Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah (Bagian ke-11) : Suasana Rumah yang Islami

Ilustrasi. (Foto : derumah.com)

Ilustrasi. (Foto : derumah.com)

Syahida.com Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ia berkata: “Rasulullah bersabda; ‘Tiga golongan yang tidak akan masuk surga, yaitu orang yang durhaka kepada ibu bapaknya, orang yang menggunakan rumahnya untuk berbuat duyuuts, dan perempuan yang menyerupai laki-laki.’” (HR. Hakim)

Penjelasan:

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang berbuat duyuuts, anak yang durhaka kepada ibu bapaknya, dan perempuan yang menyerupai laki-laki tidak akan masuk surga. Orang yag berbuat duyuuts yaitu orang yang membiarkan rumanya dijadikan tempat melakukan perbuatan haram oleh anggota keluarganya atau orang lain. Misalnya, rumahnya menjadi tempat orang minum minuman keras, berzina, berjudi, berpacaran, dan sebagainya.

Rumah yang dijadikan tempat melakukan perbuatan haram adalah rumah maksiat. Rumah seperti ni pasti dipenuhi dosa. Rumah yang dipenuhi dosa pasti akan jauh dari rahmat Allah. Sebagai gantinya, rumah ini akan dipenuhi oleh hawa nafsu dan setan.

Rumah yang dikuasai oleh hawa nafsu dan setan tentu akan membuat penghuninya dipenuhi keresahan, kebingungan, stres, dan tidak tahu jalan untuk mengatasi kemelut kehidupan secara tenang, tenteram, kasih sayang, apalagi memberi kebaikan kepada orang lain.

Sebaliknya, rumah yang bersih dari hal-hal yang dilarang oleh Islam akan dipenuhi oleh suasana saling mencintai, menyayangi, cerah, tenteram, aman, dan bahagia. Suasana rumah seperti ini bahkan dapat memberi kebaikan kepada orang lain.

Selain bersih dari perbuatan-perbuatan haram, di dalam rumah yang bersuasana islami tidak didapati hal-hal yang menjauhkannya dari rahmat Allah, antara lain:

1. Tidak memasang genta/lonceng.



Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

Dari Bunanah, bekas budak Abdurrahman bin Hayyan Al-Anshari dari ‘Aisyah ia berkata: “Ketika di dekat ‘Aisyah ada seorang budak perempuan dengan memakai genta yang berbunyi, ‘Aisyah lalu berkata: ‘Jangan kamu masukan dia ke tempat saya sebelum kamu lepaskan gentanya.’ Ia (‘Aisyah) pun berkata: ‘Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Malaikat tidak mau masuk ke sebuah rumah yang ada genta padanya.’” (HR. Abu Dawud)

Memasang genta/lonceng di luar atau di dalam rumah, baik untuk hiasan maupun untuk alat bagi tamu memberitahukan kedatangannya kepada tuan rumah, merupakan perbuatan terlarang. Genta adalah lambang agama Kristen untuk menyeru pengikutnya melakukan ibadah, seperti halnya adzan pada ajaran Islam. Walaupun genta yang kita pergunakan di dalam atau di luar rumah tidak dimaksudkan meniru orang Kristen, tetapi memasangnya tetap tidak diperbolehkan. Malaikat tidak mau masuk ke rumah yang memasang genta.

2. Tidak terpasang gambar atau patung

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits berikut;

“Sesungguhnya rumah yang di dalamnya terdapat shurah, tidak akan dimasuki oleh malaikat.” (HR. Bukhari)

Rumah yang memasang shurah tidak akan dimasuki malaikat. Malaikat yang dimaksud dalam hadits di atas adalah malaikat rahmat. Oleh karena itu, rumah yang di dalamnya dipasang shurah, baik berupa gambar atau patung, akan dijauhkan dari rahmat Allah swt.

Gambar dan patung yang tidak boleh dipasang ialah gambar dan patung makhluk bernyawa, seperti manusia dan hewan, dalam bentuk sempurna atau bisa hidup bila diberi nyawa. Gambar tersebut dapat berupa lukisan atau foto. Boneka dan miniatur bintang termasuk dalam pengertian patung. Gambar dan patung seperti ini dilarang dipajang di dalam rumah. Adapun gambar-gambar dan patung-patung yang disembah orang, haram berada di rumah seorang muslim, sedangkan gambar-gambar dan patung-patung yang dikuatirkan akan disembah orang, boleh ada dirumah kita, tetapi tidak boleh dipajang terbuka.

Gambar atau patung yang disembah atau dikhawatirkan akan disembah, biasanya berupa gambar atau patung Nabi, orang-orang yang shalih, dan ketua-ketua agama. Orang-orang Nasrani biasa menghias rumah-rumah mereka dengan gambar-gambar tersebut. Oleh karena itu, Nabi saw mencela perbuatan mereka sebagaimana dalam Hadits di bawah ini:

Dari ‘Aisyah: “Sesungguhnya Ummu Habibah dan Ummu Salamah menceritakan kepada Rasulullah saw. satu geraja yang mereka lihat di negeri Habasyah, yang di dalamnya ada shurah-shurah. Maka Rasulullah saw bersabda: ‘Sesungguhnya mereka itu, apabila ada di antara mereka seorang yang shalih, lalu ia mati, mereka jadikan tempat sembahyang diatas kuburnya, dan mereka buat padanya shurah-shurah itu. Mereka itu orang-orang yang jahat pada pandangan Allah pada hari kiamat.’” (HR. Muslim no. 822 CD)

3. Tidak terdapat anjing.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits berikut:

Dari Ibnu ‘Umar ra, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa memelihara anjing selain anjing pemburu dan penjaga ladang. Maka sesungguhnya pahala dari yang bersangkutan setiap hari berkurang 2 qirath.’” (HR. Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i)

Rumah yang ada anjingnya, baik di dlam maupun di luar, tidak akan dimasuki malaikat rahmat, kecuali anjing yang dipelihara itu untuk keperluan berburu dan menjaga ladang.

Rumah yang tidak dimasuki malaikat rahmat akan jauh dari suasana sakinah penuh berkah. Demikianlah karena malaikat rahmat yang datang ke rumah orang-orang yang beriman adalah untuk memohonkan kebaikan bagi penghuni rumah.

Untuk itu, kewajiban menciptakan suasana islami di dalam rumah kita supaya hidup kita dalam berumah tangga dipenuhi kebahagian dan berkah. [Syahida.com]

—–

Bersambung….

Sumber : 25 Ciri Keluarga Sakinah Penuh Berkah dan Langkah Mewujudkannya, Drs. Muhammad Thalib

Share this post

PinIt
scroll to top