Syahida.com – Allah menjelaskan sisi kemuliaan Adam terkait ilmu yang melebihi kemuliaan mereka, Allah SWT berfirman, “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya.” Ibnu Abbas menafsirkan, “Yang dimaksud adalah nama-nama benda yang diketahui manusia, mulai dari manusia, hewan, bumi, tanah, lautan, gunung, unta, keledai dan nama-nama benda lainnya.” Riwayat lain menyebutkan, Allah mengajarkan nama lembaran, takdir dan lainnya, hingga nama kentut yang tidak bersuara dan yang bersuara. Mujahid menafsirkan, “Allah mengajarkan nama-nama hewan, burung, dan segala sesuatu kepada Adam.” Penjelasan serupa disampaikan Sa’id bin Jubair, Qatadah dan Muffasir lain.
Ar-Rabi’ menafsirkan , “Allah mengajarkan nama-nama malaikat pada Adam.” Abdurrahman bin Zaid menafsirkan, “Allah mengajarkan nama-nama keturunan Adam padanya.” Yang shahih, Allah mengajarkan nama-nama benda dan perilakunya, mulai dari benda-benda besar hingga kecil, seperti yang disinggung oleh Ibnu Abbas.
Terkait hal ini, Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari jalur Sa’id dan Hisyam dari Qatadah, dari Anas bin Malik, dari Rasulullah beliau bersabda, “Kaum mukminin berkumpul pada hari kiamat, mereka berkata: ‘Mari kita memohon syafaat kepada Rabb.’ Mereka kemudian menemui Adam, mereka berkata, ‘Kau ayah manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, memerintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, mengajarimu nama-nama segala sesuatu,” dan seterusnya hingga akhir hadist.
“Kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, ‘Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” Hasan Al-Bashri menyatakan, “Kala Allah hendak menciptakan Adam, para malaikat berkata, “Setiap kali Rabb kita mencipatakan suatu makhluk, para malaikat berkata, ‘Setiap kali Rabb kita menciptakan suatu makhluk, kita pasti lebih tahu dari makhluk itu.’ Allah kemudian menguji mereka dengan Adam. Itulah yang di maksud firman Allah SWT, ‘Jika kamu yang benar!” Pendapat lain menyebutkan penjelasan berbeda, seperti yang telah kami sampaikan secara panjang lebar dalam kitab tafsir.
“Mereka menjawab, ‘Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana’,” yaitu Mahasuci Engkau bahwa ada seorang makhluk yang mengetahui sebagian dari ilmu-Mu tanpa Engkau ajari, seperti yang Allah sampaikan di tempat berbeda, “Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki.” (Al-Baqarah: 255).
“Dia (Allah) berfirman, ‘Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!’ Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, ‘Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?” yaitu, Aku mengetahui apa yang tersembunyi, sebagaimana mengetahui yang nyata.
Menurut pendapat lain, maksud firman Allah, “Dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan,” yaitu kata-kata para malaikat, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,” sementara maksud friman, “Dan apa yang kamu sembunyikan,” yaitu kata-kata iblis kala banyak sekali kebaikan disembunyikan untuk Adam, seperti di nyatakan Sa’id bin Jubair, Mujahid, As-Suddi, Dhahhak, Ats-Tsauri dan pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, Abu Aliyah, Rabi’, Hasan, dan Qatadah menyatakan, “Dan apa yang kamu sembunyikan,” yaitu kata-kata para malaikat, “Setiap kali Rabb kita menciptakan suatu makhluk, kita pasti lebih tahu dan lebih mulia dari makhluk itu.” [Syahida.com]
– Bersambung…
Sumber : Kitab Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi, Kisah 31 Nabi dari Adam Hingga Isa, Versi Tahqiq