Tetaplah Beramal Meski Membuat Murka Manusia

Ilustrasi. (Foto: justanotherdigitaldiary.wordpress.com)

Ilustrasi. (Foto: justanotherdigitaldiary.wordpress.com)

Syahida.com – Engkau harus meniatkan seluruh amalmu untuk Allah ‘Azza wa Jalla. Bila engkau melakukan apa yang kusarankan ini, Allah ‘Azza wa Jalla pasti akan menjadikanmu seorang yang tak membutuhkan seluruh makhluk dan menganugerahkan kepadamu semua jenis kebaikan.

Jangan sekali-kali berpaling dari-Nya dengan menuruti keinginan hawa nafsu dan makhluk, karena Dia akan mengubah kondisimu yang baik dan menggagalkan seluruh keinginanmu.

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Orang yang membuat senang manusia dengan membuat durhaka Allah, pasti akan dicela oleh orang yang memujinya sebelum itu.” (Hadits riwayat al-Bazzar dalam Kasyf al-Atsar nomor 3568 dan al-Baihaqi dalam az-Zuhud nomor 887, lihat juga Majma’ az-Zawa’ide 10/228)

Kehidupan paling menyenangkan adalah kehidupan orang yang hidup bersama Allah ‘Azza wa Jalla. Jika engkau bertanya, “Bagaimana saya bisa hidup bersama-Nya?” Maka jawabannya adalah engkau melaksanakan perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, menaati aturan-aturan-Nya, ridha pada ketetapan-Nya, menjaga adab yang baik di tempat sepi, banyak menyebut nama Allah, dan membersihkan hati dari rasa benci pada ketetapan takdir-Nya.

Selain itu, bila engkau membutuhkan, engkau meminta hanya kepada-Nya; Bila Dia memberi engkau senang, tapi bila Dia tidak memberi engkau tetap ridha kepada-Nya dan engkau pun sadar bahwa keengganan-Nya memberi bukan karena kekikiran-Nya, tapi karena berbelas kasih kepadamu. Walaupun begitu, jangan pernah berhenti meminta kepada-Nya, karena engkau telah disuruh beribadah melaksanakannya.

Bila senantiasa seperti itu, engkau pasti akan dianugerahi rasa cinta dan tawakal kepada-Nya, lalu rasa cinta itu akan menuntunmu ke sesuatu yang kauinginkan serta akan membuahkan cinta Rabb kepadamu. Saat itulah engkau akan menjalani kehidupan orang-orang yang bahagia, dan kebaikan tak mungkin ada pada kehidupan jenis lain, karena kebanyakan manusia sengsara dalam kehidupannya.

Kebanyakan manusia bergulat dengan usaha-usaha lahirnya dan memfokuskan hatinya hanya kepadanya. Mereka letih memburu rezeki dengan sifat rakus yang melampaui batas dan kecenderungan yang berlebihan kepada makhluk. Mereka bersedih kala keinginan-keinginannya tak tercapai, padahal takdir tetap akan berjalan dan tak memedulikan kemurkaan makhluk. Mereka hanya akan mendapatkan apa yang telah ditetapkan untuknya, dan mereka juga akan gagal mendapatkan kedekatan dengan Rabb-nya, rasa cinta-Nya serta adab yang baik dalam berinteraksi dengan-Nya, dan itu tak ubahnya seperti hidup binatang. [Syahida.com/ ANW]

===



(Sumber : Kitab MINHAJUL QASHIDIN, “Jalan orang-orang yang mendapat petunjuk”, Karya IBNU QUDAMAH, Penerjemah: Kathur Suhardi, Penerbit: Pustaka Al Kautsar)

Share this post

PinIt
scroll to top