang sedang bersembunyi. Akhirnya Isa as bertemu Dajjal di pintu gerbang daerah Lad, yaitu satu daerah kecil yang dekat dengan Baitul Maqdis. Ketika Dajjal melihat Isa as, tubuhnya menjadi gemetar. Keringatnya mengucur deras seperti melelehnya lilin yang dipanaskan atau seperti garam yang dilarutkan di dalam air.

Menjelang dekatnya kematian Dajjal, Isa as berkata:

“Wahai Dajjal! Sesungguhnya kamu tidak akan dapat mengelak dari pukulanku. Terimalah pukulanku ini.”

Setelah berkata demikian, Isa as mengejar-ngejar Dajjal yang sedang ketakutan dan lari terbirit-birit. Dengan sekali tusukan akhirnya Dajjal dapat dilumpuhkan. Dajjal pun mati terkapar berlumuran darah. Sedangkan para pengikut setianya, setelah melihat kondisi Dajjal sedemikian buruknya, mereka lari ketakutan, masing-masing mereka mencari tempat persembunyian untuk menyelamatkan diri. Akan tetapi, kaum Muslimin yang sejak semula di bawah komando Nabi Isa as tidak akan membiarkan mereka begitu saja. Mereka segera memburu para pengikut setia Dajjal itu dengan penuh semangat. Setiap kali mereka bersembunyi di balik pohon atau bongkahan batu, pohon-pohon dan batu-batu itu selalu memberi tahu keberadaan mereka kepada kaum Muslimin, dengan berkata: “Hai orang Islam! Hai hamba Allah! Kemarilah, di belakang sini ada orang-orang Yahudi. Bunuhlah mereka semua!” Pohon-pohon dan batu-batu itu memang telah ditakdirkan oleh Allah SWT dapat berbicara, kecuali pohon Ghardaq, sebagai pohonnya orang-orang Yahudi.

Dengan terbunuhnya Dajjal berarti telah berakhirnya berbagai malapetaka dan fitnah besar yang selama itu membayangi-bayangi kehidupan umat manusia. Dajjal memang telah ditakdirkan oleh Allah SWT untuk mati di tangan Nabi Isa as.

Di dalam riwayat Jabir ra, Rasulullah SAW bersabda:



“Dajjal akan keluar pada saat terjadinya dekadensi semangat keagamaan dan kemunduran ilmu pengetahuan (secara drastis)…, kemudian Isa bin Maryam turun (dari langit). Di tengah-tengah kegelapan ia memanggil-manggil dengan berkata: “Wahai manusia! Apakah yang menyebabkan kalian condong kepada seorang pembohong besar yang keji?” (mereka menduga kalau suara yang keluar dari arah kegelapan itu adalah suara jin) mereka menjawab: “Laki-laki ini adalah jin.” Kemudian mereka keluar bersama-sama (untuk mencari sumber suara). Ternyata yang mereka dapati adalah Isa bin Maryam as. Tatkala datang waktu shalat Subuh, Isa as dipersilakan untuk menjadi imam. Mereka berkata: “Wahai roh Allah silakan maju (untuk menjadi imam)”, Ia berkata: “Silakan imam kalian saja yang maju dan memimpin shalat kalian (biarkan aku menjadi makmum saja). Setelah shalat selesai ditunaikan. Tatkala ia melihat Dajjal, ia mendapati si Pembohong besar itu larut dalam perasaan ketakutan. Perasaan takutnya dilukiskan seperti larutnya garam di dalam air. Lalu Isa as seraya menghampiri dan membunuhnya sehingga suara pohon dan batu pun terdengar: “Wahai roh Allah! Di sini ada orang-orang Yahudi, bunuhlah mereka!” Isa as (bersama-sama kaum Muslimin) tidak menyisakan satu pun dari para pengikut setia Dajjal, kecuali ia menghabisinya semua.” (HR. Imam Ahmad). [Syahida.com]

Sumber : Kitab Fenomena Kiamat, Ikhwan Fauzi, Lc.

Share this post

PinIt
scroll to top