Al-Quran

Janganlah Berlebih-Lebihan Dalam Makanan dan Pakaian

Advertisement

Ilustrasi. (Foto: The Interpreter)

Syahida.com

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raf: 31).

Firman-Nya, “Makanlah dan minumlah,” al-Bukhari mengatakan, Ibnu Abbas berkata, “Makan (dan minum)lah sesukamu dan berpakaianlah sesukamu, asalkan terluput dari dua perkara: berlebih-lebihan dan sombong.” Ibnu Jarir mengatakan, Muhammad bin ‘Abdil A’la menuturkan kepada kami, Muhammad bin Tsaur menceritakan kepada kami dari Ma’mar, dari Ibnu Thawus, dari ayahnya, dari Ibnu ‘Abbas, ia mengatakan, “Allah menghalalkan makan dan minum selagi tidak berlebih-lebihan atau sombong.” (Ibnu Katsir berkata) Sanadnya shahih. Imam Ahmad meriwayatkan dari al-Miqdam bin Ma’dikarib al-Kindi, ia mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang hamba memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah manusia memakan makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika ia harus melakukannya lebih dari itu, maka hendaklah ia menjadikannya sepertiga untuk makanan, yang sepertiganya untuk minuman, dan yang sepertiganya lagi untuk nafasnya.” Hadits ini juga diriwayatkan an-Nasa-i dan at-Tirmidzi. Ia menilai hasan, dan dalam suatu naskah, hasan shahih.

‘Atha’ al-Khurasani menuturkan dari Ibnu ‘Abbas tentang firman-Nya, “Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Ini berkenaan dengan makanan dan minuman.

Ibnu Jarir berkata: Dan firman Allah, “Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan,” Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui ketentuan-Nya dalam perkara halal atau haram. Dia tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan dalam apa yang dihalalkan-Nya dengan menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal. Tetapi Dia menyukai agar dihalalkan apa yang dihalalkan-Nya dan diharamkan apa yang diharamkan-Nya. Itulah keadilan yang diperintahkan-Nya.” [Syahida.com/ANW]

==



Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 3, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir

Advertisement
Admin Syahida

Disqus Comments Loading...
Share
Kontributor:
Admin Syahida

Recent Posts

Perhatian Rasulullah SAW Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat (Bagian ke-1)

Tanda-tanda hari Kiamat termasuk salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW dalam…

4 tahun yang lalu

Perhatian Al-Quran Terhadap Tanda-Tanda Hari Kiamat

Adapun tanda-tanda peristiwa yang membicarakan dekatnya hari Kiamat, maka ayat-ayat tersebut terkesan membicarakan secara sekilas.…

4 tahun yang lalu

Sikap yang Baik dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

“Ilusi adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah pertama untuk penyembuhan”.…

4 tahun yang lalu

Pandemik, COVID-19, Babi, dan Akhir Zaman

Mengapa Nabi Isa - sebagai bagian dari umat Nabi Muhammad - malah justru membunuh babi…

4 tahun yang lalu

Antara Samiri dan COVID-19

Sejak mewabahnya COVID-19, kini hampir sebagian besar penduduk bumi dilarang untuk saling bersentuhan, harus menjaga…

4 tahun yang lalu

Antara Doa Nabi Ibrahim AS, Doa Nabi Muhammad SAW, Wabah COVID-19, dan Dajjal

Sejak awal tahun 2020 ini, seluruh dunia dilanda wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2…

4 tahun yang lalu
Advertisement

This website uses cookies.