Cara Berpuasa di Negeri yang Mana Posisi Matahari Tidak Pernah Terbenam

Ilustrasi. (Foto: detektif-fisika-doni.blogspot.com)

Ilustrasi. (Foto: detektif-fisika-doni.blogspot.com)

Syahida.com – Barangsiapa yang tinggal di negeri yang mana matahari tidak terbenam selama musim panas dan matahari tidak terbit selama musim dingin, atau di negeri yang siangnya terus berlangsung enam bulan dan malamnya juga demikian, atau lebih atau juga kurang, maka wajib atas mereka berpuasa dengan mengacu pada negeri yang terdekat ke negerinya untuk membedakan antara malam dan siang. Dan lamanya waktu siang dan malam itu 24 jam.

Mereka mesti membatasi permulaan dan akhir bulan Ramadhan. Waktu berpuasa dan berbuka disesuaikan dengan negeri tetangga.

Barangsiapa menyetubuhi istrinya di siang hari pada bulan Ramadhan padahal istrinya sedang haid, maka dia wajib membayar kafarat dan mengqadha, juga bersedekah satu dinar atau separuhnya sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya.

Bila pesawat telah lepas landas sebelum maghrib lalu meninggi di udara, maka tidak halal bagi orang yang puasa untuk berbuka hingga terbenamnya matahari.

Barangsiapa yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena menentang kewajiban tersebut, maka dia kafir. Barangsiapa tidak berpuasa bulan Ramadhan karena meremehkan dan malas, maka ia tidak kafir, dan shalat yang dia dirikan sah, namun dia berdosa besar. [Syahida.com/ANW]

==

Sumber: Kitab Ensiklopedi Islam Al-Kamil, Karya: Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Penerjemah: Achmad Munir Badjeber, M.Ag., Futuhal Arifin, Lc., Ibnu Muhammad, Lc., M. Rasyikh, Lc., Penerbit: Darus Sunnah



Share this post

PinIt
scroll to top