Khadijah Binti Khuwailid, Shohabiyah yang Dijamin Masuk Surga (Bagian ke-11): Kesetiaan Khadijah

Ilustrasi. (Foto : zmescience.com)

Ilustrasi. (Foto : zmescience.com)

Syahida.com – Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, sangat sayang dan baik kepad Ummul Mu’minin Khadijah radhiyallahu ‘anhua. Bahkan itu berlanjut meskipun Khadijah telah meninggal dunia. Itu terbukti dari seringnya beliau menyebut nama Khadijah dan menyebut segala kelebihan dan kemuliaan yang dimiliki Khadijah dan menyebut segala kelebihan dan kemuliaan yang dimiliki Khadijah.

Juga dengan orang yang tidak pantas diperlukan dengan baik saja, Rasulullah tetap bersikap baik, terlebih dengan Khadijah yang merupakan gudang kebaikan dan kemuliaan. Jadi, tidak heran jika sikap baik Rasulullah kepada Khadijah tidak pernah putus.

Diantara bukti sikap baiknya kepada Khadijah adalah peristiwa yang terjadi pada saat perang Badr, yakni ketika Abul Ash bin Rabi’ menantu Khadijah radhiyallahu ‘anha, menjadi tawanan perang. Zainab (istri Abul Ash) mengirim tebusan untuk membebaskan suaminya. Diantara harta tebusan yang dikirim adalah kalung emas pemberiaan ibundanya (Khadijah) saat pernikahan. Ketika Rasulullah melihat kalung itu, hati beliau luluh teringat akan almarhum istrinya (Khadijah). Beliau berkata kepada para sahabat. “Jika kalian mau membebaskan Abul Ash, dan mengembalikan kalung itu, silakan.”

Para sahabat memahami perasaan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan langsung membebaskan Abul Ash dan mengembalikan kalung itu. Sungguh, Khadijah adalah Ummul Mu’minin yang punya jasa besar bagi setiap muslim. Semoga Allah senatiasa meridhainya.

[Syahida.com]

——

Bersambung….

Sumber : Kitab 20 Sirah Shohabiyah yang Dijamin Masuk Surga, Ahmad Khalil Jum`ah



Share this post

PinIt
scroll to top