Waspadalah, Kebiasaan Menggunakan Berbagai Sarana Hiburan, Permainan, dan Tarik Suara, Dapat Menggerogoti Imanmu

Syahida.com – Kebiasaan menggunakan berbagai sarana, seperti berbagai sarana hiburan, permainan yang tiada gunanya, berbagai sarana tarik suara (nyanyi), dan berbagai sarana yang menjurus kepada dekadensi moral, dapat menggerogoti iman yang bersangkutan.

Ilustrasi. (Foto: thepeopleofthebook.org)

Ilustrasi. (Foto: thepeopleofthebook.org)

Ada tujuh macam bahaya (kerugian) yang ditimbulkan olehnya:

(1). Masyarakat akan dilanda oleh kesenangan melihat video, bioskop, dan majalah. Seorang pemuda di antara mereka yang kecanduan mengatakan kepada dirinya sendiri: “Mengapa kita mesti hidup dalam kondisi seperti ini (segalanya serba tidak boleh), sedang mereka hidup seakan-akan di surga menikmati segala sesuatu yang ada padanya.” Hal seperti ini jelas akan menggerogoti agamanya sendiri tanpa ia sadari karena kekagumannya kepada kehidupan ala Barat, sedang dia lupa kepada firman Allah SWT yang menyebutnya:

Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu.” (QS. At-Taubah (9): 85).

Kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-A’raaf (7): 128).

Sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan, sedang mereka tidak diberi pertolongan.” (QS. Fushilat (41): 16).

(2). Terhapusnya syiar agama dari dalam kalbu yang bersangkutan, karena tidak sekali-kali seorang hamba menekuni salah satu dari sarana yang merusak, melainkan terhapuslah syi’ar-syi’ar agama dan rasa takut kepada Allah dari dalam kalbunya. Orang yang selamanya membicarakan perihal Rasul SAW, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali dalam majelis-majelisnya, tidaklah sama dengan orang yang setiap pagi dan petangnya menujukan pandangannya hanya kepada musuh-musuh Allah yang terdiri dari orang-orang asing, orang-orang Barat, dan kaum orientalis serta antek-anteknya. Memang fenomena ini dapat disaksikan kejadiannya.

(3). Padamnya keteladanan di dunia, karena keteladanan orang muslim di dunia ini adalah sosok pribadi Muhammad SAW. Apabila hal ini telah berpaling dari diri seorang muslim karena terbujuk oleh sarana permainan dan hal-hal yang merangsangnya, maka tiada lagi baginya keteladanan yang dapat dijadikan pegangan olehnya, kecuali hanya keteladanan yang cacat.



(4). Melemahnya debet pemasukan ilmu agama.
Orang yang paling lemah penghasilan ilmu agamanya adalah orang yang pendidikannya bersumberkan dari hal-hal telah disebutkan di atas, sehingga seseorang dari mereka mengira bahwa surat kabar harian akan menyuburkan pendidikannya, hal ini keliru besar. Sebenarnya surat kabar harian hanyalah berita, bukan ilmu. Barangsiapa yang menjadikan pendidikannya dan penghasilan ilmunya dari surat kabar harian, maka dia adalah orang yang paling minim penghasilan ilmunya.

(5). Penyakit meniru yang melanda kalangan pemuda akibat pengaruh sarana-sarana tersebut, sehingga seorang pemuda muslim meniru cara jalan, cara makan, dan cara minum orang-orang kafir, sehingga Anda akan menjumpai anak-anak berupaya meniru orang kafir karena mereka sering melihat cara berpakaian, cara makan, dan cara bicaranya.

(6). Meremehkan berbagai larangan karena sering melihatnya dilakukan.
Sebelum kita mengenal majalah porno dan lain-lainnya yang semisal, sangatlah tabu bagi seseorang bila melanggar sunnah dalam berbagai urusan, karena dia hanya melihat masyarakat yang memelihara agamanya dan melihat semua orang memahai manhaj yang dilakukan oleh para sahabar.

Akan tetapi sekarang, hal-hal yang dilarang itu telah banyak dilihat sehingga menjadi kebiasaan dalam hidupnya dan terasa sebagai hal yang ringan.

Oleh karena itu, bila Anda membicarakan perkara-perkara ini, dia akan menjawab, “Ah, ini kan hanya masalah ringan, bukan masalah yang berat.”

Pada akhirnya, kita melihat di kalangan masyarakat kita terdapat orang yang tidak memperhatikan sama sekali masalah hijab di lain negeri yang diberkati ini, karena banyaknya pakaian yang terbuka dan blak-blakan yang dilihatnya.

(7). Mengagumi orang kafir. Karenanya, pembicaraan orang-orang hanya seputar kekuatan negeri Barat, potensi dan kemampuannya yang tak terkalahkan dan sebagainya, sehingga pada akhirnya kita secara psikologis kalah karena banyaknya berita dan pertunjukan seperti ini yang kita dengar dan kita saksikan, tanpa disadari menggerogoti semangat dan daya juang umat ini sehingga melemahkannya. Mereka sama sekali tidak ingat akan kekuasaan Yang Maha Tunggal lagi Maha Esa, pencipta bumi yang menjadi tempat hidup orang kafir yang mereka kagumi ini.

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah’, maka terjadilah ia.” (QS. Yaasiin (36): 82).

Wahai saudara-saudara sekalian, berbagai penyebab penyimpangan telah saya kemukakan ini adalah bersumberkan dari pendapat kalangan ahlul ilmi dan ulama salaf yang shalih dan sebelumnya sudah barang tentu bersumberkan dari ayat-ayat dan hadits-hadits. [Syahida.com/ANW]

==

Sumber: Kitab Hidupkan Hatimu, Karya: Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al-Qarni. Penerjemah: Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, LC., Penerbit: Irsyad Baitus Salam

Share this post

PinIt
scroll to top