Resep Mudah Bangun untuk Shalat Subuh

Ilustrasi. (Foto : elitha-eri.net)

Ilustrasi. (Foto : elitha-eri.net)

Syahida.com – Berikut tips agar mudah bangun untuk shalat Subuh:

1. Tinggalkan Maksiat

Beberapa ulama salaf berkata, “Tidaklah shalat Subuh secara berjamaah ditinggalkan melainkan karena dosa.” Yang demikian itu karena maksiat adalah jerat dan perangkap setan. Jika anda bermaksiat dan tidak segera bertaubat, maka anda masuk ke dalam perangkapnya, anda pun menjadi tawanannya. Dan tawanan adalah milik musuh yang menawannya. Terserah kepadanya kapan dia melepaskan tawanannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Maha Pemurah, Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan  mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling datang kepada Kami (di hari Kiamat) dia berkata; ‘Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak timur dan barat.’ Maka setan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia).” (Az-Zukhruf: 43: 36-38)

2. Tidur lebih awal

Adalah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya’ dan mengobrol sesudahnya.

3. Tidur dalam keadaan suci

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Barangsiapa tidur dalam keadaan suci, ada malaikat itu berkata, ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, Fulan; Sesungguhnya dia tidur dalam keadaan suci.”

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada seorang muslim yang tidur setelah berdzikir dan dalam keadaan suci lantas dia bangun di waktu malam dan memohon kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah kecuali Allah akan memberikannya.[1]



4. Tidur pada sisi tubuh bagian kanan (miring ke arah kanan) dan senantiasa menjaga dzikir, khususnya dzikir-dzikir sebelum tidur

Diantaranya dzikir yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Bara’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendatangi tempat tidurmu, berwudhulah seperti wudhumu untuk sholat. Kemudian berbaringlah pada sisi kanan tubuhmu dan bacalah:

(Ya Allah, Aku pasrahkan diriku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu, saat senang dan saat takut kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tempat lari dari-Mu selain kepada-Mu. Aku beriman kepada nabi-Mu yang engkau utus). Maka jika kamu mati diatas fitrah. Jadikanlah kalimat-kalimat itu ucapan terakhirmu.[2]

5. Membaca ayat kursi

Dengan bacaan ayat Kursi setan akan menjauh dari Anda sehingga tak punya daya untuk mengganggu anda semalaman. Keterangan hal itu diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari. Dikisahkan bahwa setan datang mencuri kurma zakat. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menangkapnya dan melepaskannya tiga kali. Pada kali yang ketiga Abu Hurairah mengancam, “Sungguh, aku akan membawamu ke hadapan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dan ini adalah kali terakhir. Engkau sudah berjanji untuk tidak kembali tetapi kamu tetap kembali.” “Lepaskan aku! Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, dengannya Allah mendatangkan manfaat bagimu,” katanya. “Baiklah, apa kalimat-kalimat itu?” tanya Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. “Jika kamu menuju tempat tidurmu bacalah ayat kursi (Al-Baqarah: 2: 255). Sungguh, penjaga dari Allah tetap menjagamu dan setan tidak akan mendektaimu sampai pagi.” Katanya. Ketika Abu Hurairah menyampaikan sampai pagi.” Katanya. Ketika Abu Hurairah menyampaikan peristiwa itu dan ucapan pencuri itu kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Sungguh dia telah jujur kepadamu padahal dia itu sangat pendusta. Apakah kamu tahu siapa yang kamu hadapi selama tiga hari ini, wahai Abu Hurairah?” “Tidak.” jawab Abu Hurairah. Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dia itu setan.[3]

6. Berniat bangun untuk melaksanakan shalat Subuh

Bahkan kalau bisa berniat untuk shalat malam. Imam An-Nasa’i meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa mendatangi tempat tidurnya lantas dia berniat untuk bangun shalat malam, maka jika dia tidak bangun sampai Subuh, dituliskan baginya (pahala) apa yang diniatkannya. Sementara tidurnya adalah shadaqah baginya dari Rabbnya.”[4]

7. Menggunakan alat bantu

Menggunakan alat bantu yang dapat membangunkan anda pada waktu yang anda inginkan, seperti jam beker, telepon, atau anda bersepakat dengan kawan, tetangga, atau kerabat untuk membangunkan anda. Ini termasuk tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa serta saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran  di dalam melaksanakan perintah Allah.

8. Segera bangun begitu terdengar kumandang Adzan

Di malam-malam musim dingin, sangat mungkin anda sedang menikmati hangatnya kasur dan lezatnya tidur saat anda mendengar seruan muadzin untuk menunaikan shalat. Anda akan mendengar suara dari dalam diri Anda, “Ayo, bangunlah untuk shalat!” saat anda menggeliat akan terdengar suara lain, “Tidurlah sedikit lagi,” lalu terdengar suara pertama, “Shalat itu lebih baik daripada tidur,” terdengar suara kedua, “Tidur itu nyaman sekali! waktu masih panjang! Tambahlah beberapa menit lagi!” dan begitulah, suara itu bergantian seiring hembusan nafas, “Tidur! Bangun! Tidur! Bangun! Tidur!”[5] maka barangsiapa bersegera bangun setelah mendengar perintah “Bangun!” sungguh dia telah mengalahkan setan dan sukses dengan keridhaan Ar-Rahman. Dan barangsiapa tidur saat terdengar perintah “Tidur!” maka dia telah dikuasai oleh setan dan telinganya dikencingi setan. Simpul-simpul setan di tengkuknya yang berbunyi “Malam masih panjang, tidurlah!” telah mempengaruhinya.

Bersegeralah seketika anda bangun. Jangan menunda-nunda. Tinggalkan kasur anda sambil berdzikir kepada Allah, berwudhu, dan tunaikan shalat. Saat anda bangun tidur dan berwudhu, jangan lupa untuk melaksanakan perintah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang termuat dalam atsar Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berikut ini, “Jika salah seorang dari kalian bangun tidur lantas berwudhu, hendaklah ber-istintsar (memasukan air ke hidung dan membuangnya) tiga kali. Sesungguhnya setan bermalam di pangkal hidungnya.”[6]

9. Sebelum semua telah disebutkan diatas terlebih dahulu harus merendahkan diri dan berdoa kepada Allah agar Allah memudahkan anda dalam menaati-Nya dan beramal demi menggapai ridha-Nya. Sebaik-baik doa yang dapat anda panjatkan dalam hal ini adalah doa yang diajarkan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Mu’adz radhiyallahu ‘anhu,:

Ya Allah, tolonglah hamba agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.”[7]

Jangan lupa juga untuk menjelaskan nasihat hamba yang shalih, Uwais Al-Qarani. Ibnu Abdul Barr menulis, “Ketika Haram bim Hayan bertemu dengan Uwais Al-Qarani, dia mendapatkan beberapa petuah darinya. Diantaranya, ‘Wahai Haram, jadikan kematian sebagai bantalmu jika kamu tidur. Dan jadikan ia di depanmu jika kamu bangun. Janganlah kamu melihat kecilnya dosamu tetapi lihatlah siapa yang kamu maksiati! Barangsiapa mengagungkan perintah Allah maka dia telah mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wahai Haram, berdoalah kepada Allah agar memperbaiki hati dan niatmu. Sungguh, tidak ada yang lebih sulit untuk kamu perbaiki melebihi keduanya.”[8] [Syahida.com]

Sumber: Sulitkah Shalat Subuh Tepat Waktu? oleh Samir Al-Qarny bin Muhammad Riziq 

 

[1] Shahih Ibnu Hibban no. 1051. Di dalam Fath Al-Bari Ibnu Hajar menulis, “Ath-Thabarani meriwayatkan hadits yang semisal dengannya dari Ibnu ‘Abbas dengan sanad yang baik di dalam Al-Ausath.” Fath Al-Bari 12/ 390.

[2] Shahih al-Bukhari hadits no.6311.

[3] Shahih Al-Bukhari hadits no. 2311.

[4] Shahih Sunan An-Nasa’i hadits no. 1686

[5] Inilah makna yang disebutkan oleh Syaikh ‘Ali Ath-Thanthawi dalam kitabnya Ta’rifun ‘Am bi Din Al-Islam (mengenal secara umum agama Islam) halaman 15. Ini adalah suatu realita yang dapat dilihat. Inilah yang beliau sebut sebagai ucapan akal dan nafsu. Namun saya lebih menguatkan pendapat bahwa was-was itu datang dari setan dan nasihat dari malaikat. Hal ini didukung oleh sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Di hati ada dua bisikan: bisikan dari malaikat berupa ajakan kepada kebaikan, membenarkan kebenaran dan mencegah kejahatan. Barangsiapa mendapatinya hendakklah dia tahu bahwa itu datangnya dari Allah dan hendaklah memuji-Nya. Dan bisikan dari musuh berupa ajakan kepada kejahatan dan mendustakan kebenaran. Barangsiapa mendapatinya hendaklah dia berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.” Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan dinyatakannya sebagai hadits hasan. Juga oleh An-Nasa’i di dalam Al-Kubra. Demikian dikatakan oleh Al-Iraqi di dalam Ta’liq Ihya ‘Ulumiddiin 3/30.

[6] Shahih Al-Bukhari hadits no. 3295

[7] Shahih Jami’ Shagir hadits no. 3063

[8] Bahjat Al-Majalis, 2/250

Share this post

PinIt
scroll to top